Bogor, Berita Geospasial – Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien, dibutuhkan penataan sistem penyelenggaraan pemerintahan agar dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat dan profesional. Untuk itu penyelenggaraan Reformasi Birokrasi (RB) perlu ditegakkan di setiap level instansi pemerintahan. Ada 8 area perubahan terkait RB, yaitu : program manajemen perubahan, program penataan peraturan perundang-undangan, program penataan dan penguatan organisasi, program penataan tata laksana, program penataan sistem manajemen SDM aparatur, program penguatan pengawasan, program penguatan akuntabilitas kinerja, dan program peningkatan kualitas pelayanan publik. Terkait program penataan sisten manajemen SDM aparatur, maka Badan Informasi Geospasial (BIG) menyelenggarakan Workshop Manajemen Kinerja pada Senin, 20 Februari 2017.
Acara yang berlangsung di IPB International Convention Center ini dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) di BIG. Acara yang membahas terkait manajemen kinerja pegawai, penghargaan pegawai berbasis kinerja, dan Sistem Kinerja Pegawai (SKP) elektronik ini dibuka oleh Sekretaris Utama BIG, Titiek Suparwati. Titiek mengungkapkan bahwa dengan adanya RB ini sangat bagus terutama dalam rangka untuk menciptakan ASN yang bersih dari intervensi politik, meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan, membangun sistem informasi manajemen SDM yang akuntabel, menerapkan sistem penggajian skala tunggal, menciptakan kinerja PNS dan mengimplementasikan merit system.
“BIG sendiri telah membangun SKP elektronik pada tahun 2015, dan berdasarkan data 2016, sudah 97% pegawai menggunakan aplikasi ini dari proses awal hingga akhir penilaian”, tandas Titiek yang disambut dengan tepuk tangan para peserta. Pengguna SKP elektronik tersebut sudah menyeluruh mulai dari level Kepala BIG hingga staf. BIG sendiri mencanangkan tahun 2017 sebagai tonggak awal penilaian prestasi kerja berbasis kinerja secara online. Titiek menjelaskan bahwa pada bulan Februari ini diawali dengan sosialisasi, kemudian dilanjutkan dengan uji coba pelaporan kegiatan dengan logbook setiap minggu, dan di bulan Juli 2017 pelaporan logbook akan menjadi dasar pemberian tunjangan kinerja. Selain itu, sejak tahun 2016 juga sudah dilakukan sistem penilaian 360o untuk perilaku pegawai, hal ini dimaksudkan agar pegawai selain mendapat umpan balik dari atasan, tetapi juga dari rekan serta bawahan sehingga penilaian lebih kaya perspektif.
Tentu ada kendala-kendala selama pelaksanaannya, namun dengan kesamaan persepsi dan tujuan, tentu dapat diatasi. Acara workshop ini dirasa sangat penting untuk dapat menyatukan visi dan pola pikir tentang pentingnya penilaian kinerja yang obyektif. “Seluruh atasan sebagai pejabat penilai harus betul-betul menyadari dampak penilaian kinerja obyektif ini, terhadap kinerja individu dan dampak makronya terhadap kinerja organisasi secara menyeluruh”, ungkap Titiek. Terakhir, diucapkan pula selamat kepada para pegawai yang mendapatkan penghargaan sebagai pegawai dengan kinerja terbaik di tiap-tiap bidang di BIG. Harapannya agar penghargaan ini dapat menjadi acuan dan dorongan untuk meningkatkan kinerja lebih baik lagi ke depannya.
Rangkaian acara berikutnya adalah materi tentang Manajemen Kepegawaian dan Manajemen Kinerja dalam Upaya Meningkatkan Kinerja PNS, dari Yulina Setiawati NN, SH, MM, Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN). Dipaparkan bagaimana pelaksanaan RB Nasional di Indonesia, area reformasi bidang kepegawaian, serta implikasinya bagi instansi. Dijelaskan pula manajemen PNS dan manajemen kinerja di instansi. “Beberapa prinsip penilaian kinerja adalah objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan”, pungkas Yulina. Dengan adanya sistem informasi kinerja diharapkan dapat meningkatkan capaian kinerja melalui manajemen karier, pengelolaan SDM, tunjangan kinerja, placement sesuai kompetensi, perencanaan/pengembangan diklat, serta manajemen kinerja talenta.
