Rabu, 27 November 2024   |   WIB
id | en
Rabu, 27 November 2024   |   WIB
Rokhim Danuri Ingatkan Pentingnya Menulis Karya Ilmiah

Bogor, Informasi Geospasial – Sebanyak 13 staf Bidang Penyebarluasan Informasi Geospasial, Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial (PPPIG) Badan Informasi Geospasial (BIG), mengikuti pelatihan penulisan karya ilmiah. Pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta dalam menulis karya ilmiah dan kemampuan tim developer BIG dalam mengelola geoportal.

Kepala Bidang Penyebarluasan Informasi Geospasial Rachman Rifai mengatakan, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi bekal sekaligus memotivasi peserta agar rajin menulis, sehingga mampu menghasilkan karya tulis ilmiah yang baik, benar, dan bernilai sesuai kaidah penulisan.

“Dalam pelatihan ini peserta dilatih bagaimana menuangkan ide-ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan sebagai sebuah karya tulis ilmiah,” kata Rachman saat membuka pelatihan di The Mirah Hotel, Bogor, Kamis, 24 Oktober 2018.

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan pada era Presiden Megawati Soekarnoputri, Rokhmin Dahuri, hadir sebagai narasumber untuk berbagai ilmu serta pengalamannya. Materi yang disampikan yaitu Metoda Penulisan dan Publikasi Ilmiah Aplikasi Sistem Informasi Georafi dalam Perencanaan dan Manajemen Pembangunan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

Danuri mengawali materinya dengan menjelaskan teknik dan cara penulisan karya ilmiah. Ia mengingatkan, bahwa menulis itu tidak hanya penting bagi peneliti saja.

“Setiap orang yang ingin karyanya atau kerjanya bermanfaat bagi orang banyak harus mau dan mampu menulis, termasuk bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Semakin banyak karya ilmiah yang dihasilkan, maka semakin tinggi tingkat kemakmuran suatu bangsa,” ucapnya di hadapan para peserta.

Tulisan ilmiah yang baik, lanjut Danuri, adalah yang memaparkan problem, analisis masalah, serta memberikan solusi. Jadi, tidak sekadar menulis saja tanpa ada solusi.

Menurut Danuri, tantangan dan kendala dalam menulis karya ilmiah biasanya justru datang dari penulisnya. “Merasa tidak bisa, malu, takut, tidak percaya diri, malas, tidak memahami pentingnya berekspresi lewat karya tulis, tidak ada tantangan dari faktor income, kurang memahami model, dan teknik penulisan karya ilmiah. Itu tantangan terbesar yang harus dihadapi penulis,” jabarnya.

Pada kesempatan tersebut, Danuri juga memaparkan tips dan sistematika penulisan serta publikasi karya ilmiah. Satu hal yang wajib dilakukan adalah rajin membaca.

“Tapi tidak hanya itu, penulis harus rajin mencari gagasan, menggali informasi, istiqamah. Jangan malas menuangkan segala yang ada dalam pikiran. Saat memulai menulis, tulis saja topik yang menarik dan disukai,” saran Danuri.