Cibinong, Berita Geospasial BIG - Badan Informasi Geospasial sebagai penyelenggara tunggal Informasi Geospasial Dasar di Indonesia menjadi rujukan berbagai Kementerian/Lembaga dan Universitas di Indonesia, termasuk Pemerintah Daerah yang membutuhkan data dan informasi geospasial untuk penentuan kebijakan mereka dalam pembangunannya. Kali ini Kamis, 27 Agustus 2015, BIG menjadi tujuan kunjungan Mahasiswa Program Pasca Sarjana Pusat Pengkajian Sains Ukur dan Geomatika, Universitas Teknologi Mara, Shah Alam, Malaysia.
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan terkait pemanfaatan teknologi dalam bidang informasi geospasial. BIG menjadi tujuan kunjungan mereka dikarenakan Universitas Teknologi MARA (UiTM) ingin mengetahui sejauh mana perkembangan BIG kini, dimana kunjungan sebelumnya terjadi pada tahun 1986 silam.
Sebanyak 14 mahasiswa dan 3 dosen pembimbing, diterima di Ruang Rapat Gedung Utama BIG pada pukul 09.00 WIB. Kepala Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja Sama Wiwin Ambarwulan mewakili Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) dalam sambutannya, menjelaskan secara umum tentang Badan Informasi Geospasial dari masa ke masa. Selepas pemaparan yang diberikan oleh Wiwin, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Prof. Dr.-Ing. Fahmi Amhar yang mejabarkan bagaimana perkembangan dan penggunaan teknologi informasi geospasial kini. Di sela-sela penjabarannya, perwakilan dari Universitas MARA menanyakan ketertarikannya akan pemetaan permukiman pada di Ibukota Jakarta. Presentasi dilanjutkan dengan pemaparan mengenai Perkembangan Teknologi Pemetaan Skala Besar dan Demonstrasi Ina-Geoportal yang dijelaskan secara berturut-turut oleh perwakilan Pusat Pemetaan Rupabumi & Toponim dan Pusat Pengelolaan & Penyebaran Informasi Geospasial.
Universitas Teknologi MARA bermula sebagai Dewan Latehan RIDA yang beroperasi dari tahun 1956 hingga 1965. Dewan Latehan RIDA didirikan dengan tujuan sebagai pusat percobaan yang menawarkan kursus persediaan untuk remaja luar kota aliran Inggris. RIDA merupakan singkatan dari Rural and Industrial Development Authority, dibentuk pada tahun 1950 untuk membantu meningkatkan taraf ekonomi penduduk pribumi Malaysia. Kini Universitas MARA telah berkembang pesat dan pada tahun 2015, sudah sebanyak 18.000 orang yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas MARA dan mempunyai 21 Fakultas yang terdiri dari Fakultas Sains dan Fakultas Sosial.
Di akhir kunjungannya, Prof. Wan, perwakilan Universitas MARA mengucapkan banyak terima kasih atas sambutan dan pemaparan materinya. Menurut dia, materi yang telah diberikan sangat bermanfaat bagi penambahan ilmu pengetahuan para mahasiswa di masa yang akan datang. Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk saling bertukar ilmu dan kesempatan untuk menjalin kerja sama yang lebih baik di masa depan. (RB/LR/TR)