Cibinong, Informasi Geospasial - "Atas nama pimpinan BIG (Badan Informasi Geospasial), saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bu Titiek dan Pak Wahyutomo atas penabdiannya selama di BIG."
Itulah rangkaian kalimat yang diucapkan Kepala BIG Hasanuddin Zainal Abidin saat membuka acara pelepasan Sekretaris Utama BIG Titiek Suparwati dan Kepala Biro Perencanaan, Kepegawaian dan Hukum Fredericus Wahyutomo yang memasuki masa pensiun. Sekaligus merayakan terpilihanya Muhtadi Ganda Sutrina sebagai Sestama yang baru dan Ibnu Sofian yang menggantikan posisi Wahyutomo.
"Bagi Pak Ganda dan Pak Ibnu, selamat melaksanakan amanah yang baru. Mari Kita bekerja bersama-sama," ucap Hasan di Lapangan BIG, Cibinong, Bogor, Senin, 1 Oktober 2018.
Usai sambutan dari Kepala BIG, acara dilanjutkan dengan pemutaran film pendek mengenai perjalanan Titiek dan Wahyutomo selama di BIG. Ada pula pesan dan kesan dari orang-orang yang selama ini bekerja bersama keduanya.
Ibu (Titiek) itu tegas, keibuan, panutan kita semua.
Pak Wahyutomo, terima kasih atas bimbingan dan arahannya. Semoga bapak sehat selalu. Kami akan selalu merindukan sosok bapak.
Dua narasi tersebut rasanya cukup mewakili hubungan Titiek dan Wahyutomo dengan rekan-rekannya. Air mata pun nampak menetes di pipi Titiek saat film diputar. Ia mengaku terkenang dengan perjalanan hidupnya selama 30 tahun mengabdi di BIG.
"Menurut saya, yang melekat pada diri selama bekerja di BIG adalah komitmen saya begitu kuat. Saya tidak bisa tergoda dengan yang lain," ucap Titiek.
Selain menimba ilmu, lanjut Titiek, dirinya juga mendapat banyak pengalaman. "Pengalaman banyak yang manis, banyak juga yang pahit. Ada senang, ada sedih. Bahkan, saya sering nangis karena merasa sudah kerja benar-benar tapi masih saja salah terus. Namun, saya tetap jalani," tutur wanita yang sudah menjalani tujuh periode kepemimpinan di BIG ini.
Kepada penggantinya, Titiek berpesan agar senantiasa mendampingi Kepala BIG. Ia juga meminta Ganda mampu membangun chemistry dengan atasan dan bawahan.
"Kalau itu tidak ada, saya tidak bisa membayangkan. Pak Ganda juga perlu mendengarkan masukan dari bawahan. Jangan pernah merasa kita yang paling benar, karena masukan-masukan itu tentunya untuk kebaikan BIG," tegasnya.
Sebagai penutup, Titiek mengucapkan banyak terima kasih dan memohon senantiasa didoakan agar diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah. Meskipun telah pensiun, ia senantiasa terbuka bagi siapa pun yang hendak berkonsultasi.
"Asal untuk kepentingan BIG kita yang tercinta, saya selalu terbuka. Mudah-mudahan BIG tetap jaya dan terus maju. Saya pikir itu yang terbaik," tutupnya.
Saat giliran Wahyutomo menyampaikan kesan dan pesan, tak banyak yang disampaikan. Ia hanya mengutip satu penggalan syair dari lagu dangdut karya Mansyur S. bertajuk Pertemuan yang Kuselali.
"Bukan perpisahan yang akan kutangisi, namun pertemuan yang kusesali. Ini sangat inspiratif. Saya pikir ini bagus dan tepat untuk mengambarkan apa yang saya rasakan saat ini," pungkasnya.