(Cibinong - Informasi Geospasial) Kerja sama dengan banyak pihak seperti dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi, serta dengan pihak Swasta telah banyak dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial. Hal ini dilakukan BIG sesuai dengan amanatnya sebagai penyelenggara Informasi Geospasial (IG) di nusantara. Tugas besar dan mulia ini tentu saja butuh dukungan dari berbagai instansi lain yang terkait penyelenggaraan informasi geospasial.
Tepatnya pada Kamis, 29 Desember 2016, BIG BIG menerima kunjungan kerja Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidros) TNI AL. Kepala BIG, Hasanuddin Z Abidin beserta sejumlah pejabat eselon I dan II di lingkungan BIG menerima maksud baik Kepala Pushidrosal, Harjo Susmoro beserta tim di Ruang Rapat Utama di BIG, Cibinong.
Di awal pertemuan, Hasanuddin menyebutkan bahwa BIG sebagai pembina IG harus membuka diri untuk bekerja sama dengan instansi lain pelaksana IG. “Indonesia adalah negara dengan wilayah yang paling luas wilayahnya adalah laut. Ke depan, potensi kekayaan alam berupa mineral, migas dan lainnya berada di laut. Oleh karena itu, pemetaan laut menjadi hal yang sedemikian penting. Oleh karena itu, BIG harus bekerja sama dengan Dishidrosal”, ungkapnya.
Secara legal formal, BIG dulu telah menandatangani MoU/ NKB antara BIG dengan Kemenko Bidang Kemaritiman RI (termasuk juga dengan TNI) terkait Penyelenggaraan Survei dan Observasi serta Berbagi Pakai Data dan Informasi Kelautan. Tepatnya pada Selasa, 1 September 2015 lalu di Gedung I BPPT, Jakarta. Jadi kunjungan kerja Pushidrosal ke BIG kali ini adalah penjajakan untuk kerja sama lebih lanjut atau PKS antara kedua belah pihak.
Sementara itu, Kapushidrosal, Harjo Susmoro, di awal pertemuan menyebutkan bahwa tujuan kedatangan tim dari Pushidrosal ke BIG adalah ingin menjajaki kemungkinan kerja sama dengan BIG serta sebagai sarana silaturahmi. “Saya dilantik jadi Kepala Pushidrosal 23 Nopember 2016, sedangkan Pa Hasanuddin dilantik menjadi Kepala BIG pada Senin 5 Desember 2016, jadi berdekatan. TNI AL punya beberapa Stasiun Pasut, bagaimana bentuk kerja samanya dengan BIG supaya bisa sharing data supaya bisa dioptimalkan data data yang ada di Pushidrosal melalui Ina-Geoportal, dengan tentu menyesuaikan fungsi Pushidrosal di bidang pertahanan”, kata Harjo.
Sebenarnya, BIG telah men-sharing data dengan kementerian lain yang bisa diakses melalui Ina-Geoportal di alamat www.tanahair.indonesia.go.id. BIG menyediakan peta dasar terkait kelautan dan kepesisiran berupa Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) dan Lingkungan Laut Nasional (LLN) dengan berbagai skala mulai dari 1:500.000 sampai skala 1:25.000. Peta LPI bisa digunakan untuk dasar dalam membuat pelabuhan. Sementara LLN bisa digunakan untuk memetakan potensi laut secara lebih luas.
Lebih lanjut, acara dilanjutkan dengan pengenalan dari BIG dan Pushidrosal. Beberapa hal penting yang dibahas adalah tentang Grand Design pemetaan batimetri nasional di seluruh Indonesia, sertifikasi hidrografer, sinkronisasi data yang disampaikan ke publik atas nama pemerintah (misalkan jumlah pulau, panjang garis pantai dan lain sebagainya), rencana pemetaan terpadu sumber daya kelautan nasional, hibah Kapal Survei Katamaran punya BIG ke Pushidrosal dan One Map Policy untuk laut. Acara diakhiri dengan penyerahan souvenir untuk merekatkan tali silaturahmi dan kerja sama antar kedua belah pihak. (ATM)