Selasa, 26 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 26 November 2024   |   WIB
BIG Serahkan Peta Rupabumi Indonesia Kepala Pemerintah Aceh pada Hari Nusantara 2015

Aceh, Berita Geospasial BIG - Hari Nusantara merupakan peringatan terhadap Deklarasi Djuanda yang dikumandangkan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh bangsa Indonesia, dalam rangka untuk menyatukan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui Deklarasi Djuanda, Indonesia mendapatkan pengakuan dari dunia internasional sebagai negara kepulauan yang saling terhubung dari Pulau Weh di Ujung Barat hingga Merauke di Ujung Timur, dari Mianggas di Utara hingga Pulau Rote di Selatan Indonesia. Ada ungkapan yang menyatakan bahwa 'Negara yang besar adalah negara yang tidak melupakan sejarahnya'. Oleh karena itu setiap tahunnya Indonesia memperingati dicetuskannya Deklarasi Djuanda melalui Peringatan Hari Nusantara yang diadakan setiap tanggal 13 Desember.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di garis khatulistiwa kaya akan berbagai macam sumber daya alam, suku bangsa, budaya dan bahasa daerah. Pemerintah dan rakyat Indonesia harus paham bahwa Indonesia memiliki jati diri sebagai bangsa maritim dan negara kepulauan terbesar di dunia. Peringatan ini akan menjadi pendorong dan semangat baru bagi pemerintah dan segenap komponen masyarakat untuk menjadikan pembangunan kelautan sebagai pengarustama (mainstream) pembangunan nasional dan menciptakan sinergitas pembangunan di kawasan timur dan barat Indonesia.

Melalui Peringatan Hari Nusantara diharapkan nantinya tersosialisasinya prinsip-prinsip Indonesia sebagai Negara Kepulauan (Archipelagic State), melalui kegiatan peringatan di Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Desa atau Kelurahan, Perguruan Tinggi, Sekolah-sekolah, Masyarakat Umum lainnya; serta terbangunnya Pilar-Pilar Pembangunan Kelautan (Budaya Bahari Sumberdaya Manusia Kelautan dan RIPTEK, Tata Kelola Kelautan, Ekonomi Kelautan, Pertahanan Keamanan dan Keselamatan di Laut, serta Lingkungan Laut).

Rangkaian peringatan Hari Nusantara 2015 berlangsung di Pantai Lampulo, Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia, berlangsung dari tanggal 9-13 Desember 2015. Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) juga turut berpartisipasi pada acara tersebut. BIG mengikuti acara Hari Nusantara Expo 2015 melalui booth stand pameran. Selain itu, BIG juga mengisi acara puncak Hari Nusantara, pada tanggal 13 Desember 2015 dengan menyerahkan peta Rupabumi Indonesia (RBI) kepada Pemerintah Provinsi Aceh. Penyerahan dilakukan oleh Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG) BIG, Yusif Surachman Djajadiharja kepada Gubernur Aceh, Zaini Abdullah di depan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan segenap Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK.

Peta RBI Wilayah Aceh dari BIG yang diserahkan kepada Pemerintahan Provinsi Aceh tersebut dengan skala 1 : 25.000 yang diterbitkan pada tahun 2014. Peta RBI merupakan produk utama Badan Informasi Geospasial, yang merupakan salah satu Informasi Geospasial Dasar  (IGD) yang digunakan sebagai dasar untuk pemetaan tematik. Pada Peta RBI ditampilkan unsur rupabumi seperti : jalan, sungai, garis pantai, garis kontur, titik tinggi, infrastruktur, toponim atau nama geografi dan penutup lahan. Proses pemetaan untuk peta RBI Wilayah Aceh tersebut dilakukan secara digital dengan menggunakan data stereo-kompilasi data 3 dimensi dari TerraSAR-X tahun 2010-2012. Untuk data informasi penutup lahan dilengkapi dengan menggunakan data SPOT-6 tahun perekaman 2013, dan survei lapangan tahun 2014. Hasil dari pemetaan RBI tersebut berupa peta digital dan peta cetak. Untuk peta RBI digital disajikan dalam 8 layer, dengan format yang siap untuk diolah secara digital, dengan menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG).

Melalui penyerahan ini diharapkan semakin banyak masyarakat dan pemerintah daerah setempat yang memahami manfaat IG bagi kegiatan sehari-harinya. Data dan IG tersebut terutama sangat membantu, baik dalam hal ekonomi, sosial, maupun untuk perencanaan pembangunan daerah dan nasional. Dengan data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan, maka nantinya perencanaan pembangunan di Indonesia akan tertata dengan lebih baik, serta menghasilkan Indonesia yang rapi, maju, modern, dan teratur. (LR/TR)