Berita Geospasial, Cibinong – Pemekaran wilayah merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk memajukan daerah di Indonesia. Pemekaran wilayah tidak hanya dilaksanakan di area darat tetapi juga wilayah kepulauan. Untuk bisa melakukan pemekaran daerah, peta adalah salah satu syarat utama yang harus dipenuhi. Untuk itu, pada 18 Juli 2017 Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una datang ke BIG untuk melakukan kerja sama tentang “Pelaksanaan Survei Ground Control Point (GCP) dan Pembuatan Citra Tegak Resolusi Tinggi Wilayah Kabupaten Tojo Una-Una”. Hasil dari pelaksanaan kegiatan kerja sama ini nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk pepmbuatan peta pemekaran.
Bertempat di Ruang Rapat Utama BIG, Cibinong, Sekretaris Utama BIG, Titiek Suparwati menerima kedatangan Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una yang dalam alam hal ini, diwakili oleh Sekretaris Daerah Taslim DM Lasupu dan tim. Dari BIG juga turut hadir Kepala Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja Sama, Wiwin Ambarwulan yang berkesempatan membuka pertemuan hangat ini. Dalam pembukaannya Wiwin menyampaikan bahwa Kedatangan Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una ke sini adalah untuk melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Badan Informasi Geospasial terkait Pelaksanaan Survei GCP dan Pembuatan Citra Tegak Resolusi Tinggi Wilayah Kabupaten Tojo Una-Una.
Survei GCP dan Pembuatan Citra Tegak Resolusi Tinggi Wilayah Kabupaten Tojo Una-Una ini akan dilaksanakan selama 150 hari. Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Layanan Jasa dan Produk Geospasial, Theresia Retno Wulan. Kegiatan penyiapan data sudah dimulai sejak awal bulan Juli dan akan selesai pada awal bulan Agustus. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan Area of Interest, penitikan GCP dan perapatan sebaran Independent Control Point (ICP) pada bulan Agustus. Pada bulan september akan dilakukan pengumpulan data lapangan dan pada bulan Oktober akan dilakukan proses orthoretifikasi. “Targetnya, semua rangkaian kegiatan Survei GCP dan Pembuatan Citra Tegak Resolusi Tinggi Wilayah Kabupaten Tojo Una-Una sudah selesai pada pertengahan bulan November”, jelas Retno Wulan.
Retno Wulan kemudian menjelaskan bahwa orthorektifikasi terhadap citra satelit resolusi tinggi ini perlu dilakukan untuk distorsi geometris. Dari data CSRT, data ketinggian dan data titik kontrol tanah, dilakukan proses orthoretifikasi kemudian dihasilkanlah Citra Tegak. Koreksi orthorektifikasi terhadap citra satelit resolusi tinggi diperlukan untuk mengkoreksi distorsi akibat perbedaan topografi (relief displacement) dan sudut perekaman oleh sensor satelit yang mengorbit di angkasa. Kesalahan yang diakibatkan dua faktor tersebut cukup berpengaruh pada pemetaan skala besar dan bisa mengakibatkan distorsi mencapai puluhan meter. Proses orthorektifikasi dilaksanakan di Laboratorium oleh tenaga terkualifikasi.” ujar Theresia Retno.
Titiek Suparwati, Sekretaris Utama BIG mengarahkan bahwa setelah didapatkan citra yang sudah terorthorektifikasi, banyak kegiatan lanjutan yang bisa dilakukan, salah satunya membuat peta garis. Selain itu, SDM geospasial di Kabupaten Tojo Una-Una juga perlu ditingkatkan agar bisa memanfaatkan dan mengolah citra yang sudah terorthorektifikasi. Sehingga hasil dari kegiatan kerja sama ini tidak sia-sia dan bisa bermanfaat banyak untuk pemetaan apapun atau pemekaran wilayah. Seperti merencanakan rencana tata ruang harus ada peta aslinya.” ujar Titiek. “Sebagai bentuk penghargaan BIG terhadap kerja sama ini, BIG memberikan kesempatan kepada 2 (dua) orang pegawai Pemkab Tojo Una-Una untuk bisa mengikuti Diklat Geospasial didanai oleh APBN BIG”, ungkap Titiek.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara Badan Informasi Geospasial dengan Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una yang dilakukan oleh Kepala Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja Sama, Wiwin Ambarwulan dan Sekda Kabupaten Tojo Una-Una, Taslim DM Lasupu,. Taslim mengungkapkan bahwa sudah beberapa kali dilakukan diskusi sebelumnya sebelum terlaksana penandatanganan ini. Maka dari itu pelaksanaan penandatangan kerja sama ini diharapkan terlaksana dengan baik. (ME/ES)