Cibinong, Berita Geospasial: Badan Informasi Geospasial (BIG) kembali teken naskah kerja sama dengan sejumlah instansi. Kali ini, tercatat ada 26 lembaga, pemerintah daerah (pemda), serta perguruan tinggi dan swasta sepakat kerja sama terkait penyelenggaraan, pengembangan, serta pemanfaatan data dan Informasi Geospasial (IG) dengan BIG.
Instansi yang melakukan penandatanganan, yaitu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Universitas Syahkuala, Universita Esa Unggul, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Selatan, Pemprov Jambi, Pemprov Sumatera Selatan, Pemkab Kapuas Hulu, Pemkab Ngada, Pemkab Pesisir Selatan, Pemkab Garut, Pemkab Tulungagung, Pemkab Bangka, Pemkab Banyumas, Pemkab Mesuji, Pemkab Ogan Kumering Ulu (OKU), Pemkab Lingga, Pemkab Luwuk Timur, Pemkab Nias, Pemkab Bekasi, Pemkab Majene, Pemkab Bungo, Pemkab Boyolali, Pemkab Bulungan, Pemkot Batam, Pemkot Bontang, serta PT Zi Tech.
“Indonesia adalah negara maritim yang memiliki 17.504 pulau dengan beragam budaya, etnik, dan agama. Dibutuhkan data dan IG untuk mengelola dan membangun Indonesia. Tanpa peta, pemerintah daerah tidak dapat merencanakan pembangunan,” kata Kepala BIG Hasanuddin Z. Abidin saat memberikan sambutan di Aula BIG, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 4 September 2018.
Hasanuddin menegaskan, resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjelaskan bahwa data statistik dan spasial harus digabung untuk perencanaan pembangunan. Jika sudah menguasai data, akan mudah melakukan pembangunan.
“Hingga kini, BIG telah banyak melakukan kerja sama dengan kementerian/lembaga (K/L), pemda, maupun swasta. Hal ini dilakukan sebagai aspek legalitas dalam pelaksanaan kegiatan. Semakin banyak data IG digunakan berbagai instansi, maka semakin baik dan nyata peran BIG sebagai lembaga pembina sekaligus penyedia data dan Informasi Geospasial,” tutur Hasanuddin.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Kabupaten OKU Kuryana Azis mengakui pihaknya sangat membutuhkan dukungan BIG untuk membangun wilayahnya. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta paritsipasi masyarakat, sangat dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan.
“Program perencanaan pembangunan di daerah membutuhkan akurasi data. Itu semua membutuhkan data dan Informasi Geospasial,” ucapnya.
Semenatara, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Ngada Paulus Soliwoa menuturkan daerahnya saat ini menghadapi persoalan terkait pendidikan, infrastruktur, dan ekonomi. Dibutuhkan dukungan data dan Informasi Geospasial untuk menyelesaikan segala permasalahan tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Ngada menyambut baik kerja sama ini. Dukungan BIG sangat diperlukan dalam rangka penyusunan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) dan lain sebagainya,” jelasnya.
Sebagai informasi, penandatangan kerja sama ini juga dihadiri Kepala Sekretariat KNKT Bambang Sudaryono, Bupati Kabupaten Pesisir Selatan Hendrajoni, Bupati Kabupaten Garut Rudy Gunawan, Bupati Kabupaten Bangka Tarmizi, Bupati Kabupaten Bekasi Neneng Hasan, Bupati Kabupaten Nias Sokhiatulo Laoli, Bupati Kabupaten Luwuk Timur Thorig Husler, Wali Kota Bontang Moerniaeni, Pj Bupati Kabupaten Tulungagung Jarianto, Plt Bupati Kabupaten Banyumas Budi Wibowo, dan sejumlah pejabat di lingkungan BIG.