Lampung, Berita Geospasial BIG - Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (NKB) Antara Badan Informasi Geospasial (BIG), Pemerintah Provinsi Lampung, dan Universitas Lampung (UNILA) dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 18 Februari 2016, bertempat di Hotel Novotel, Bandar Lampung. Acara tersebut termasuk dalam rangkaian acara workshop geospasial yang bertajuk "Pemetaan Desa untuk Mendukung Kebijakan Satu Peta", yang terselenggara atas kerja sama antara Badan Informasi Geospasial (BIG), Bappeda Provinsi Lampung, serta Universitas Lampung (UNILA). Dimana ada 3 agenda utama yang dilaksanakan yaitu Workshop Geospasial, Penyerahan Peta RupaBumi Indonesia (RBI), dan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara BIG, Pemerintah Provinsi Lampung, dan UNILA.
Melalui Kebijakan Satu Peta, setiap data dan IG yang krusial untuk mengambil keputusan akan lebih terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik, terutama dengan adanya satu referensi, satu standard, satu geodatabase, dan satu geoportal. Sebagaimana diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo dan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bahwa Kebijakan Satu Peta dapat memberi kemudahan dalam berbagi pakai dan penyebarluasan IG, dengan cara mengoptimalkan jaringan informasi geospasial nasional (JIGN), dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan bidang IG. IG ini sangat diperlukan oleh institusi pemerintah dan masyarakat pada semua tingkatan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam seluruh aspek pembangunan nasional. Peningkatan JIGN tersebut dapat dilakukan melalui pembentukan simpul-simpul jaringan di daerah seluruh Indonesia. Dengan adanya simpul jaringan, maka koordinasi antara daerah maupun dengan instansi pusat dapat terhubung dengan baik. Salah satu inisiasi awal untuk menuju kesana adalah melalui kegiatan kerja sama yang dilakukan antar instansi atau daerah dengan BIG. Hadir pada acara itu adalah Kepala BIG, Priyadi Kardono; Staf Ahli Gubernur Pemprov Lampung Bidang Hukum dan Politik, Harun Al Rasyid; dan Rektor UNILA, Hasriadi Mat Akin.
Pada sambutannya Kepala BIG, Priyadi Kardono mengungkapkan harapannya terkait acara penandatanganan yang dilangsukan pada hari itu juga. "Dengan dibentuknya Pusat Pengembangan Infrastuktur Data Spasial (PPIDS) di UNILA harapannya akan menjadi perpanjangan tangan BIG, terutama dalam pengembangan SDM karena BIG tidak akan mampu bila menangani untuk seluruh Indonesia", demikian disampaikan Priyadi. Nantinya UNILA diharapkan akan mampu memberikan training/pelatihan terkait Sistem Informasi Geografis (SIG), terutama karena di daerah/kabupaten sangat kurang SDM yang memahami tentang SIG. Terkait RDTR juga, nantinya sebelum ke BIG, pemerintah daerah bisa ke PPIDS dulu untuk konsultasi, sehingga bila sudah 90% baru ke BIG, untuk menghemat biaya juga. "Tentang masalah sertifikasi juga penting terkait SDM, terutama dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), oleh karena itu BIG saat ini sedang menyusun akreditasinya", ujar Priyadi. Nantinya PPIDS juga diminta untuk mengolah data-data yang ada di Prov Lampung, sehingga nantinya bisa digunakan untuk bahan riset, sekaligus melakukan updating data dan IG daerah. Priyadi juga menekankan pentingnya Ina-Geoportal bagi para akademisi, terutama guru-guru SMA, selain untuk menambah pengetahuan tentang SIG, bisa juga dijadikan sebagai alat bahan ajar nantinya di sekolah agar tidak monoton dengan menggunakan peta dan IG dalam bahan ajarnya.
Sementara itu Gubernur Prov Lampung yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Pemprov Lampung Bidang Hukum dan Politik, Harun Al Rasyid menyatakan bahwa untuk penyediaan data geospasial yang berkualitas, mudah diakses, dan diintegrasikan, pembangunan di daerah dan nasional, kini Pemprov Lampung sedang membangunan JIGN, antara lain dengan menjadi salah satu simpul jaringan yang telah terkoneksi dengan Ina-Geoportal yang merupakan salah satu sarana pengolahan data geospasial yang terintegrasi dan dikelola oleh BIG. "Mengingat pentingnya IG dalam mendukung perencanaan pembangunan di daerah, khususnya di Lampung, maka penting untuk menjadi perhatian para bupati dan walikota se-Prov. Lampung guna mendukung terbangunnya simpul jaringan IG di daerah masing-masing", ungkapnya. Harun juga menyampaikan terima kasih kepada BIG yang telah mendukung pembangunan pengembangan data IG di Prov Lampung berupa hardware dan software.
Menyusul kemudian adalah pemukulan gong sebagai tanda dimulainya acara, yang dilanjutkan dengan penandatanganan NKB dan PKS. NKB antara BIG dengan Unila mengambil tema : "Pemanfaatan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan serta Teknologi Terkait Informasi Geospasial". Ruang lingkupnya antara lain adalah : penyediaan data dan informasi geospasial; pemanfaatan bersama dan berbagi pakai data dan informasi geospasial; penyebarluasan data dan informasi geospasial; penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang informasi geospasial; penyelenggaraan kegiatan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terkait dengan data dan informasi geospasial; pembangunan infrastruktur terkait informasi geospasial; pemanfaatan bersama prasarana dan sarana untuk mendukung kegiatan; dan kegiatan lain yang dipandang perlu dan disetujui. Naskah NKB ditandatangani oleh Kepala BIG, Priyadi Kardono bersama Rektor UNILA, Hasriadi Mat Akin.
Sementara Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang juga ditanda-tangan hari itu terkait : "Pembangunan Pusat Pengembangan Infrastruktur Informasi Geospasial (PPIDS) dengan nama Unit Pengembangan dan Pemanfaatan Informasi Geospasial di Universitas Lampung", dan "Pelayanan Produk Informasi Geospasial Badan Informasi Geospasial (Sentra Peta)". Penandatanganan PKS dilaksanakan oleh Kepala Pusat Penelitian, Promosi, dan Kerja Sama (PPPKS) BIG, Wiwin Ambarwulan, bersama dengan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Muhammad Fuad. Selesai penandatanganan adalah penyerahan peta RBI dari BIG kepada Prov Lampung, serta penyerahan atlas taktual kepada SLB di Bandar Lampung. Adapun Kepala BIG, Priyadi Kardono juga menjadi keynote speaker pada acara tersebut dengan membawakan paparan terkait "Pemetaan Desa untuk Mendukung Kebijakan Satu Peta". Sementara acara Workshop Geospasial akan menampilkan diskusi panel dan training workshop dengan narasumber seluruhnya dari BIG. Diharapkan kerja sama ini dapat menjadi pintu gerbang untuk menyebarluaskan IG ke seluruh Indonesia, serta meningkatkan kesadaran IG di masyarakat. Semoga kerja sama yang telah terjalin dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan dari waktu ke waktu demi kebaikan kedua belah pihak. (LR)