Jakarta, Berita Geospasial - Dalam rangka melaksanakan benchmarking untuk meningkatkan pelayanan terpadu di Badan Informasi Geospasial (BIG), maka Pusat Penelitian, Promosi, dan Kerja Sama (PPPKS) mengadakan kunjungan kerja ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM & PTSP) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada hari Kamis, 27 April 2017. Rombongan BIG terdiri atas Kepala PPPKS, Wiwin Ambarwulan; Kepala Bidang Promosi, Sri Lestari Munajati; Kepala Balai Layanan Jasa dan Produk, Theresia Retno W; Kepala Seksi Layanan Jasa, Agung Christianto; Fifik, dari Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim (PPRT) BIG; serta staf dari PPPKS BIG, yaitu : Luciana Retno Prastiwi, Dimitha, dan Ikhwan.
Rombongan diterima oleh Erwin, Kepala Bidang Aktivitas Usaha, DPM & PTSP Pemprov. DKI Jakarta secara terbuka. Rombongan dipersilahkan masuk ke dalam ruang rapat dan kemudian dilakukan diskusi dan paparan terkait bagaimana bussines process di DPM & PTSP Pemprov. DKI Jakarta. “I Serve Therefore I am, Saya Melayani maka Saya Ada, ini adalah tagline yang digunakan PTSP DKI Jakarta” demikian disampaikan Erwin pada awal paparannya.
“Huruf P pada PTSP adalah Pelayanan bukan Perizinan”, ungkapnya. Dijelaskan bahwa nilai-nilai pelayanan yang dianut adalah : Solusi, Empati, Tegas, Inovasi, Andal (SETIA). Dengan mengusung visi “Solusi Perizinan Warga Jakarta”, DPM & PTSP Pemprov. DKI Jakarta bertekad untuk memberikan pelayanan prima kepada seluruh warga DKI Jakarta tanpa terkecuali. Adapun dasar hukum yang dipegang adalah : Undang-undang 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; Perda 12 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; Pergub 7 Tahun 2016 Tentang perubahan atas Pergub 57 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Perda 12 Tahun 2013 tentang PTSP.
Layanan yang dilaksanakan di BPTSP adalah semua layanan yang ada di DKI Jakarta, ada sekitar 476 jenis layanan yang akan dirampingkan menjadi 200 layanan. Layanan dilakukan secara online dan offline. Ada target waktu pelayanan dalam jangka waktu 10 hari - (misal untuk perijinan). 3 Prioritas Utama dalam pelaksanaan layanan di BPTSP : Zero Delay, Zero Complaint, dan Excellent Service. Program untuk layanan aduan adalah Penyelesaian One Day Respon dengan menggunakan cara: online, call center – 20 unit telepon, surat, dan manual.
Hasil yang dicapai oleh DPM & PTSP Pemprov. DKI Jakarta ini tidaklah instan, melainkan dicapai melalui proses panjang yang telah dipupuk selama bertahun-tahun. Dengan didukung sumberdaya manusia yang handal, dan kepemimpinan yang visioner, maka DPM & PTSP Pemprov. DKI Jakarta bisa maju seperti sekarang ini. “Perubahan ada 2 jenis, yaitu perubahan pribadi yang menuju ke perubahan organisasi, atau perubahan sistem yang memaksa perubahan pribadi”, demikian diungkapkan Erwin.
DPM & PTSP Pemprov. DKI Jakarta sendiri telah melakukan perubahan inovasi dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2015 masih reguler, lalu Agustus 2015 mengusung ‘Fast Track’ yaitu pelayanan dalam waktu 1-3 jam (pelayanan yang tidak membutuhkan survei lapangan) – untuk customer yang datang tanpa biro jasa, November 2015 mengusung One Day Service (ODS) dimana pelayanan dilaksanakan dalam waktu 24 jam, Desember 2015 lebih ke online, Januari 2016 meluncurkan AJIB (Antar Jemput Ijin Bermotor) - Personal PTSP bertugas menjemput ijin yang diajukan, September 2016 Transboundary - Kewenangan untuk mengambil keputusan 2 tingkat diatasnya, Oktober 2016 merambah AJIB Mobil (Antar Jemput Ijin Bermobil) - ditujukan untuk layanan perusahaan dengan mobile service (misal pool taksi, pool bis)dan Aplikasi Pemesanan AJIB (Smartphone), hingga kemudian IMB 3.0 (mengurus IMB selama 3 jam pada lokasi yang sudah ditentukan dan sudah tertata). Berikutnya terkait Multi-Channel Public Service Delivery, yaitu 318 Gerai Pelayanan (Service Points) 10.000 layanan per hari; 60 Jenis Izin Online, Portal: www.pelayananjakarta.co.id Melayani 2.200 aplikasi per hari; Call Center 1500 – 164; serta Antar Jemput Izin 600 layanan per hari.
