Cibinong, Berita Geospasial BIG - Pada era pemerintahan Joko Widodo – JK, setiap elemen masyarakat dituntut menjadi sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif. Baik dari lembaga pemerintah maupun pihak swasta, semua saling berlomba-lomba dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak kalah saing. Dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) pada Manajemen Perubahan, khususnya pada Penguatan Budaya Organisasi menendi BIG, maka pada Jumat, 29 April 2016 diselenggarakan Leaderless Group Discussion untuk menentukan Agent of Change di organisasi BIG.
Leaderless Group Discussion (LGD) sendiri bukanlah hal yang asing dalam dunia kerja. LGD adalah diskusi kelompok tanpa penunjukkan seorang pemimpin, sehingga memungkinkan setiap anggota kelompok memanifestasikan potensinya. Jumlah peserta LGD biasanya terdiri dari empat hingga tujuh orang. Dalam simulasi ini dapat diamati kemampuan seseorang dalam mengarahkan dan memimpin kelompok, kemampuan dalam menjelaskan gagasan sehingga bisa diterima orang lain, kemampuan determinasi, dan lain-lain.
Dalam LGD di BIG ini, mengikutsertakan beberapa karyawan BIG yang terdiri dari level Pejabat Eselon 2, hingga level karyawan. Di awal diskusi tidak terdapat kesepakatan posisi moderator, pemimpin, dan yang lainnya sehingga posisi para peserta sama. Cenderung para peserta akan menentukan terlebih dahulu posisi-posisi untuk proses diskusi. Peserta LGD dituntut untuk aktif memainkan peran dan memberikan kontribusi. Setiap peserta harus mengambil keputusan pada kondisi yang tidak terstruktur dan tidak pasti. Penilaian utama yaitu proses diskusi tersebut melalui alat rekam audio maupun visual. Assessor akan mengamati proses diskusi dan menyusun penilaian berdasarkan kompetensi peserta. Keuntungan yang diberikan dari LGD adalah melihat secara langsung kemampuan peserta dalam mengungkapkan pendapatnya di bawah tekanan. Kemampuan komunikasi yang baik akan sangat menguntungkan peserta sehingga assessor dapat memahami apa yang ingin disampaikan oleh peserta.
Lebih jauh dalam LGD yang diselenggarakan oleh BIG ini menekankan pada bagaimana seorang karyawan BIG dapat menerapkan nilai-nilai BIG yang terdiri dari : Integritas, Kolaborasi, Profesional, Adaptif dan Work Smart dalam pekerjaannya. Pada Nilai Integritas seperti disebutkan dalam UU-ASN, diukur dari kejujuran, kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, kemampuan bekerja sama, dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. Nilai Kolaborasi sendiri mengandung maksud mampu bekerjasama dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Konteks kerja sama dilakukan baik antar pegawai di internal BIG maupun kolaborasi antar penyelenggara Informasi Geospasial nasional. Kemudian dengan Nilai Profesional diharapkan segenap karyawan BIG mampu mengerjakan seluruh pekerjaan sesuai profesi yang dimiliki dengan kompetensi yang tinggi. Dengan Nilai Work Smart, dimaksudkan para karyawan BIG dapat bekerja dengan mengutamakan prioritas secara efektif dan eï¬sien. Terakhir, dengan Nilai Adaptif diharapkan segenap karyawan BIG dapat memiliki kemampuan untuk mudah beradaptasi/menyesuaikan diri terhadap perubahan dan perkembangan lingkungan strategis.
Banyak cara yang dilakukan demi terwujudnya perubahan yang lebih baik di dalam BIG. Besar harapan dengan adanya LGD di BIG, para agen perubahan yang telah mengikuti LGD ini dapat menularkan nilai-nilai BIG ke seluruh karyawan BIG lainnya. Harapannya tentu saja dapat meningkatkan kinerja BIG menjadi semakin baik di masa yang akan datang. (RB/LR/TR)