Selasa, 26 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 26 November 2024   |   WIB
Lebih Dekat Dengan Alam dan Tuhan, Bersama Dik Doank

 

Cibinong, Berita Geospasial BIG - Tak terasa masa orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Badan Informasi Geospasial (BIG) Tahun 2015 telah memasuki minggu ke-sepuluh. Berbagai materi telah didapatkan para CPNS melalui kelas seminar yang dipersiapkan panitia. Mulai dari materi tentang sejarah dan tokoh BIG, manajemen perubahan, kepeminpinan, manajemen keuangan, hingga bela tanah air dan kemaritiman. Selain meningkatkan kemampuan para CPNS BIG secara eksak, peserta juga diasah kemampuan sosialnya. Diharapkan ketika bekerja nanti mereka tidak hanya menguasai bidang teknis, namun juga memiliki kemampuan sosial yang akan berguna dalam dunia kerja sebagai abdi negara.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada Senin, 18 Mei 2015, diselenggarakan seminar kelas orientasi CPNS BIG Tahun 2015 dengan narasumber presenter kawakan, 'Dik Doank'. Dik Doank yang mempunyai nama lengkap Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denada Kusuma, lahir 21 September 1968, adalah seorang penyanyi, pembawa acara, dan desainer grafis Indonesia. Dik Doank adalah sosok yang berjiwa sosial tinggi. Dengan kerja kerasnya bersama sang istri, Myrna Yuanita ia membuat komunitas Kandang Jurank Doank di kawasan Ciputat, Tangerang. Tak hanya menjadi tempat untuk mengekspresikan diri, Kandang Jurank Doank juga menjadi tempat bagi anak-anak kurang mampu untuk dibekali ilmu.

Mempunyai basis ilmu bidang desain, Dik Doank juga tak jarang mengajarkan anak-anak tersebut bermain musik, menari dan melukis. Seakan menjadi rumah bagi mereka, Kandang Jurank Doank juga begitu dekat dengan kehidupan anak-anak. Pada acara seminar kelas orientasi CPNS BIG tersebut, Dik Doank turut berbagi ilmu dan pengalamannya kepada para peserta. Dengan suasana teduh dan syahdu, Dik Doank menyampaikan pemikiran-pemikirannya kepada para peserta. Pada kesempatan itu peserta memang diatur agar duduk lesehan di bawah bersama-sama agar tidak kaku duduk di kursi terus. Selain itu juga agar peserta dapat lebih membumi dan merakyat, sehingga tidak melupakan tempatnya berpijak.

"Ada ilmu bulan dan ilmu matahari, mana yang lebih baik?". Demikian disampaikan Dik Doank kepada peserta. Ia kemudian menjelaskan bahwa bulan itu sebenarnya tidak memiliki cahaya, hanya memantulkan cahaya matahari. Oleh karena itu itu jangan bangga dengan sesuatu yang semu, sesuatu yang terlihat indah, namun sebenarnya bergantung pada unsur lain. Melalui perumpamaan itu Dik Doank ingin mengajarkan kepada para peserta untuk memiliki sifat rendah hati dan berserah pada Tuhan.

Ia kemudian menceritakan dengan Kandang Jurank Doank yang dibangunnya dari bawah. Bagaimana ia membeli tanah yang miring, berbentuk jurang, namun ia benahi dan bangun sehingga berbentuk sanggar seperti sekarang. Nama Kandank Jurank Doank sendiri memiliki filosofi khusus bagi Dik Doank. Kandank bermakna cinta yang membebaskan. Sementara Jurank, pertama kali mendirikan bangunannya, Ia belum mampu membeli tanah yang rata dan hanya mendapatkan lahan miring yang mirip jurang. Sedangkan Doank, bermakna sekolah alam tersebut hanya bermodalkan doa. Awalnya Dik Doank mengajar anak-anak yatim piatu di dimana saja, entah di pinggir rel kereta api, di taman, di lapangan, atau lahan kosong. "Kami memanfaatkan alam terbuka yang memang gratis," ujarnya.

