Cibinong, Berita Geospasial BIG -Pendidikan dan latihan sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, tidak terkecuali dalam penyelenggaraan informasi geospasial. Untuk itu BIG kembali menyelenggarakan Diklat SIG Tingkat Dasar bagi pengambil keputusan di daerah terutama untuk memahami aspek keruangan di dalam perencanaan pembangunan wilayahnya.
Diklat Sistem Informasi Geografis (SIG) Tingkat Dasar diselenggarakan pada periode 16 s.d. 27 Maret 2015 dilaksanakan dengan pendanaan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pembukaan diklat SIG Tingkat Dasar ini berlangsung pada 16 Maret 2015, pukul 08.00, yang diawali dengan menyanyikanLagu Kebangsaan Indonesia Raya, dibuka oleh Kepala BIG, Priyadi Kardono. Hadir pula Kepala Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja Sama Wiwin Ambarwulan dan Kepala Balai Diklat Geospasial BIG, Yovita Ani Istiati,para Widyaiswaradan para Staf Balai Diklat Geospasial.
Selanjutnya Ka.Balai Biklat GeospasialYovita Istiati menjelaskanbahwa diklat ini akan berlangsung selama 10 hari kerja, diikuti peserta sebanyak 31 orang. Diklat akan diselenggarakan dalam 2 kelas, yaitu Kelas A dan Kelas B dengan penanggung jawab Kelas A adalah Soma Trenggana, sedangkan Kelas B adalah M. Aris Saleh.Diklat ini dapat membekali peserta diklat dengan ketrampilan dalam pemanfaatan teknologi SIG, peserta mampu membangun basis data geospasial, mengolah dan memanipulasi basis data geospasial, dan menyajikan informasi geospasial dalam bentuk peta, demikian dilaporkan oleh Yovita.
Dari 31 orang peserta terdaftar, yang berasal dari Kota Bukit Tinggi sebanyak 10 orang, Kabupaten Gunung Mas sebanyak 5 orang, Bappeda Kota Ambon 2 orang, Kabupaten Landak 2 orang, Kabupaten Boalemo Gorontalo 2 orang, Bappeda dan Penanaman Modal Kabupaten Oku Selatan 1 orang, Setda Kabupaten Kep. Aru Maluku 1 orang, Setda Kabupaten Katingan 1 orang. Sebanyak 7 orang yang belum datang berasal dari Dinas Tata Kota Kabupaten Konawe. "Untuk menyetarakan diklat yang diperoleh, maka 7 orang hari ini yang telat hadir nanti akan diberikan special classpada sore hari sampai malam, jadi besok mereka mulai setara dengan peserta yang hadir pada hari ini" tambah Yovita.
Sementara itu, Kepala BIG, Priyadi Kardono dalam sambutan pembukaannya, mengungkapkan apresiasinya kepada peserta yang datang atas antusiasnya dalam mempelajari SIG. Seiring dengan program pembangunan nasional dan tata ruang, SIG menjadi komponen yang tidak dapat dilepaskan. Apalagi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, program pemerintahan saat ini mengedepankan aspek spasial dalam perencanaannya. "BIG pun mendapatkan tugas besar, yaitu menyediakan peta seluruh Indonesia dengan skala detil, sampai ke peta desa" demikian diungkapkan Priyadi. Melihat tugas besar tersebut, tenaga-tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli dalam bidang SIG tentu sangat dibutuhkan, tambah Priyadi.
"Penting bagi pengambil keputusan untuk paham aspek keruangan, jangan sampai tertipu dengan perusahaan abal-abal", tegas Priyadi. Saat ini di Indonesia ada 96 perusahaan yang bergerak di bidang pemetaan atau SIG. "Sayangnya di luar Jawa sangat sedikit, oleh karena itu saya harapkan para lulusan diklat mau kembali ke tempat asalnya untuk meningkatkan pemetaan di tempat aslinya", dijelaskan Priyadi. Seiring dengan tugas BIG menyediakan peta skala 1 : 5.000 untuk pembangunan desa sesuai program pemerintahan, Priyadi juga mengatakan bahwa BIG akan mengadakan citra satelit untuk kemudian dikoreksi dan digunakan untuk survei dan pemetaan skala detil tersebut.
Acara pembukaan ditandai dengan pemukulan palu sebanyak 3 kali oleh Kepala BIG, kemudian dilakukan penyematan tanda peserta diklat secara simbolis kepada peserta oleh Kepala BIG dan Kepala Pusat Penelitian, Promosi, dan Kerja Sama. Setelah itu tak lupa peserta, widyaiswara, dan pejabat yang hadir melakukan sesi foto bersama di depan Balai Diklat Geospasial BIG. Diharapkan peserta dapat mengikuti diklat dengan sebaik mungkin, dan meningkatkan kompetensinya di bidang SIG. (Berry-LR/TR)