Simpang Ampek, Berita Geospasial BIG - Sesuai dengan amanah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN), seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah harus terhubung dalam JIGN sebagai simpul jaringan. Hal ini dilakukan untuk memberikan kemudahan dalam berbagi pakai dan penyebarluasan informasi geospasial. Badan Informasi Geospasial selain sebagai simpul jaringan yang sekaligus sebagai penghubung simpul jaringan, perlu melakukan sosialisasi pembangunan simpul jaringan di pusat maupun daerah.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka BIG melakukan sosialisasi pembangunan simpul jaringan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada 30 Juni hingga 1 Juli 2015, di Auditorium Kantor Bupati Pasaman Barat, Simpang Ampek, Pasaman Barat. Kabupaten Pasaman Barat dipilih sebagai lokasi sosialisasi dikarenakan kabupaten ini berkeinginan kuat dalam membangun simpul jaringan dan telah bekerjasama dengan BIG. Peserta pada sosialisasi ini adalah berasal dari SKPD di Kabupaten Pasaman Barat dan Pemkab Kabupaten Agam, Sumbar diantaranya Bappeda, Bagian Pemerintahan, Pendidikan, Sosek, Kehutanan, Pertanian, Perkebunan dan Badan SAR.
Kepala Bappeda Kabupaten Pasaman Barat, Afrizal Azhar dalam sambutan pembukaannya menjelaskan bahwa Kabupaten Pasaman Barat masih termasuk daerah tertinggal. Potensi bencana juga tinggi seperti gempa dan tsunami, dan sebagian besar di daerah pesisir. Afrizal kemudian menambahkan bahwa kabupaten yang mempunyai komoditi utama kelapa sawit ini memiliki program perubahan mengenai aplikasi pengelolaan data berbasis spasial untuk pengembangan daerah dan perencanaan pembangunannya. "Nantinya setiap SKPD yang mempunyai informasi geospasial (peta), pengadaannya cukup sekali tapi dapat dipakai berulang kali. Inilah pentingnya kabupaten ini menjadi simpul jaringan dan terhubung dalam JIGN. Selain itu, data yang ada dapat disajikan lebih baik dan terintegrasi secara online, proses perizinan akan semakin mudah. Untuk itu koordinasi dengan BIG akan terus ditingkatkan termasuk koordinasi dengan Badan Koordinasi Pengendalian Ruang Daerah (BKPRD)", ungkapnya. Diharapkan arah pembangunan akan semakin terkendali, degradasi kawasan hutan akan berkurang, dan tata ruang akan terpedomani secara baik pula.
Selanjutnya Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Simpul Jaringan, Pusat Standarisasi dan Kelembagaan IG (PSKIG) BIG, Andi Rinaldi, menjelaskan tujuan kedatangan BIG ke kabupaten/kota sesuai dengan program Nawa Cita pemerintah saat ini dimana pembangunan dilaksanakan dari pinggir. Informasi yang didapatkan dari peta diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi daerah. "Lahan tidak bertambah namun kepentingan terhadap lahan selalu bertambah, oleh karena itu diperlukan peta dasar sebagai papan catur dalam penyelenggaraan pembangunan", tandas Andi. BIG diberi amanat menyelenggarakan informasi geospasial mulai skala 1:1.000.000 hingga 1:1.000. Untuk wilayah Sumatera seluruhnya telah tersedia peta rupabumi skala 1:50.000, namun untuk perencanaan perlu lebih detil sehingga diperlukan peta dengan skala lebih besar.
Rangkaian acara diteruskan dengan sesi diskusi panel, dimana Kepala Bidang Standarisasi Penyelenggaraan IG PSKIG BIG, Ari Dartoyo menjadi moderator. Pengenalan BIG diberikan oleh Mahardika Ega, yang kemudian dilanjutkan dengan pengenalan IG oleh Asep Sofyan, keduanya dari PSKIG BIG. Materi terakhir yang diberikan pada hari itu terkait Simpul Jaringan dalam JIGN serta Tata Kelola IG pada Simpul Jaringan yang dipaparkan oleh Andi Rinaldi. Setelah mendapatkan materi, kemudian dilaksanakan sesi diskusi antara narasumber dengan peserta.
Pada hari kedua kegiatan sosialisasi kembali dilanjutkan dengan paparan dari para narasumber dengan moderator kali ini adalah Andi Rinaldi. Materi pertama Standar Nasional IG diberikan oleh Ari Dartoyo. Dilanjutkan dengan materi tentang Pengembangan SDM dan Industri IG oleh Florence Elfriede. Sebagai penutup materi pada hari itu adalah Penjelasan Ina-Geoportal dan Geoportal Kabupaten Pasaman Barat oleh Yenny Elfrida. Semua narasumber berasal dari PSKIG BIG. Acara kemudian diakhiri dengan sesi diskusi dan foto bersama. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan untuk kemajuan daerah, dimana program selanjutnya adalah akan diadakan pelatihan pemetaan bagi daerah. (FE-LR/TR)