Rabu, 06 November 2024   |   WIB
id | en
Rabu, 06 November 2024   |   WIB
Informasi Geospasial Bekal Melanjutkan Pendidikan dan Karya di Masa Depan

Cibinong, Berita Geospasial BIG - Berbekal landasan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi  Geospasial (UU IG) dimana ada himbauan untuk mendorong penggunaan informasi geospasial ke dalam penyelenggaraan pemerintahan dan ke dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, maka Badan Informasi Geospasial (BIG) menerima kunjungan Siswa-Siswi SMAN 1 Kota Bekasi sebagai salah satu bentuk nyata kegiatan tersebut.

Pagi yang cerah di hari ke-26, November 2015, siswa-siswi SMAN 1 Kota Bekasi sebanyak 32 orang datang ke Kantor BIG bersama dengan 5 orang guru pembimbing mereka untuk melakukan pembelajaran di luar kelas. Dalam kata sambutannya, Eli Yuliati, selaku perwakilan SMAN 1 Kota Bekasi menyampaikan bahwa belajar itu tidak harus di dalam kelas. Dengan adanya kesempatan berkunjung ke Kantor BIG ini bisa menjadi model pembelajaran di luar kelas, dan modal untuk bimbingan karir sebagai bekal setelah lulus dari sekolah menengah atas. Tamu BIG kali ini merupakan Siswa Kelas XII yang beberapa bulan ke depan akan melepas statusnya sebagai pelajar, dan berpindah status sebagai pekerja atau mahasiswa. Tidak menutup kemungkinan diantara mereka ada yang ingin langsung bekerja, atau melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi khususnya di bidang Informasi Geospasial (IG).

Pada pembukaan, Yudi Irwanto, sebagai perwakilan dari Pusat Penelitian, Promosi, dan Kerja Sama (PPPKS) BIG, mengucapkan selamat datang kepada siswa-siswi, dan guru dari SMAN 1 Kota Bekasi. BIG sudah menyiapkan rangkaian acara untuk kunjungan SMAN 1 Kota Bekasi ini, yang dimulai dari presentasi dari unit kerja di BIG, tanya jawab, serah terima souvenir, dan kunjungan ke laboratorium. Presentasi pertama adalah perwakilan dari Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas (PTRA) BIG. Adalah Diastarini dan Rakyan Paksi N. yang didaulat untuk menyampaikan informasi berkenaan mengenai proses pemetaan tata ruang kepada siswa-siswi ini. Kegiatan tanya jawab dilakukan langsung setelah paparan presentasi.

Pada sesi tanya jawab ada pertanyaan terkait tugas dari PTRA, terkait bagaimana cara BIG memetakan daerah yang sudah "berantakan", yang kemudian dijawab bahwa dalam melakukan pekerjaan pemetaan harus dipastikan terlebih dahulu tujuannya dan sumber datanya baru bisa melaksanakan pemetaan. Terkait memetakan daerah yang "berantakan", BIG, terutama pemetaan tata ruang hanya memberikan informasi substansinya saja terkait peta dasar yang merujuk pada Tata Ruang Wilayah Nasional dan untuk selanjutnya dikembalikan kepada masing-masing daerah untuk memutuskan pengaturannya sesuai hukum yang berlaku di wilayah tersebut.

Pertanyaan berikutnya mengenai sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan, dimana Indonesia harus menyerahkan 2 pulau tersebut kepada Malaysia padahal Indonesia sudah punya peta. Untuk mengurangi rasa penasaran para siswa disampaikan bahwa ada hal-hal dari segi hukum yang tidak bisa dipertahankan argumentasinya oleh pihak Indonesia, jadi kita harus mengikhlaskan pulau tersebut. Namun bukan berarti kita tinggal diam dengan pulau-pulau lainnya, oleh karena itu para siswa disarankan untuk mulai menentukan pilihan supaya bisa berperan aktif di bidang IG.

Presentasi kedua disampaikan oleh Eka Kurniawan dari Bagian Kepegawaian, Biro Perencanaan, Kepegawaian dan Hukum (PKH) BIG. Eka menyampaikan informasi mengenai berkarir di pemerintahan khususnya bidang IG. Disampaikan bahwa IG itu penting, namun tidak akan jalan bila tidak ada dukungan sumber daya manusia dan peraturan. Presiden RI sekarang, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia masih membutuhkan SDM sekitar 27.500 orang di bidang IG, jadi ini bisa menjadi kesempatan bagi para siswa untuk menentukan pilihan masa depannya. Untuk berkarir di bidang IG bisa dilakukan setamat SMA atau melanjutkan ke perguruan tinggi dahulu.

"Karir di pemerintahan ada 2 kelompok besar yaitu karir menjadi pejabat struktural dan menjadi pejabat fungsional, para guru yang mengajar di sekolah merupakan contoh pejabat pemerintah yang berkarir sebagai pejabat fungsional guru, sedangkan di bidang IG jabatan fungsionalnya adalah surveyor pemetaan (surta)", ungkap Eka. Untuk jabatan Surta bisa dimulai setamat SMA dari semua jurusan, atau melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi dengan mengambil jurusan di ilmu kebumian seperti Geografi dan Geodesi, atau ilmu pendukung lainnya seperti ilmu kehutanan, ilmu kelautan, ilmu komputer dan masih banyak lagi. Eka juga memberikan gambaran terkait pekerjaan seputar kegiatan pemetaan seperti mengukur jalan, mengukur ketinggian suatu daerah sampai pada terciptanya suatu peta dasar.

Presentasi terakhir ditutup dari Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial (PPIG) BIG oleh Indres Deswita dan Agung Nugraha. Indres menjelaskan secara sederhana terkait Ina-Geoportal dengan website: http://tanahair.indonesia.go.id.// yang bisa diakses semua lapisan masyarakat. Ini merupakan hasil buatan anak Indonesia dan tidak kalah dengan produk google seperti google map atau google earth. Untuk menarik minat siswa, teman-teman PPIG memutar video simulasi cara mengakses dan menggunakan fasilitas di dalam website ini. Dan dalam waktu dekat akan dibuat versi yang bisa diunduh di play store untuk android. Indres memotivasi siswa-siswa ini untuk berani berkarya di bidang IG meskipun bukan dari jurusan ilmu kebumian, latar belakang pendidikan teknologi informatika seperti dirinya bisa juga berkarir di bidang IG. Berikutnya adalah serah terima souvenir yang dilakukan oleh perwakilan BIG dan SMAN 1 Kota Bekasi. Pada kunjungan kali ini siswa-siswi dan guru SMAN 1 Kota Bekasi berkesempatan mengunjungi Data Center dan Sentra Peta di Kantor BIG. Semoga diantara siswa-siswi ini nantinya ada yang berkarir di bidang IG dan semakin memasyarakatkan IG. (AS/LR/TR)