Selasa, 26 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 26 November 2024   |   WIB
Mendukung Kedaulatan Pangan Melalui Perspektif Geospasial

Cibinong, Berita Geospasial BIG - Pangan merupakan salah satu kebutuhan mendasar setiap manusia, oleh karena itu perlu diperhatikan dengan serius agar tercipta sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas pula. Saat ini kedaulatan pangan telah memasuki era baru, setelah Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Joko Widodo-Jusuf Kalla, memasukkan kedaulatan pangan sebagai salah satu dari Sembilan Cita-cita (Nawacita) yang harus dilaksanakan.Peran Informasi Geospasial (IG) dalam mendukung program kedaulatan pangan di Indonesia sangat menentukan. Dengan mengimplementasikan IG yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara bijak, maka perencanaan terkait tata kelola lahan dan wilayah di Indonesia dapat terencana semaksimal mungkin, sehingga kedaulatan pangan menjadi dekat untuk dalam pelaksanaan. 

Badan Informasi Geospasial (BIG, dahulu bernama Bakosurtanal), merupakan penyelenggara tunggal IG Dasar di Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang IG. Dalam rangka mendukung kedaulatan pangan, BIG menyelenggarakan Seminar Nasional yang mengambil tema "Peranan Geografi dalam Mendukung Kedaulatan Pangan". Acara tersebut merupakan hasil kerjasama antara BIG dengan Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dan Forum Komunikasi Kelitbangan (FKK) dalam rangka memperingati Hari Bumi 2015.

"Dengan adanya seminar ini diharapkan adanya masukan dari berbagai pemikiran para ilmuwan, peneliti dan praktisi yang berkecimpung dalam ilmu geografi dan aplikasinya, untuk mendukung program pemerintah kedaulatan pangan nasional" papar Ketua Panitia Seminar Nasional, Dr. Suprajaka. Seminar yang berlangsung pada Selasa, 7 April 2015 bertempat di Aula Utama BIG, dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang diwakili oleh Deputi Tata Lingkungan Drs. Imam Hendargo Abu Ismoyo, MA, Sekretaris Utama BIG Titiek Suparwati, Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian, Dr. Haryono dan Ketua IGI Prof. Dr. Hartono, DEA, DESS.

Dalam sambutan kuncinya, Deputi Tata Lingkungan, KLHK Imam Hendargo mengungkapkan peningkatan kedaulatan pangan merupakan salah satu dari komponen Nawacita Kabinet Kerja Pemerintahan saat ini. Kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara mandiri, yang didukung dengan ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri, kemudian adanya pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa sendiri dan mampu melindungi dan mensejahterakan pelaku utama pangan, terutama petani dan nelayan. "Terwujudnya swasembada pangan, ketahanan pangan, dan kedaulatan pangan tidak hanya dapat terwujud dengan ke empat sasaran diatas, namun harus pula mempertimbangkan wilayah yang tepat dan sesuai dengan mengembangkan kawasan strategis untuk pangan, maka dari itu dibutuhkan informasi mengenai wilayah-wilayah strategis untuk pengembangan wilayah pangan", terang Imam Sudargo.  Informasi mengenai wilayah yang strategis ini dapat diketahui apabila menggunakan informasi geospasial, misalnya untuk penyusunan kesesuaian lahan untuk penamanan padi, jagung, kedelai dan sebagainya, tambah Titiek Suparwati saat ditemui usai pembukaan acara.

Pada Seminar Nasional tersebut juga diselenggarakan talkshow dengan tema "Data Penginderaan Jauh, Informasi Geospasial, Pengetahuan Geografi dalam Perspektif Kearifan Lokal untuk Menghadapi Permasalahan Kedaulatan Pangan Secara Nasional maupun Global". Hadir sebagai narasumber pada seminar ini adalah Ketua IGI, Hartono; Akademisi dari Toyo University, Jepang, Prof. Nagatsu Kazufumi; serta Peneliti Utama BIG, Prof. Dr. Aris. Poniman.

Seminar Nasional ini juga dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan kepada Prof. Dr. Aris Poniman dan Drs. Helman, MSi, Peneliti Utama BIG yang akan memasuki masa purna tugas pada bulan April 2015. Prof. Dr. Aris Poniman telah mendarmabaktikan pikiran, tenaga dan waktunya selama 38 tahun di Bakosurtanal hingga saat ini BIG, sedangkan Drs. Helman, M.Si selama 37 tahun. Salah satu bentuk kontribusi Prof. Aris Poniman dalam kaitannya dengan penggunaan lahan pertanian pangan adalah disertasi doktoralnya mengenai "Agricultural Land Use in Indonesia with Special Reference to Rice Cultivation" yang dipertahankan di Universitas Kyoto, Jepang pada tahun 1989. Begitu pula Drs. Helman, MSi telah banyak berkontribusi dalam penelitian geografi terapan untuk kearifan lokal terkait dengan ketahanan pangan. Keduanya telah memberikan sumbangsih yang besar melalui karya-karya dan pemikirannya yang dapat menjadi landasan bagi perkembangan IG di masa yang akan datang. Melalui kegiatan seminar nasional ini diharapkan pengetahuan terkait kedaulatan pangan berbasis IG dapat meningkat, dan pemikiran-pemikiran yang dihasilkan dapat diimplementasikan. (Nino/LR/TR)

(unduh materi lengkap Seminar Nasional: via BIG Cloud   via Drop Box)