Berita Geospasial BIG - Dewasa ini informasi geospasial sudah banyak digunakan oleh berbagai lembaga atau institusi baik pemerintah pusat, daerah maupun instansi swasta. Seiring semakin berkembangnya IG dan penggunaannya pada berbagai aplikasi, membuat IG banyak dibutuhkan. Badan Informasi Geospasial sebagai lembaga penyelenggara dan pembina IG di Indonesia bertugas untuk membina dan mendukung penyelenggara IG. Saat ini BIG sudah dan terus melaksanakan kerja sama dengan banyak pihak baik dengan instansi pemerintah maupun swasta.
Terkait dengan pembinaan dan pendukungan kepada penyelenggara informasi geospasial (IG) di Indonesia, BIG menjalin kerja sama dengan 3 instansi swasta. Lingkup kerja sama dengan instansi ini adalah Bidang Kajian Peralatan Ukur, Pelayanan IG dan Pelatihan Sumberdaya Manusia (SDM) IG. Ketiga instansi swasta tersebut adalah PT. Adhimulia Interniagatama, PT. Global Inti Semesta Nusantara serta Lembaga Kursus dan Pelatihan Geospasial Bumi Nusantara. Kerja sama tersebut diwujudkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS),
Penandatanganan PKS dilakukan di Kantor BIG Cibinong pada Kamis 4 Juni 2015, yang dilakukan oleh Kepala Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja sama, Wiwin Ambarwulan dengan Direktur PT. Adhimulya Interniagatama, Aris Adhianto; Direktur PT. Global Inti Semesta (GIS) Nusantara, Slamet Priyadi dan Ketua Lembaga Kursus dan Perlatihan (LKP) Geospasial Bumi Nusantara, Agus Santoso Budiharso.
Pada sambutannya Kepala Pusat Penelitian Promosi dan Kerja Sama, Wiwin Ambarwulan mengatakan menyambut baik kerja sama ini yang bertujuan untuk pengembangan sumberdaya manusia yang tidak hanya di pusat tetapi juga pemerataannya di daerah. Wiwin berharap agar penandatanganan kerja sama ini dapat diimplementasikan secara nyata, agar terlihat perkembangan yang signifikan mengenai perkembangan IG di Indonesia.
Kerja sama BIG dan PT. Adhimulya Interniagatama bertujuan adalah untuk melakukan kajian peralatan ukur berbasis sistem satelit navigasi global untuk menguji kemampuan dan kemanfaatannya serta integrasinya dengan peralatan lainnya. Direktur PT. Adhimulya Interniagatama, Aris Adhianto menjelaskan bahwa di pasar terdapat berbagai alat survei geospasial dan semua jenis peralatan bebas masuk ke Indonesia tanpa disertai kajian perbandingan di antaranya, mengenai kemampuan masing-masing dan integrasinya. Banyak instansi pemerintah yang bergerak di bidang survei dan pemetaan, membeli berbagai merek peralatan untuk mendukung kegiatannya. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai kajian untuk mengetahui kemampuan berbagai peralatan tersebut dan dapat mengintegrasikan diantaranya.
Kerja sama BIG dan PT. GIS Nusantara meliputi pemberian hak penjualan langsung produk IG BIG dalam bentuk cetak dan digital. PT GIS Nusantara ini akan menjadi Sentra Peta BIG di Jakarta. "Perusahaan kami dapat menjadi perpanjangan tangan BIG dan dapat memotong jarak layanan, sehingga konsumen dari Jakarta tidak perlu datang ke Cibinong, cukup ke PT GIS Nusantara, maka layanan informasi geospasial dapat dilaksanakan" kata Slamet Priyadi Direktur PT. GIS Nusantara.
Sedangkan tujuan kerja sama BIG dan LKP Geospasial Bumi Nusantara adalah untuk melaksanakan kerja sama dalam memanfaatkan kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki kedua pihak dalam pengembangan sumber daya manusia yang ahli di bidang Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh serta untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia di bidang IG melalui bimtek dan/atau diklat. LKP Geospasial Bumi Nusantara ini berdomisili di Sulawesi Utara, sehingga SDM IG disana dapat ditingkatkan kemampuannya tanpa harus datang ke BIG di Cibinong, namun dapat tetap di Sulut. Kerja sama ini dapat memperpanjang layanan BIG di wilayah Sulawesi Utara, demikian harapan Ketua Lembaga Kursus dan Perlatihan (LKP) Geospasial Bumi Nusantara, Agus Santoso Budiharso. Wiwin Ambarwulan menambahkan bahwa SDM IG yang sudah dididik nantinya dapat menjadi Duta IG di daerahnya masing-masing. (YI/TR)