Selasa, 26 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 26 November 2024   |   WIB
BIG Sinergi dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto dalam Penyiapan SDM Informasi Geospasial untuk Menghadapi MEA 2015

Purwokerto, Berita Geospasial BIG - Tahun 2015 merupakan tahun awal berlakunya kesepakatan tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem  perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Tujuan dibentuknya MEA adalah untuk meningkatkan stabilitas  perekonomian di kawasan ASEAN, dan diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi antar negara ASEAN. Ada beberapa dampak dari konsekuensi MEA, yakni dampak aliran bebas barang bagi negara-negara ASEAN, dampak arus bebas jasa, dampak arus bebas investasi, dampak arus tenaga kerja terampil, dan dampak arus bebas modal.

Dengan mulai berlakunya MEA di akhir tahun 2015 ini, maka Indonesia juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi hal tersebut. Persiapan tersebut mulai dari persiapan tenaga kerja, infrastruktur dan sektor industri. Persiapan tersebut tidak hanya menjadi tugas pemerintah, namun masyarakat juga harus siap untuk menghadapinya dengan meningkatkan kompetensinya agar dapat bersaing dengan standard regional maupun internasional. 

Sehubungan dengan hal tersebut, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sebagai salah satu universitas di Indonesia juga ikut berperan dalam persiapan menghadapi MEA. Pada 13 Juni 2015 bertempat di Aula Gedung Q Fakultas Kedokteran UMP, Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Purwokerto mengadakan seminar dengan tema "Pengembangan Kurikulum Geografi Berbasis Kompetensi dalam Menghadapi MEA". Seminar Nasional yang dihadiri oleh 175 orang peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto, para guru di Kabupaten Purwokerto, dan para geograf tersebut dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMP, Drs. Ahmad, M.Pd yang pada saat itu mewakili rektor UMP. 

Seminar yang dimoderatori oleh Anang Widhi N., S.Pd., M.Sc. menghadirkan tiga orang narasumber. Pertama, Ir. Sugeng Prijadi, M.App.,Sc., Sekretaris JIGN (Jaringan Informasi Geospasial Nasional) BIG, dengan paparannya tentang Pembelajaran Kecerdasan Spasial dalam Menghadapi Kompetisi SDM Bidang Informasi Geospasial. Yang kedua adalah Dr. rer. nat. Djati Mardiatno, M.Si., Kepala Pusat Studi Bencana Alam UGM, dengan paparan tentang Peran Geograf dalam Membangun Kesiapsiagaan Masyarakat untuk Mengurangi Risiko Bencana. Selanjutnya yang ketiga adalah Dr. Moh. Gamal Rindarjono, M.Si., Sekretaris Ikatan Geograf Indonesia (IGI), dengan materi tentang Usulan Mata Pelajaran Geografi Indonesia.

Pada sesi kedua seminar ini juga dipaparkan tentang hasil kegiatan yang pernah dilakukan oleh Arif Priyono, Geograf di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dengan judul "Pemberdayaan Masyarakat dalam Mengelola Sungai Bawah Tanah untuk Air Minum, Atasi Bencana Kekeringan dan Kemiskinan serta Pengembangan Ekonomi di Luar Sektor Pertanian di Kawasan Karst". Selain itu, pada seminar ini tim dari PSKIG BIG yang diwakili oleh Fitri Nurcahyani, S.Si., juga diberi kesempatan untuk menjelaskan tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang informasi geospasial. SKKNI ini digunakan sebagai penentuan standar untuk peningkatan sumber daya manusia di bidang informasi geospasial dalam menghadapi pasar global. 

Dengan diselenggarakannya seminar ini diharapkan para geograf dapat mempersiapkan diri dengan meningkatkan kompetensi yang sudah sesuai dengan standar MEA. Selain itu juga diharapkan mata pelajaran Geografi bisa masuk kedalam kurikulum inti dalam Kurikulum 2013 agar masyarakat Indonesia bisa memahami tentang ilmu geografi sejak dini. (Eka/TR)