Selasa, 26 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 26 November 2024   |   WIB
Sambut Masyarakat Ekonomi ASEAN, BIG Bekerjasama dengan IGI Tingkatkan Kompetensi SDM Informasi Geospasial

Cibinong, Berita Geospasial BIG - Setiap negara pasti menginginkan suatu pertumbuhan ekonomi yang baik, yang akan menjadi indikator keberhasilan pembangunan ekonominya. Beberapa faktor yang mempengaruhi perekonomian antara lain seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya dan modal. Agar bisa mengelola faktor tersebut secara maksimal, Indonesia bersama 9 negara membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Dengan terbentuknya MEA2015, banyak peluang yang bisa didapatkan, apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan dengan posisi strategis, yaitu berada di jalur perdagangan internasional. Dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk menyambut MEA tersebut, BIG  bekerjasama dengan IGI guna tingkatkan kompetensi SDM bidang informasi geospasial.

Peningkatan kompetensi SDM, tidak hanya menjadi tugas pemerintah, peran masyarakat pun dirasakan urgensinya disini, baik masyarakat umum, swasta, maupun kalangan ahli dan profesional. Terkait hal tersebut, Ikatan Geograf Indonesia (IGI) sebagai wadah profesi bagi para akademisi, birokrat, maupun praktisi yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang geografi diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut. Pada Selasa, 17 Maret 2015, Pengurus IGI melakukan audiensi ke Badan Informasi Geospasial (BIG), yang diwakili oleh Ketua IGI, Prof. Dr. Hartono, DESS diterima oleh Kepala BIG, Priyadi Kardono, di Gedung Utama BIG.

Pada kesempatan itu Hartono memaparkan pemikirannya terkait Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang IG (SKKNI-IG) yang digodok BIG. Keahlian geografi harus mencakup beberapa aspek, seperti analisis ekologis, analisis spasial, analisis wilayah, dan analisis bencana alam. Hartono mengusulkan beberapa tema-tema spesifik yang sebaiknya menjadi bagian dari SKKNI-IG. Tema tersebut adalah ilmu lingkungan, kebencanaan, regional (kewilayahan), tata ruang, daerah aliran sungai (DAS), dan pendidikan IG. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi SDM IG di Indonesia terutama dalam menghadapi MEA 2015 nantinya.

Dalam pertemuan yang dibuka oleh Deputi Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG), Yusuf Surachman Djajadihardja, Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Industri IG, Sumaryono juga menjelaskan bahwa penyiapan SDM IG yang kompeten dapat dilakukan melalui harmonisasi regulasi, pengembangan standar kompetensi, perkuatan lembaga diklat, serta perkuatan lembaga sertifikasi. Komponen-komponen unit kompetensi antara lain kode unit, judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, batasan variabel dan panduan penilaian. Hartono juga mengungkapkan dengan adanya SKKNI di bidang IG yang dapat mewadahi berbagai aspek tersebut, maka tenaga IG yang ada di Indonesia bisa mempunyai spesifikasi yang jelas, sehingga bisa bersaing dengan tenaga kerja dari ASEAN.Dengan demikian Indonesia tidak akan kalah dan mampu bersaing di ASEAN bahkan global. (Berry-LR/AD/TR)