Cibinong, Berita Geospasial – Radar dan remote sensing menjadi salah satu hal penting dalam ilmu kebumian khususnya Geospasial, untuk meningkatkan pengetahuan dan keilmuan BIG mengadakan diskusi bersama (sharing session) dengan salah satu pakar radar dan UAV internasional.
Dialah Professor Dr Josaphat “josh” Tetuko Sri Sumantyo, pria kelahiran Bandung yang saat ini menjadi pengajar dan peniliti tetap di Universitas Chiba Jepang ini saling berbagi dengan para peneliti dan pegawai teknis di lingkungan Badan Informasi Geospasial (BIG) Kamis 11 Oktober 2018.
Dalam presentasinya prof josh begitu biasa ia disapa menyampaikan bahwa Remote Sensing, UAV dan sistem radar merupakan satu kesatuan sistem yang saat ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain, Dalam sharing session yang bertemakan "remote sensing dan radar" ini prof josh mengungkapkan bahwa teknologi radar satelit serta UAV sangat diperlukan untuk mendukung percepatan pembangunan di Indonesia.
"Beberapa penemuan saya, diharapkan bisa diaplikasikan untuk perkembangan percepatan pemetaan di indonesia, saya berharap ada kerjasama antara BIG sebagai perwakilan instansi pemerintah dengan Chiba University Jepang". Papar pria yang sudah menerbitkan puluhan buku terkait radar dan remote sensing itu.
Josh melanjutkan sebagai seorang ilmuan dan peneliti ia sangat berharap bahwa Indonesia dapat belajar teknologi dari negara – negara maju lainnya, sehingga dengan cepat Indonesia mampu memiliki teknologi radar serta teknik remote sensing yang jauh lebih baik dari saat ini.
Sementara itu Kepala Bidang Penelitian BIG Nursugi mengatakan bahwa diskusi bersama ini sangat bermanfaat apalagi para peneliti di Bidang Informasi Geospasial sangat membutuhkan masukan dan saran salah satunya di bidang remote sensing dan radar.
“Kita membutuhkan banyak diskusi bersama dengan para pakar ahli agar para peneliti kita terus berkembang” papar Nursugi.
Pada akhir sesi diskusi BIG dan professor josh berharap akan ada perjanjian kerjasama (MoU) antara BIG dengan pihak chiba university agar para peneliti khususnya di bidang kebumian, mampu saling berbagi ilmu dan pengalaman satu sama lain. (/AR).