Rabu, 06 November 2024   |   WIB
id | en
Rabu, 06 November 2024   |   WIB
Pemetaan Cepat di Wilayah Bencana Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor

Satuan Reaksi Cepat Badan Informasi Geospasial (SRC BIG) per tanggal 16/3/17 telah diterjunkan di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor untuk melakukan pemetaan cepat kebencanaan. Pada kesempatan ini BIG bekerja sama dengan SJAC Komunitas Aeromodelling Bogor karena alat yang digunakan adalah pesawat tanpa awak. Tujuannya adalah untuk membantu penyediaan data dan informasi geospasial bagi para pemangku kepentingan di bidang kebencanaan dan perencanaan penanganan selanjutnya (seperti tahap rehabilitasi-rekonstruksi). Hal ini sejalan juga dengan tujuan dari Komunitas Aeromodelling Bogor yang selain sebagai wadah penyalur hobi, juga turun untuk kepentingan kemanusiaan pada khususnya di wilayah Kabupaten Bogor.

Beberapa lokasi yang disurvei dan dipetakan adalah Dusun/Kampung Peuteuy, Kalong Dagul, dan Pangradin 2. Sebelum pemetaan  dilakukan, SRC BIG melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Bogor, dan Pemerintah Desa Kalong Sawah. Pemetaan cepat dilakukan pada tanggal 16 Maret 2017 dengan pesawat udara nir-awak tipe baling-baling (multi-rotor copter). Pesawat jenis ini dipilih karena areal terdampak bencana umumnya tidak terlalu luas, mudah dioperasikan, dan khususnya pesawat tidak membutuhkan lokasi yang terlalu luas untuk lepas landas sehingga dapat diterbangkan di medan apapun. 

Lokasi pertama pemetaan cepat adalah Kampung Peuteuy Desa Kalong Sawah Kecamatan Jasinga. Secara morfologi kampung ini merupakan dataran banjir, karena berada di antara dua sungai yaitu Sungai Cidurian di sebelah timur dan Sungai Cilutung di sebelah barat. Sumber air banjir berasal dari Sungai Cilutung. Sungai Cilutung yang secara fisik lebih kecil dibanding Sungai Cidurian, tidak mampu menampung aliran air permukaan dari perbukitan yang berada di sebelah barat daya. Kondisi topografi Kampung Peuteuy yang berada di dataran banjir tersebut juga menyebabkan arus yang mengalir menjadi lebih deras. Akibatnya beberapa rumah yang berada di pinggir Sungai Cilutung mengalami kerusakan lebih parah dibanding rumah lainnya. Hal ini juga diperparah dengan struktur sungai Cilutung yang berkelok-kelok, sehingga arus yang mengalir dibelokan sungai menyebabkan bangunan turap yang berhadapan dengan datangnya arus banyak mengalami kerusakan termasuk juga rumah penduduk yang berada di sisi luar belokan sungai. Menurut data dari Desa Kalong Sawah dan hasil pengamatan Tim SRC-BIG rumah warga yang mengalami kerusakan cukup berat sebanyak 10 unit.


Menurut Kepala Dusun Peutey, ketinggian air saat terjadi banjir mencapai dada orang dewasa. Datangnya arus air yang tiba-tiba membuat rumah warga masyarakat terendam secara cepat, namun dalam waktu yang tidak lama, kurang lebih 3 jam, air sudah surut kembali. Namun demikian, hasil pengamatan lapangan tim SRC BIG, selain sejumlah rumah warga yang mengalami kerusakan, kerugian lainnya yang dialami warga adalah kolam perikanan, jalan kampung yang baru saja dikonblok, dan tanaman pekarangan.

Lokasi pemetaan cepat Tim SRC-BIG yang ke dua adalah Kampung Kalong Dagul, Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga. Dusun Kalong Dagul secara geomorfologis merupakan dataran banjir, karena berada di antara Sungai Cikalong dan Sungai Cisadane. Penyebab banjir dusun ini adalah ketidakmampuan Sungai Cikalong menampung dan mengalirkan air permukaan dari perbukitan di sebelah timur dan selatan kampong tersebut. Akibatnya seluruh rumah penduduk di kampung tersebut terendam dengan ketinggian yang bervariasi, yang paling tinggi umumnya seukuran dada orang dewasa dan berada di kiri-kanan Sungai Cikalong. Posisi Sungai Cikalong yang mengitari setengah keliling kampung yaitu di sebelah timur dan utara Kampung Kalong Gandul menyebabkan daerah permukiman yang terdampak bencana lebih luas. Namun demikian banjir yang melanda segera surut karena air hujan juga tidak berlangsung secara terus menerus.

Dampak bencana yang dialami oleh masyarakat berupa rumah yang terendam dan rusak, jembatan yang hanyut, fasilitas umum seperti sumur dan MCK terendam, gedung Majelis Taklim yang rusak pagar dan sebagian temboknya, kolam perikanan, dan tanaman perkebunan/pertanian. Menurut data dari Desa Kalong Sawah dan hasil pengamatan Tim SRC rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 8 unit.

Lokasi pemetaan cepat ke tiga adalah Kampung Pangradin 2, Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Secara morfologi Kampung Pangradin 2 merupakan lereng bawah gunung, kemiringan lerengnya termasuk kelas sedang hingga curam.  Kondisi demikian menyebabkan sungai yang membelah desa ini umumnya cukup dalam, sehingga banjir yang terjadi tidak merendam rumah penduduk namun arus yang mengalir deras mengerosi tebing sungai Cikiam. Rumah-rumah yang berada di pinggir sungai terutama yang berada pada belokan sungai bagian luar umumnya pondasinya tergerus air, hal ini menyebabkan setidaknya ada 3 rumah penduduk yang sebagian ambrol/hilang terbawa arus, 1 rumah penduduk yang hampir runtuh tergerus air, dan beberapa kandang ternak (kambing atau ayam) hanyut terbawa banjir. Selain rumah dan kandang ternak milik warga, kerusakan lainnya yang terjadi yaitu lahan pertanian, lokasinya berada di bagian bawah kampung Pangradin.

Secara umum, dari ketiga lokasi terdampak banjir tersebut warga masyarakat tidak perlu mengungsi sehingga Posko Pengungsian tidak perlu dibangun. Rumah-rumah yang mengalami kerusakan yang cukup berat umumnya berada dipinggir sungai, dan  berada di belokan sungai pada bagian/sisi luar sungai.  Oleh sebab itu lokasi-lokasi ini yang menjadi perhatian untuk pemcegahan dampak banjir di waktu yang akan datang.