Saat ini Kandank Jurank Doank telah memiliki banyak tempat belajar, seperti Studio Doank, Ruang Multimedia Doank, Aula Doank, Kampunk Doank, Sawah Doank, dan Outbond Doank. "Dari yang tidak punya apa-apa, dari yang dicibir orang, sekarang bisa mempunyai gunung sendiri", tandas Dik Doank kepada peserta. Ia menceritakan bagaimana berkat Allah tak hentinya melimpah atas dirinya. Ketika Ia membutuhkan uang, ada hasil dari iklan. Ketika ia ingin membangun, ada Holcim datang dan membangun ruangan untuk tempat belajar secara cuma-cuma.

Dalam proses belajar, Dik Doank kerap menghadirkan objek atau subjek nyata ke depan siswa didiknya, entah dengan datang ke Kandank Jurank Doank, ataupun mengunjungi objek tersebut. Contohnya ketika mengajarkan menggambar kuda, maka didatangkan kuda asli di hadapan anak-anak untuk digambar. Demikian juga ketika menggambar anatomi tubuh, beberapa artis ibu kota sempat menjadi model anak-anak tersebut. Bahkan suatu ketika Dik Doank mengajarkan anak-anak didiknya untuk menggambar setan berdasar imajinasi masing-masing. Hal itu dimaksudkan agar mereka tidak takut lagi terhadap setan. Tidak tanggung-tanggung Dik Doank menghadirkan make up artist ternama untuk mendandani beberapa kru Kandank Jurank Doank agar terasa nyata dan konkrit.

"Rumusnya hanya satu, jadilah kekasih Tuhan, serahkan semua masalahmu kepada Tuhan. Dimanapun kamu bekerja, jadilah kebenaran-Nya", paparnya ketika bicara mengenai perjalanan membangun Kandank Jurank Doank. Dik Doank menyampaikan kepada para CPNS agar lebih mendekatkan diri pada Tuhan. "Siapa yang rendah hati akan ditinggikan oleh Tuhan. Hidup itu bukan soal menang atau kalah", ujar Dik Doank memberikan kata-kata motivasi dan penyemangat bagi para CPNS BIG. Pada kesempatan itu para peserta kemudian ditugaskan untuk menggambar pohon oleh Dik Doank dan menuliskan apa yang dirasakan pada kertas tersebut. Dari gambar tersebut Dik Doank lalu menyampaikan petuah-petuahnya mengenai karir dan apa yang sedang menjadi pertentangan dalam diri para peserta. Dari situ Dik Doank juga membantu peserta untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Lika-liku kehidupan Dik Doank bersama Kandank Jurank Doank menjadi motivasi dan semangat kepada seluruh CPNS BIG yang memenuhi Aula Utama BIG tersebut. Pada akhir acara Dik Doank mengajak seluruh peserta untuk berdoa bersama, dan meresapi apa saja yang didapatkan hari ini. Seakan tak ingin berajak pulang, peserta dan Dik Doank kemudian melakukan foto bersama. "Diantara seminar lainnya, yang terasa paling mengena dan seakan dicambuk itu seminar Dik Doank ini. Awalnya saya kira akan bersifat menghibur, ternyata sangat menginspirasi", demikian diungkapkan Tika, salah satu peserta orientasi. Hal senada juga disampaikan Bagas, CPNS BIG yang lannya, "Seminar sebelumnya mungkin lebih berkaitan dengan emosional dan intelektual, namun kali ini juga mendapatkan pelajaran spiritual, dan tidak menyangka akan mendapatkan hal tersebut dari Dik Doank". Keseimbangan adalah salah satu prinsip utama dalam hidup ini. Dengan menyeimbangkan antara aspek duniawi dan akhirat, tentu akan mendatangkan keharmonisan dan kebahagiaan. (LR/TR)