Jakarta, Berita Geospasial BIG - Guna meningkatkan sistem navigasi di Indonesia, Badan dan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menggaet beberapa Kementerian/Lembaga diantaranya Badan Informasi Geospasial (BIG), Kementerian ATR/BPN, LAPAN dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) untuk bekerjasama dengan Pemerintah Jepang terkait Sistem Navigasi Satelit Global dan Regional QZSS, sebuah sistem satelit navigasi lokal yang dikendalikan oleh pemerintah Jepang dalam National Space (19/10).
Usai melakukan penandatanganan yang bertempat di Ruang Rapat Komisi, Gedung BPPT, Jakarta, Deputi TIEM BPPT Eniya Listiani Dewi mengatakan kerjasama ini penting karena saat ini BPPT sedang mengembangkan salah satu sensor A-SMGCS (Advanced Surface Movement Guidance and Control System) untuk keselamatan lalu lintas di bandara yakni, ADS-B yang menggunakan sistem satelit navigasi Global Navigation Satellite System atau GNSS (19/10).
Kemudian perwakilan BIG, Deputi Informasi Geospasial Dasar, Mohamad Arief Syafii menyampaikan keynote speech yang bertajuk "Status Teraktual Integrasi CORS dengan Pemetaan Skala Besar di Indonesia"
Sebagai informasi, keperluan navigasi dan penentuan posisi yang dilakukan GNSS harus dikombinasikan dengan QZSS agar penentuan posisi di permukaan bumi lebih akurat.
Adanya kerjasama ini diharapkan Eniya, satelit QZSS dapat berorbit di atas Indonesia untuk membantu memberikan hasil navigasi yang lebih maksimal, khususnya dalam pengaplikasiannya terhadap ADS-B. (RB)