Pada tahun 2016 AJIB telah melaksanakan 98.670 layanan. Inovasi terus dilakukan dari waktu ke waktu. “Dilaksanakan juga Layanan Antar Jemput Malam Hari, yang Pertama dan Satu-Satunya di Dunia”, tandas Erwin. Untuk inovasi IMB 3.0, Proses KRK dan IMB rumah tinggal 2 lantai, sebelumnya membutuhkan waktu 60 hari, sekarang selesai dalam 3 Jam. Diantaranya dengan mengubah cara pengukuran tradisional menjadi pemetaan modern dengan pemanfaatan teknologi drone. Dari itu semua hasil pencapaian yang diraih antara lain : Investasi PMA Rp. 40 Triliun dan PMDN Rp 9.62 Triliun; Retribusi Rp. 627 Milyar; Jumlah Penerbitan Perijinan : 4.138.021 (2015), 4.327.404 (2016); Perbaikan Peringkat Indeks Kemudahan Berbisnis (EODB) 120 (2015) → 109 (2016) → 91 (2017), Poin DTF tertinggi sepanjang sejarah 7.60; lalu Indeks Kepuasan Masyarakat 82,3% : Zero Delay 97%, Zero Complains 95%, Service Excellence 98%.
Capaian DPM & PTSP Pemprov. DKI Jakarta yang lainnya adalah Tingginya Minat Masyarakat Dalam Mengurus Izin (Rekor MURI), yang ditandai dengan pemberian Rekor MURI akan tingginya jumlah layanan yang diberikan dalam 1 (satu) tahun yang mencapai 4 juta lebih. “Moto kami adalah #Kami Melayani Jakarta”, demikian disampaikan Erwin.
Berikutnya adalah sesi diskusi, disampaikan oleh Wiwin Ambarwulan, Kepala PPPKS, “Di BIG akan ada rencana untuk pembuatan Pelayanan Terpadu Informasi Geospasial (PTIG). Pelayanan akan dilakukan secara online dan terintegrasi antar teknis. Benchmarking dilakukan di PTSP Surabaya dan PTSP DKI. Tujuan benchmarking untuk dapat mengadaptasi sistem pelayanan yang ada di Surabaya dan DKI”. Erwin kemudian menanggapi, “Melaksanakan innovasi harus mengetahui kebutuhan customers – disurvei dan dapat dilihat dari masalah yang timbul (menginventarisasi permasalahan yang ada). Adanya alternatif layanan yang ditawarkan”.
Harus diciptakan budaya dengan menciptakan slogan yang harus dilaksanakan oleh semua komponen pelayanan. Penilaian petugas layanan dapat dibuat dengan memberikan penilaian dari customers yang dilayani dengan memberikan reward tertentu. Produk produk baru dikenalkan ke masyarakat dengan menggunakan social media dan menyebarkan leaflet pada waktu-waktu tertentu. Lakukan pemenuhan pegawai dengan tenaga pendukung, untuk itu harus didukung anggaran untuk memenuhi kebutuhan pelayanan. Pelayanan dipenuhi dengan SOP dan kerjasama dengan OPD Lainnya.
Kemudian dari BIG menyerahkan souvenir berupa plakat dan buku-buku geospasial kepada perwakilan dari DPM & PTSP Pemprov. DKI Jakarta sebagai cinderamata dan ungkapan terima kasih karena telah berkenan menerima kunjungan pada hari itu. Para rombongan setelah itu melaksanakan tur keliling gedung DPM & PTSP Pemprov. DKI Jakarta untuk melihat langsung proses kerja dari semua unsur yang mendukung jalannya pelayanan disana. Semoga kunjungan ini bisa memberikan masukan dan inovasi bagi perkembangan pelayanan terpadu di BIG. (LR)