Rabu, 06 November 2024   |   WIB
id | en
Rabu, 06 November 2024   |   WIB
Indonesia Mandiri Melalui Kedaulatan Geospasial

Dalam rangka menjalankan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Gerakan Revolusi Mental, Badan Informasi Geospasial (BIG) kembali melaksanakan kegiatan gerakan revolusi mental. Dari 5 progam yang dicanangkan dalam gerakan revolusi mental, kali ini BIG melaksanakan program Gerakan Indonesia Mandiri. Gerakan revolusi mental ini mengambil tema “Meningkatkan Soliditas dan Produktifitas Tim Menuju Kemandirian Informasi Geospasial”. Acara ini dilaksanakan di Kantor Badan Informasi Geospasial di Cibinong pada 5 Mei 2017 yang lalu.

Kegiatan gerakan revolusi mental ini diawali dengan senam bersama. Senam bersama ini diikuti oleh seluruh karyawan BIG, tak terkecuali Kepada BIG, Hasanuddin Z. Abidin. Senam bersama ini dimeriahkan dengan instruktur senam yang sangat bersemangat, dan lagu-lagu daerah pengiring senam. Acara senam bersama ini juga diisi dengan game yang juga diikuti oleh seluruh pegawai BIG. Seluruh pegawai BIG terlihat gembira dan bersemangat mengikuti senam tersebut.

“Pada hari ini, dikoordinatori oleh Pusat Pemetan dan Integrasi Tematik (PPIT), BIG kembali melaksanakan gerakan revolusi mental untuk program Gerakan Indonesia Mandiri”, ujar Hasanuddin mengawali sambutannya. Dijelaskan bahwa tema ini diangkat karena Indonesia Mandiri adalah Indonesia dengan Kedaulatan Geospasial. Kedaulatan Geospasial ini didukung dengan tersedianya IG yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menjamin tersedianya IG tersebut, maka Kebijakan Satu Peta (KSP) sangat penting untuk dijalankan.

Pada tahun 2016 BIG sudah melakukan kompilasi dan integrasi peta untuk Pulau Kalimantan. Tahap yang sedang dilakukan adalah sinkronisasi. Sinkronisasi ini merupakan tapahan yang paling sulit karena harus mendapatkan dukungan dari semua Kementerian/Lembaga di Indonesia. “Jika peta yang dipublikasikan belum sinkron, maka akan menjadi masalah besar. Akan tetapi, betapapun sulitnya sinkronisasi peta, tetapi BIG harus terus meneruskan agneda KSP”, terang Hasanuddin. Pada tahun 2017 ini, BIG akan melaksanakan KSP untuk Pulau Sumatera, Pulau Bali, Pulau Nusa Tenggara dan Pulau Sulawesi. Kemudian pada tahun 2018 akan dilaksanakan KSP untuk Pulau Papua, Pulau Maluku dan Pulau Jawa.

Kebijakan satu peta ini baru dilaksanakan untuk skala 1:50.000 dan baru untuk daratan saja. Bappenas sudah mewanti-wanti untuk melakukan pemetaan kelautan. Hal ini berkaitan dengan potensi Indonesia yang 70% adalah wilayah perairan. Bappenas juga pernah menyampaikan bahwa masa depan Indonesia adalah maritim, oleh karena itu pemetaan kelautan harus digenjot.

Mengutip quotes dari Woodrow Wilson “Kalau kita bisa meminjam akal orang lain, pinjamlah, jangan menggunakan akal sendiri untuk berfikir”. “Quote ini memberikan pesan bahwa harus saling bahu-bahu menjadi solid untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri” lanjut Hasanuddin. Mengakhiri sambutannya, Hasanuddin berharap semoga BIG selalu menjadi lebih baik.

Sebaga pengisi acara inti pada hari ini, Suhenu Sampurno dari Komite Nasional Revolusi Mental diundangan ke BIG untuk biasa berdialog dengan pegawai-pegawai BIG. “Bahagia tidak harus selalu dicapai pada hari tua, bahagia harus dimulai dari sekarang” ujar Suheno mengawali dialog ini. Suheno menyampaikan bahwa Program Revolusi Mental ini motivasi yang sangat baik untuk menjadikan Indonesia lebih baik. Program Revolusi Mental ini hanya bermodalkan impian, tekad dan kesungguhan. Akan tetapi dengan keyakinan untuk bisa merubah keadaan Indonesia menjadi lebih baik diharapkan Revolusi mental ini bisa menjadi modal awal untuk menjadikan Indonesia emas di 25 tahun mendatang. Apa yang sudah dilakukan BIG saat ini merupakan kegiatan yang sangat baik. Semoga apa yang sudah dilakukan BIG bisa menjadi contoh bagi Kementerian/Lembaga lainnya di Indonesia.

Menutup acara ini, Deputi Bidang Informasi Geospaisal Tematik, Nurwajedi mengucapkan terima kasih kepada Suhenu Sampurno yang sudah bersedia hadir untuk berdialog dengan pegawai BIG. Nurwajedi berharap silaturahmi ini bisa memobilisasi resources untuk mencapai tujuan revolusi mental ini. “Keberhasilan Revolusi Mental ini adalah bagaimana kita mengamalkan dan mewujudkannya” tandas Nurwajedi. Semoga apa yang telah disampaikan pada acara Revolusi Mental kali ini dapat menjadi inspirasi dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh oleh seluruh warga BIG, dalam rangka mewujudkan BIG yang lebih baik lagi. (ES/LR)