Dengan mengangkat tema “Penggunaan dan Pengembangan Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya Saing Nasional”, Badan Informasi Geospasial (BIG) menyelenggarakan Seminar Nasional Geomatika 2018 pada tanggal 5 September 2018, bertempat di IPB International Convention Center (IPB ICC) Bogor.
Seminar Nasional Geomatika ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Bidang Penelitian; Pusat Penelitian, Promosi, dan Kerja Sama (PPPKS) BIG. Seminar Nasional Geomatika tersebut menghadirkan tiga keynote speaker, yaitu Hasanuddin Z. Abidin (Kepala Badan Informasi Geospasial), Achmad Istamar (CEO ESRI Indonesia), dan Yantisa Akhadi (Country Manager Open Street Map).
Dalam pemaparannya, Hasanuddin Z. Abidin memfokuskan pada tugas BIG sebagai lembaga penyelenggara Informasi Geospasial (IG) di Indonesia, termasuk terkait implementasi Kebijakan Satu Peta (KSP). Dalam paparan tersebut Hasan juga menyampaikan komponen-komponen yang dimiliki BIG dalam mendukung percepatan pemetaan skala besar, seperti persebaran jaring kontrol geodesi, stasiun Continuously Operating Reference Stations (CORS), atau stasiun pasut yang sudah ada di Indonesia.
Komponen tersebut juga mencakup data yang sudah diolah oleh BIG, salah satunya adalah Digital Elevation Model (DEM) Nasional. Selanjutnya, Kepala BIG menyatakan bahwa tantangan dalam implementasi KSP adalah diperlukannya Sumber Daya Manusia (SDM) IG yang kuat, serta kerjasama antar elemen yang terlibat dalam industri IG.
Pemaparan kedua disampaikan oleh Achmad Istamar dari ESRI Indonesia. Sebagai perusahaan yang telah lama berkecimpung dalam bidang IG baik di Indonesia maupun di dunia, ESRI telah berkontribusi dalam pemetaan dan pemanfaatan IG di berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut adalah bidang yang sangat strategis, diantaranya pertanian, kelautan, keselamatan publik, pengamanan garis batas, analisis kejahatan dan analisis kebencanaan.
CEO ESRI Indonesia tersebut juga menyampaikan bahwa masyarakat membutuhkan data geospasial yang mudah dipahami dan bermanfaat secara luas. Sehingga menjadi tantangan untuk para penggiat di bidang IG dalam menyediakan data geospasial tersebut.
Pemapar kunci yang ketiga adalah Yantisa Akhadi, yang berbicara tentang peran Open Street Map (OSM) di Indonesia. Prinsip dari OSM adalah kebebasan dalam membagi data ke siapa saja, termasuk dalam membuat berbagai analisis dengan data tersebut. Dengan prinsip tersebut, OSM telah banyak berkontribusi dalam pemanfaatan IG yang optimal di Indonesia, terutama dalam bidang kebencanaan, seperti bekerjasama dengan BNPB dalam memetakan batas RW dan fasilitas-fasilitas umum penting di Jakarta, serta kota-kota besar lain di Indonesia, sebagai upaya dalam kesiapsiagaan bencana.
Setelah sesi pleno, seminar dilanjutkan dengan sesi paralel. Makalah yang dipresentasikan dalam sesi ini merupakan hasil seleksi panitia dari sejumlah 264 abstrak yang masuk. Pada sesi paralel, pemakalah diberi kesempatan untuk mempresentasikan makalah-makalah dalam bentuk pemaparan oral dan poster.
Makalah-makalah tersebut dibagi menjadi beberapa tema, seperti : Pemetaan Skala Besar, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Perencanaan Tata Ruang, Aplikasi Geodesi dan Batas Wilayah, Pemetaan Kelautan, Pesisir, dan Pulau Kecil, Pemetaan Kebencanaan dan Perubahan Iklim, Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL), dan Kebijakan Satu Peta (KSP).
Selanjutnya, dipilih lima penyaji makalah (presenter) terbaik dan satu poster terbaik versi panitia, serta satu poster favorit pilihan peserta seminar.
Akhirnya, acara ditutup oleh Kepala Pusat Penelitian, Promosi dan Kerjasama (PPKS), Wiwin Ambarwulan. Sebelum menutup acara, Wiwin Ambarwulan menyampaikan beberapa poin dari rumusan pleno Seminar Nasional Geomatika 2018, serta ucapan terima kasih kepada peserta seminar yang telah berkontribusi dalam kelancaran Seminar Nasional Geomatika 2018.
Tidak ketinggalan beliau juga mempromosikan acara Seminar Internasional yang rencananya akan diadakan BIG pada tahun 2019. Dengan ditutupnya acara oleh Dr. Wiwin Ambarwulan, maka berakhirlah seluruh rangkaian acara Seminar Nasional Geomatika 2018.