Rabu, 27 November 2024   |   WIB
id | en
Rabu, 27 November 2024   |   WIB
Kepala BIG Menerima Kunjungan dari Kedubes Amerika Serikat

Cibinong, Berita Geospasial BIG - Rabu, 18 Januari 2017, perwakilan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia melakukan kunjungan ke Badan Informasi Geospasial (BIG). Acara kunjungan diterima di Ruang Rapat Gedung Utama BIG, Gedung A Lantai 2 oleh Kepala BIG, Hasanuddin Zaenal Abidin. Turut hadir mendampingi Kepala BIG adalah jajaran pejabat eselon 1 dan eselon 2 di BIG, yaitu : Sekretaris Utama, Titiek Suparwati; Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar (IGD), Dodi Sukmayadi; Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik (IGT), Nurwadjedi; Kepala Pusat Penelitian, Promosi, dan Kerja Sama (PPKS), Wiwin Ambarwulan; Kepala Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial (PPIG), Khafid; Kepala Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika (PJKGG), Antonius Bambang Wijanarto.

Sementara perwakilan dari Kedubes AS adalah Rosemary Gallant, Commercial Counselor dari Kedubes AS; Kalung Riang, Commercial Officer dari Kedubes AS; serta Mark Dunn, Regional Manager dari United States Trade and Development Agency (USTDA). Pertemuan dimulai pukul 09.00 WIB, diawali dengan perkenalan dari Kepala BIG terkait program dan tugas pokok BIG kepada para peserta. Dijelaskan oleh Wiwin Ambarwulan, Kapus PPKS bahwa sebelumnya telah banyak pertemuan dengan Kedubes AS. "Di tahun 2013 kita telah banyak pertemuan antara pihak BIG dengan pihak AS", terang Wiwin.

Hasanuddin kemudian menjelaskan terkait target yang ingin dicapai BIG terutama di tahun 2017 ini, Program Kebijakan Satu Peta (KSP) akan fokus untuk wilayah Sumatera dan Sulawesi, dimana sebelumnya fokus ke wilayah Kalimantan. BIG juga berperan dalam pembangunan tol laut, yang nantinya berguna terutama untuk mempermudah distribusi logistik. Disampaikan pula bahwa di BIG terdapat pemetaan partisipatif yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain, tentunya menggunakan standar dan spesifikasi dari BIG.

Tak lupa Hasanuddin juga menerangkan terkait data-data apa saja yang dibutuhkan untuk perencanaan pembangunan nasional, baik dari segi data dasar maupun data tematik. Bagi Hasanuddin keduanya sama-sama penting, karena peta tematik akan bagus bila data dasarnya juga bagus. "Tentu butuh waktu dan dana yang tidak sedikit, apalagi di Indonesia, BIG yang mendapatkan tugas utama dari presiden, terutama terkait KSP", tandasnya. Apalagi tematik itu merupakan tugas bersama antara BIG dengan Kementerian/Lembaga (K/L) lain  yang terkait. Disampaikan pula jika AS ingin membantu, mungkin dapat membantu terkait penyelenggaraan IGD  di Indonesia.

Yang menjadi sandungan adalah minimnya pengetahuan aparatur negara di pusat terkait pentingnya Informasi Geospasial. Sehingga terkadang memberikan hambatan dalam proses berbagi-pakai. "BIG mencoba untuk menggabungkan data spasial dan data statistik, melalui portalnya, sehingga harapannya bisa berbeda dari google, atau bahkan melebihi google", ungkapnya. Ditambahkan pula oleh Khafid, bahwa BIG telah mempunyai data center sendiri, untuk mendukung terutama dalam pengelolaan dan penyebarluasan IG.

Salah satu tema lain yang juga menjadi bahasan menarik adalah terkait sumberdaya manusia (SDM) bidang IG yang terasa masih kurang sekali di Indonesia. "Saat ini lulusan bidang IG di Indonesia masih sangat sedikit, dan kebanyakan lulusannya memilih Jepang dan Eropa sebagai tempat belajar. Bila memungkinkan berikutnya ada kerja sama dengan AS terkait beasiswa bidang IG ini", demikian disampaikan Hasanuddin kepada para perwakilan dari Kedubes AS tersebut. Acara hari itu berlangsung dengan lancar dan diakhiri dengan penyerahan plakat dari BIG sebagai tanda terima kasih atas kunjungan Kedubes AS. Tak lupa para peserta juga melakukan sesi foto bersama pada akhir acara. Diharapkan ke depannya akan ada kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak, demi kemajuan dan perkembangan IG di Indonesia. (LR/MS)