Rabu, 06 November 2024   |   WIB
id | en
Rabu, 06 November 2024   |   WIB
Kepala BIG Beri Kuliah Umum Kepada Para Pendamping Peserta Olgenas 2017

(Yogyakarta, Informasi Spasial) Menjadi generasi yang berprestasi tentu harapan setiap orang. Apalagi melek peta, itu menjadi nilai tambah yang membanggakan. Itulah salah satu alasan mengapa BIG mendukung dan mengadakan berbagai kegiatan untuk lebih mengenalkan BIG beserta peran besarnya dalam setiap tahapan pembangunan di negeri ini. Salah satunya adalah mendukung Olimpiade Geografi Nasional (Olgenas) ke-XII yang diadakan Mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 9-13 Januari 2017 lalu.

Pada momen yang baik itu, tepatnya pada 11 Januari 2017,  BIG yang berpartisipasi dengan ikut pameran, menghadirkan Kepala BIG yang baru, Prof. Hasanuddin Zaenal Abidin dalam acara seminar Olgenas yang diikuti para guru pendamping peserta Olgenas dari berbagai daerah di nusantara. Acara ini dimanfaatkan Hasan, panggilan akrab Kepala BIG untuk menjelaskan sekilas dari akar ke daun tentang BIG kepada para audience.

Di pembukaan, Hasan menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara besar. Dengan panjang wilayah setara dari Inggris ke Turki, Indonesia memiliki luas wilayah yang sangat signifikan. “Semua potensi itu harus dipetakan supaya bisa diolah dan diberdayakan secara optimal. Disinilah peran besar BIG berada. BIG merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang diamanahi untuk membuat peta atau Informasi Geospasial (IG)’, ungkap Hasan.

Sampai saat ini, ketersediaan peta yang sudah selesai dipetakan seluruh Indonesia baru yang skala 1:250.000. Untuk peta skala menengah dan besar, belum semuanya diselesaikan. Ini dikarenakan SDM di BIG yang terbatas serta jumlah tenaga IG yang kurang. Jikapun ada, itu masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, terutama di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Sementara itu di luar Jawa masih sangat minim.

Lebih lanjut, Hasan  menyampaikan kepada para guru pendamping peserta Olgenas bahwa pelajaran geografi sekarang ini jika di SMP dan SMA, itu termasuk pelajaran IPS atau ilmu sosial. Sementara yang jurusan IPA atau ilmu pengetahuan alam, tidak diajarkan. Harusnya, pelajaran geografi diajarkan di setiap jurusan pendidikan di SMA.

Para guru pendamping Olgenas terlihat antusias dengan penjelasan dari Hasan. Banyak diantara mereka yang mengajuan pertanyaan dan menanyakan bagaimana prosedur jika mau berkunjung ke BIG. Mereka tertarik untuk berguru lebih lanjut ke padepokan IG BIG di Cibinong. Ada juga diantara mereka yang meminta agar BIG mengirimkan peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) sebagai bahan ajar kepada peserta didik di sekolah.

BIG terus berupaya untuk melakukan pendidikan kepada masyarakat luas tentang pentingnya IG untuk setiap tahapan pembangunan. Kuliah Umum Kepala BIG tentang IG kepada para guru pendamping peserta Olgenas XII ini merupakan salah satu sarana yang efektif untuk lebih mengenalkan IG kepada masyarakat terutama generasi muda karena para guru ini nantinya akan menyebarkan ilmunya kepada murid-muridnya. (ATM)