Selasa, 26 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 26 November 2024   |   WIB
Peran Informasi Geospasial dalam Mewujudkan Poros Maritim Dunia

Berita Geospasial – Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia, terutama pengetahuan generasi muda akan potensi sumberdaya laut, Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia (IMAHAGI) mengadakan kongres yang ke-XIV pada tahun 2016. Kongres ini dilaksanakan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tanggal 28 April 2016. IMAHAGI mengusung tema utama tentang geomaritim, dengan fokus pada Peran Kreatif dan Inovatif Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Negara Maritim.

Acara kongres dihadiri oleh wakil gubernur NTB, Muh. Amin serta civitas akademika Universitas Muhammadyah Mataram. Tema tersebut diangkat terutama terkait visi Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia, salah satu gagasan yang dicanangkan oleh pemerintahan saat ini. Untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim tersebut, diperlukan peran serta masyarakat secara aktif di berbagai bidang kemaritiman.

Orientasi dan kerangka berpikir seluruh komponen bangsa harus diubah menuju visi kemaritiman agar ada sense of ownership untuk menjadikan Indonesia sebagi negara maritim. Tentu saja, peran besar generasi muda sangat diharapkan. Generasi muda harus menjadi yang terdepan dalam merespon visi kemaritiman tersebut.


Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Dr. Priyadi Kardono, dalam acara Kongres IMAHAGI XIV tersebut didaulat sebagai pembicara kunci dan menyampaikan paparan tentang Paradigma Geomaritim. Tema utama dari paparan yang disampaikan pada kesempatan tersebut adalah mengenai “Strategi dalam Mewujudkan Poros Maritim Dunia dan Peran Badan Informasi Geospasial“, Kepala BIG menegaskan bahwa “Informasi Geospasial menjadi fundamental setelah diundangkan dengan Undang-undang No.4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, saat ini pembangunan mulai menggunakan data spasial (selain data statistik) sebagai dasar kegiatan perencanaannya”.

Priyadi juga menekankan terutama terkait dengan terbitnya Perpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) Pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000, dimana siklus implementasi dari KSP/one map policy yang terdiri dari proses kompilasi, integrasi, dan sinkronisasi pada penyusunan IG tematik berbasis perdesaan. Dalam hal ini konteksnya tentang desa pesisir/desa nelayan, menjadi salah satu tujuan yang ingin dicapai BIG.

Adapun pada kawasan laut Indonesia ini terdapat potensi sumber daya laut yang tidak sedikit. Potensi tersebut terdapat pada permukaan, kolom air, dan dasar laut. Pada wilayah permukaan, potensi yang ada berupa pemanfaatan laut untuk keperluan navigasi dan sumber energi. Pada kolom air, terdapat sumberdaya perikanan, biota laut, mangrove, padang lamun, terumbu karang, rumput laut, dan garam. Sementara untuk dasar laut, terdapat potensi berupa cadangan mineral, minyak dan gas.

Pengetahuan tentang sumberdaya laut Indonesia ini sanga penting, dimana nantinya dari merasa mengetahui, akan beralih ke merasa memiliki, dan kemudian berlanjut kepada pemanfaatan dan pemeliharaan berbagai potensi yang ada. Kedepannya, perkembangan kemaritiman dunia akan mengarah kepada proses industrialisasi sumberdaya maritim, dan proses edukasi masyarakat agar sadar terhadap potensi maritim.

Selama kesempatan kongres tersebut berlangsung dilaksanakan juga berbagai kegiatan senada berupa: Seminar Nasional Indonesia Geography Students Summit (IGSS), Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Launching Buku Karya Pemuda, Lomba Infografis, Geo Photo Contest, Photo & Poster Exibition, Geo Trip, dan Penanaman Pohon (Green Action). Adapun peserta dari kongres dan rangkaian acara tersebut adalah : Mahasiswa Geografi se-Indonesia, perwakilan dari masing-masing Universitas anggota IMAHAGI, Mahasiswa dan Dosen Universitas Muhammadiah Mataram, Mahasiswa Perguruan Tinggi Se-Indonesia, Anggota Ikatan Geograf Indonesia (IGI), Guru Geografi SMA sederajat se-Pulau Lombok – NTB, Para utusan lembaga mitra, dan Umum. (DA/LR)