Yogyakarta, Berita Geospasial BIG - Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial menjadi dasar hukum untuk Badan Informasi Geospasial (BIG) dalam menyelenggarakan Informasi Geospasial (IG). Berbagai upaya telah dilakukan BIG untuk dapat menghasilkan berbagai data dan informasi geospasial yang terpadu dan berkesinambungan sehingga dapat mendukung Kebijakan Satu Peta (One Map Policy). Di sisi lain, diperlukan suatu wadah untuk dapat mempublikasikan kepada khalayak luas terkait penyelenggaraan data dan informasi geospasial, termasuk infrastruktur dan metode yang digunakan. Di Indonesia, sampai saat ini masih sedikit forum ilmiah yang bersifat nasional maupun internasional yang dapat digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan hasil penelitian maupun kajian yang berkaitan dengan penyelenggaraan data dan informasi geospasial.
Oleh sebab itu, BIG melalui Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika (PJKGG) berinisiatif untuk menyelenggarakan Simposium Internasional Geodesi. Untuk merealisasikan Simposium Internasional Geodesi tersebut, PJKGG menyelenggarakan Kick Off Meetingpada Sabtu, 16 April 2016 di Yogyakarta.Kick Off Meeting dihadiri berbagai pakar dan akademisi dari beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Pakuan (UNPAK). Turut hadir pada acara Kick Off Meeting tersebut adalah Profesor Joenil Kahar yang pernah menjabat sebagai Kepala Bakosurtanal periode 1999 s.d. 2002. Kepala PJKGG, Dr. Antonius B. Wijanarto mengatakan, "Simposium internasional Geodesi diusahakan akan diselenggarakan setiap tahun dan akan menggandeng perguruan tinggi sebagai penyelenggara. Selain itu, setiap jurnal atau karya ilmiah yang diterima pada simposium internasional akan terindeks Scopus"
Simposium Internasional Geodesi yang pertama akan diselenggarakan pada tahun 2017 dengan nama The 1st Indonesian International Symposium on Applied Geodesy for Sustainable Development dengan tema The Role Geodetic Infrastructure for Supporting Sustainable Development. Simposium Internasional Geodesi diharapkan menarik peminat tidak hanya terbatas pada lingkup domestik namun juga internasional. Kepala Bidang Jaring Kontrol Gayaberat dan Pasang Surut, PJKGG, Dr. Ibnu Sofian memberikan penjelasan bahwa Simposium Internasional Geodesi akan diawali dengan pemaparan umum dari keynote speaker dari pakar, ahli, atau perwakilan organisasi dunia seperti International Association of Geodesy (IAG) dan International Federation of Surveyors (FIG).
Simposium Internasional Geodesi yang akan diselenggarakan menyesuaikan arahan dan rekomendasi dari Steering Committee(SC) yang diketuai oleh Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar, BIG. Untuk menjalankan tugasnya, Ketua SC akan dibantu oleh sekretaris yang dijabat oleh Kepala PJKGG, BIG dan para anggota, yaitu ketua program studi atau departemen Teknik Geodesi/Geodinamika/Geoscience di UGM, ITB, ITS, UI, UNDIP, dan UNPAK, serta pakar perorangan yang ditunjuk oleh kepala program studi atau Departemen Teknik Geodesi/Geomatika/Geoscience di perguruan tinggi tersebut.
Acara Kick Off Meeting Simposium Internasional Geodesi diakhiri dengan Penyerahan Notula Kesepakatan Hasil Kick Off Meeting dari Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar, BIG, Ir. Dodi Sukmayadi, M.Sc. kepada Dr.Ir. Kosasih Prijatna, M.Sc. yang mewakili ITB yang akan menjadi penyelenggara Simposium Internasional Geodesi 2017. Di sela-sela penyerahan notula tersebut, Ir. Dodi Sukmayadi, M.Sc. berpesan kepada semua peserta Kick Off Meeting untuk tetap semangat dan senantiasa menyukseskan berbagai agenda dalam merealisasikan simposium internasional Geodesi.(Bagas/TR)