Cibinong, Berita Geospasial - Badan Informasi Geospasial (BIG) menyelenggarakan Workshop Pelayanan Publik pada Senin (20/3) pagi yang dihadiri oleh staf BIG termasuk Kepala BIG, Hasanuddin Z Abidin. Acara workshop tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, yang dilanjutkan dengan pembacaan doa. Kepala BIG kemudian memberikan sambutan pembuka dalam workshop ini. “Workshop yang diselenggarakan oleh BIG ini merupakan tanggapan dari terbitnya Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. Saya harapkan ke depan BIG akan semakin kuat dengan berbekal mental yang lebih tangguh. Harapannya, seluruh staf BIG mampu memberikan kontribusi terbaiknya dan menjadi teladan bagi (instansi) lainnya.” ujar Hasanuddin.
Setelah memberikan kata sambutan, Kepala BIG membuka secara resmi Workshop Pelayanan Publik. Ada dua pemateri utama yang dihadirkan dalam workshop bertajuk “Revolusi Mental”. Pemateri pertama adalah perwakilan dari Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah III Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-BR), Damayanti Tyastianti. yang menjelaskan pentingnya kegiatan revolusi mental. “Survei Litbang Kompas pada September 2016 menyatakan bahwa di bidang pelayanan publik, masyarakat paling menyoroti permasalahan tentang korupsi dan birokrasi yang berbelit” imbuhnya. Hal tersebut menjadi dasar pentingnya revolusi mental di jajaran pemerintahan.
Pemaparan materi yang dilakukan oleh Damayanti selanjutnya menekankan pada rencana Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Menyikapi workshop ini, Damayanti justru terkejut karena BIG sudah selangkah di depan mengenai revolusi mental di institusi pemerintahan. Pasalnya, GNRM baru akan diluncurkan oleh Kemenpan-RB pada Kamis (23/3) mendatang. Program GNRM selanjutnya akan dijabarkan menjadi program yang lebih spesifik seperti; Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia Mandiri, dan Indonesia Bersatu. Masing-masing program akan melibatkan berbagai kementerian seperti Kemenpan-RB, Kemenko Kemaritiman, Kemenko Polhukam, Kemenko Perekonomian, dan Kemendagri.
Selesai dengan materi pertama, acara workshop kemudian dilanjutkan ke materi kedua yang membahas tentang “Revolusi Mental Menuju Indonesia Emas”. Materi dibawakan oleh Ketua Komite Independen Revolusi Mental, Suwarno Putronegoro. Beliau menjelaskan bahwa kurang tepat apabila masih ada yang mempertanyakan produk revolusi mental. “Produk revolusi mental adalah pikiran yang tidak dapat dilihat, (karena) bersifat abstrak. Oleh karena itu, setiap orang memiliki kemampuan interpretasi yang berbeda-beda dan perlu disikapi secara bijak” paparnya. Dalam materi kedua, dijelaskan bahwa Indonesia yang sebelumnya melalui fase naik-turun (Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi) di masa yang akan datang, tepatnya di tahun 2040, akan mengalami Fase Lepas Landas dalam proses pembangunannya. “Pada akhirnya, di tahun 2065 Indonesia akan menjadi Mercusuar Dunia. Inilah yang dinamakan dengan Indonesia Emas yang mana Indonesia akan sejajar dengan negara besar di dunia seperti Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok” kata Suwarno.
Semoga melalui kegiatan workshop ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat BIG terkait pelayanan publik. Mengingat BIG juga sangat berkaitan langsung dengan para penggunanya, sangat penting bagi BIG untuk memberikan pelatihan terlebih dahulu kepada para pegawainya. Hal itu tentu saja untuk meningkatkan citra BIG di masyarakat, sehingga tercapai pelayanan yang ideal di BIG. (ES/LR)