Rabu, 06 November 2024   |   WIB
id | en
Rabu, 06 November 2024   |   WIB
BIG Hadiri Seminar Nasional The Geography Of Knowledge

Depok, berita geospasial – Bertempat di Aula Terapung, Perpustakaan Universitas Indonesia, Badan Informasi Geospasial (BIG) hadir dalam acara seminar nasional The Geography of Knowledge: Centrality, Power, Culture pada Sabtu, 27 Oktober 2018. BIG yang diwakili oleh Ibu Titiek Suparwati, Sekretaris Umum BIG periode 2014-2018, diundang menjadi salah satu pembicara pada seminar tersebut. Selain dari BIG, hadir juga pembicara Supriatna dari Ketua Departemen Geografi FMIPA UI, Tjiong Giok Ping dari Dosen Geografi Departemen Geografi FMIPA UI, dan Fuad Gani dari Dosen Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi FIB UI.

Acara seminar nasional The Geography of Knowledge ini merupakan bagian dari pelaksanaan program kerja Perpustakaan Universitas Indonesia yang berkelanjutan di bawah program utama ‘Merawat Pengetahuan Nusantara’. Kegiatan ini dilakukan dengan mengkaji koleksi yang berhubungan dengan produk atau dikenal dengan Knowledge-based Industry (KBI). Fokus KBI tahun ini mengetengahkan beberapa bidang kegiatan utama seperti Naskah dan Permainan Anak, Pencak Silat, dan Peta Sumber Daya Indonesia. Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai suatu badan yang memiliki kewenangan dalam membuat peta di Indonesia serta menyediakan informasi geospasial menjadi narasumber dalam seminar nasional tersebut.

Terkait dengan judul seminar nasional The Geography of Knowledge: Centrality, Power, Culture, Ibu Titiek menyampaikan kebermanfaatan spasial. Saat ini banyak aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan lokasi seperti adanya aplikasi jasa pengantar makanan secara online di Indonesia. Fakta seputar bisnis makanan menggunakan aplikasi ini banyak memberikan keuntungan. Hal tersebut memanfaatkan informasi geospasial.

Informasi spasial tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Seperti halnya yang disampaikan oleh Ibu Titiek bahwa dari lahir sampai mati memakai spasial juga terkait tempat tinggal, dimakamkan di mana, dilahirkan di mana, asal orang tua, semua berhubungan dengan spasial.

Sama halnya dengan layanan online pada jasa makanan, produk BIG yang sekarang juga dapat diakses menggunakan online. “BIG punya tugas mengumpulkan, mengolah menyimpan, mengamankan, menyebarluaskan, dan penggunaan. Peran BIG itu sebagai regulator, eksekutor, bahkan yang melakukan bagian rujukan informasi geospasial,” jelas Ibu Titiek Suparwati.

Selain memaparkan terkait pentingnya informasi spasial, Ibu Titiek juga menjelaskan tentang istilah cloud. Cloud sebagai tempat untuk menyimpan data. BIG memiliki program reformasi birokrasi. Data yang luar biasa banyak berisi semua kegiatan BIG dari seluruh deputi pusat sampai bidang dimasukkan ke cloud terkait kegiatan, notulen, dan lainnya.

Adanya informasi geospasial dapat dilihat dari lokasi, tinggi, luas dan koordinat serta atribut. Hal inilah yang dapat menjadi informasi karakteritik suatu daerah. Informasi spasial bukan hanya dibutuhkan untuk keperluan tertentu seperti wisata, mengungkap sejarah, tetapi juga bisa melihat ketika dilakukan pemilihan kepala daetah serentah di seluruh Indonesia.

Selain pemaparan informasi geospasial, Supriatna dari Ketua Departemen Geografi FMIPA UI juga ikut serta menyinggung terkait tata ruang. “Saya melihat tata ruang di daetah, kebetulan satu bulan lalu ketemu Bapak Dirjen Tata Ruang, peta tata ruang sekarang diperbaiki kembali, ternyata hampir semua tata ruang di daetah tidak ada yang benar. Dulu Bappenas mengatakan ternyata tata ruang di daerah hampir semuanya tidak dikaitkan dengan tata ruang yang benar. Jadi semuanya hampir hanya melihat kondisi ekonomi, jadi banyak tata ruang yang hancur,” jelasnya.

Selain menjelaskan tentang informasi geospasial dan yang berkaitan dengan hal tersebut, dilakukan peluncuran LISA seminar nasional The Geography of Knowledge: Centrality, Power, Culture. LISA merupakan layanan informasi spasial yang diusung oleh perpustakaan Universitas Indonesia. LISA menjadi bagian dari Badan Informasi Geospasial (BIG) yang akan dilaunching pada akhir bulan Oktober ini.

Pada akhir acara dibuka sesi tanya jawab kepada seluruh peserta. Antusias peserta sangat tinggi. Bahkan banyak peserta yang tidak mendapatkan kesempatan untuk bertanya dikarenakan waktu yang terbatas. Selain itu juga diadakan sesi foto bersama yang dipandu oleh master of ceremony. Seminar nasional yang dihadiri oleh BIG berjalan dengan lancar.