Yogyakarta, Berita Geospasial BIG - Kerja sama antara BIG dengan UGM sudah terjalin sangat erat sejak namanya Bakosurtanal. Berbagai bidang antara lain diklat, pengembangan infrastruktur data spasial, penelitian dan pengembangan, dan tentunya dalam dunia pendidikan. Telah banyak sumber daya manusia BIG yang dilahirkan dari UGM, mulai jenjang sarjana, master hingga doktor. Kali ini kerja sama BIG dengan UGM, berhasil kembali menelorkan doktor baru di bidang geografi.
Adalah pada Sabtu, 14 Maret 2015 telah diadakan ujian terbuka promosi doktor untuk Sri Hartini, S.Si, M.GIS dari program studi geografi. Ujian tersebut berlangsung di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta. Pada ujian tersebut Hartini, yang merupakan anak pertama dari 4 bersaudara menjelaskan disertasinya yang mengambil tema 'Pemodelan Risiko Banjir Genangan pada Lahan Sawah di Sebagian Wilayah Pesisir Utara Jawa Tengah'. Dalam ujiannya, Hartini didampingi Promotor Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc dan Ko-promotor Prof. Dr. Aris Poniman serta Dekan Fakultas Geografi, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc sebagai ketua sidang. Dalam ujian promotor tersebut Sri Hartini juga diuji oleh para penguji yaitu Prof. Dr. rer.nat. Muh Aris Marfai, M.Sc., Dr. Sigit Heru Murti BS, M.Si. dan Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si
Dalam ujian terbuka tersebut Hartini menjelaskan bahwa penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis sebaran banjir genangan pada lahan sawah di sebagian wilayah pesisir utara Jawa Tengah dan mengembangkan pemodelan resiko banjir genangan pada lahan sawah berdasarkan kondisi bahaya dan kerentanannya. Lulusan program master University of Queensland Brisbane, Australia ini mengambil metode gabungan antara analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan data spasial berupa peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) skala 1:25.000, peta sistem lahan, citra penginderaan jauh resolusi tinggi dan data numerik yang terdiri dari data curah hujan, debit sungai, tinggi pasang air laut, data statistik Potensi Desa (Podes), data statistik pertanian dan laporan banjir.
Hartini memaparkan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa banjir genangan karena pasang air laut merupakan ancaman yang lebih dominan terhadap keberlangsungan lahan sawah dibandingkan banjir genangan karena hujan lebat. Banjir genangan yang disebabkan oleh pasut telah mengakibatkan lahan sawah tergenang secara periodik. Sawah yang tergenang pasut secara permanen tidak dapat digunakan untuk bercocok tanam lagi, sehingga luas lahan sawah menjadi berkurang. "Sejauh ini genangan rob pada lahan sawah belum mendapat perhatian seperti halnya genangan rob di wilayah permukiman ataupun industri", demikian diungkapkan Hartini. Oleh karena itu, genangan rob perlu dimasukkan sebagai bagian dari jenis bencana dalam peraturan perundangan terkait kebencanaan.
Sementara model risiko banjir genangan dapat menggambarkan kondisi risiko pada lahan sawah di daerah penelitian. Sebagian lahan sawah yang tergenang rob secara permanen telah dialihfungsikan ke penggunaan lain. Perubahan fungsi lahan sawah menjadi tambak dapat menciptakan peluang baru untuk diversifikasi sumber pangan sekaligus peningkatan pendapatan petani. Selama kurang lebih 1 jam, Ibu dua anak tersebut menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh para promotor dan penguji. Hingga akhirnya Hartini dinyatakan lulus dan dinobatkan menjadi Doktor pada hari itu juga. Selamat kepada Doktor Sri Hartini, S.Si, M.GIS, semoga riset dan penelitiannya dapat berkontribusi bagi BIG khususnya dan untuk Indonesia pada umumnya. Ke depannya diharapkan masih banyak lagi makalah ataupun rise-riset yang akan dilakukan demi kemajuan dan pembangunan bangsa. (LR/TR)