Setelah itu dilanjutkan dengan presentasi terkait sistem pengelolaan kinerja, menselaraskan kinerja individu dengan strategi organisasi oleh Agung Prima Biromo, Pakar Manajemen Kinerja, Dir. PT. AGI-GML Consulting. Melalui penjelasannya diharapkan para peserta dapat memahami pentingnya menerapkan sistem pengelolaan kinerja dalam organisasi, mekanisme untuk mengkaitkan kinerja individu dengan pencapaian prioritas strategis organisasi, proses untuk melakukan penilaian kinerja secara obyektif, serta pengkaitan kinerja individu dengan pemberian penghargaan (reward). Adapun manfaat dari sistem pengelolaan kinerja adalah : visibility tindakan yang dilakukan karyawan untuk mendukung sasaran organisasi, karyawan memiliki kejelasan mengenai apa yang diharapkan dari mereka, serta organisasi memiliki kemampuan untuk mengkaitkan pengembangan kompetensi berbasis kinerja.
Siang harinya dilaksanakan pemberian penghargaan kepada para pegawai berbasis kinerja. Penilaian didasarkan pada nilai Sistem Kinerja Pegawai (SKP), dimana nilai kinerja tertinggi mendapatkan penghargaan dari Bagian Kepegawaian BIG. Dari setiap unit kerja eselon 3 di BIG, dipilih satu orang dengan nilai tertinggi untuk mendapatkan penghargaan dari BIG berupa sertifikat. Pada kesempatan itu Kepala BIG, Hasanuddin Z. Abidin yang hadir juga memberikan beberapa patah kata kepada para peserta workshop dan para staf yang terpilih dengan kinerja terbaik. Disampaikan apresiasinya serta harapannya agar penghargaan ini tidak hanya berhenti disini, tapi tiap tahun terus berlanjut. Dan para staf dengan kinerja terbaik untuk dilanjutkan pembinaannya sehingga bisa menjadi calon pemimpin BIG di masa depan.
“Setiap elemen, baik pimpinan tinggi, pejabat administrasi dan seluruh pegawai di semua level harus menyatukan visi untuk bertekad menjadikan BIG sebagai lembaga yang menghargai SDM-nya melalui prestasi kerja yang obyektif”, ungkap Hasanuddin. Pegawai terbaik pun diharapkan dapat menjadi penggerak gerakan PNS BIG yang berprestasi dan profesional untuk mendukung kinerja organisasi mencapai visi. Selain pegawai berprestasi, para agen perubahan dan pegawai terpilih diharapkan dapat melakukan sosialisasi manajemen kinerja yang menjadi jantung penggerak nadi organisasi. Hasanuddin menutup sambutannya dengan ungkapan, “Semangat BIG Bangkit dan Terbarukan di Era Perubahan menuju Pengelolaan SDM Berbasis Kinerja”, yang disambut dengan tepuk tangan dari peserta.
Menyusul kemudian adalah sesi terakhir berupa penjelasan umum tentang SKP elektronik yang baru. Sebagai presenter adalah Annisa Nur Fadilah dari Biro Perencanaan, Kepegawaian dan Hukum, serta Liza Ichiana Nizar dari Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial BIG. Diberikan penjelasan terkait pentingnya SKP, dimana berdasarkan Peraturan Kepala BIG Nomor 1 Tahun 2017 tentang perubahan Peraturan Kepala BIG No. 13/2014. Tunjangan Kinerja (tukin) diberikan diperhitungkan berdasarkan presensi dan prestasi kerja. Untuk itu akan ada rancangan baru terkait pemberian tukin berdasarkan SKP dan presensi. Pada kesempatan itu dilaksanakan uji coba SKP online dengan sistem yang baru, dimana ada tambahan fitur baru seperti logbook yang nantinya akan diisi secara harian oleh setiap ASN di BIG. Perubahan pada SKP online ini dengan mempertimbangkan usulan dan saran dari setiap ASN BIG yang telah menggunakan SKP online selama tahun 2016 kemarin. Semoga dengan adanya komitmen yang tinggi dari mulai pejabat hingga staf di BIG, kinerja di BIG dapat semakin meningkat dalam rangka mendorong pelaksanaan RB di Indonesia. (LR/MS/TR)