Rabu, 06 November 2024   |   WIB
id | en
Rabu, 06 November 2024   |   WIB
Refleksi Kegiatan 2015 Badan Informasi Geospasial

Cibinong, Berita Geospasial BIG - Untuk mengakhiri tahun 2015, maka BIG menyelenggarakan Rapat Pimpinan yang dihadiri oleh Pejabat Eselon I hingga IV.  Tujuan rapim ini adalah untuk melakukan refleksi kegiatan yang sudah dilakukan oleh semua unit kerja yang telah bekerja selama satu tahun.  Hasil refleksi  akan digunakan untuk melakukan kegiatan di tahun mendatang agar menjadi lebih baik.

Rapim yang diselenggarakan di Aula Utama BIG pada Rabu, 30 Desember 2015 tersebut  dilakukan presentasi oleh para Eselon I yang ada di BIG.  Pertama dimulai oleh Sekretaris Utama BIG, Titiek Suparwati dengan menyampaikan berbagai capaian kegiatan 2015 dengan berbagai kendala yang dihadapi dan bagaimana cara penyelesaiannya. Selanjutnya dilakukan presentasi oleh Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar (IGD) Dodi Sukmayadi, kemudian Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik (IGT) Nurwadjedi dan yang terakhir Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG) Yusuf Surachman.

Adapun beberapa catatan  atau pesan oleh Kepala BIG Priyadi Kardono, untuk Sekretariat Utama perlu segera dikaji sistem pelayanan data, dimana perlu dibuat mekanisme baru yang sifatnya mempercepat pelayanan terhadap permintaan data maupun informasi lainnya. Perlu dibuat desain "pembinaan" bagi pengguna dan penyelenggara.  Juga terkait dengan sarana dan prasarana, perlu dibuat desain gedung bekas gudang/lapangan badminton untuk direnovasi. gedung ini nantinya dapat digunakan untuk transit pada saat gedung-gedung yang lain direnovasi.

Selaanjutnya untuk Kedeputuan IGD diantaranya Peta 1:50.000 seamless dengan sudah mengikuti KUGI, harus segera di-upload sesuai ketersediaan data. Untuk yang belum bisa di-upload perlu segera diselesaikan. Pembuatan peta RBI skala 1:50.000 mesti diselesaikan pada Desember 2015.Selanjutnyaperlu dibuat grand design untuk penyelesaian peta dasar skala 1:5.000, mulai dari akuisisi data, pengolahan data sampai dengan penyajian data, termasuk penyusunan lokasi prioritas pemetaan. Termasuk dalam grand design tersebut adalah lokasi-lokasi untuk RDTR dan Desa Prioritas. Setelah itu Pemetaan Desa perlu dibuat rencana penyelesaian peta desa prioritas sebanyak 5.000 desa sesuai RPJMN. Peta tersebut harus sudah selesai pada tahun 2017, dengan harapan pada tahun tahun 2018 - 2019 sudah dapat digunakan untuk membuat rencana pembangunan desa.  Sedangkan Peta LPI dan Peta LLN untuk segera diprioritaskan mendukung program Tol Laut. Selain itu perlu dibuat grand designjuga untuk program CORS agar jelas  mana yang dibangun, mana yang dirawat, mana yang diakuisisi dari BPN.

Sedangkan untuk Kedeputian IGT, Kepala BIG menitipkan beberapa hal yaitu semua peta tematik 2016 sudah harus mengikuti KUGI perlu dibuat grand desainjuga untuk pemetaan "Airborne Gravity"termasuk jadwal dan anggaran. Ditahun 2016 diharapkan segera dibentuk tim reaksi cepat untuk mendukung penanggulangan bencanadengan pemberian tugas ke lokasi bencana bersifat "on call duty". Selain masalah tersebut, di tahun mendatang jika IGT terdapat kerjasama MoU dengan institusi lain agar dapat diinventarisir, termasuk kapan berakhir, siapa "liaison officer" di BIG dan apa yang telah dilakukan.

Terakhir untuk Kedeputian IIG terdapat catatan kecil yaitu adanya pengkajian/pembuatan desain ulang "Sistim Manajemen Data Center" termasuk manajemen RISIKO-nya, lalu perlu adanya pengkajian kembali Ina-Geoportal, sehingga memudahkan para pengguna. Kemudian semua data digital yang sudah masuk ke PPIG harus dapat sesegera mungkin di-upload agar dapat segera diakses oleh masyarakat dan segera mengaktifkan LPJIG atau penggantinya, agar masalah akreditasi dan sertifikasi dapat segera diatasi.

Diakhir pertemuan, Priyadi Kardono berpesan bahwasannya sistem elektronik yang telah dibangun agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Semua kegiatan yang BIG lakukan akan dipantau oleh KSP sehingga setiap yang dilakukan oleh BIG dapat disebarkan kepada para stakeholder.  Tak lupa, Priyadi Kardono pun menambahkan, semua perihal informasi geospasial yang telah dihasilkan oleh semua unit teknis, agar diserahkan ke Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial agar dapat terkelola dengan baik dan dapat dibagipakaikan kepada stakeholder.  Tahun 2016 harus lebih baik dari tahun ini (2015). (RB/TR)