Makassar, Berita Geospasial BIG –Untuk meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia di bidang informasi geospasial di Regional Timur Indonesia, BIG melakukan kerja sama dengan Universitas Hasanuddin. Selain itu kerja sama akan dilanjutkan dengan pemetaan potensi wilayah Timur Indonesia untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (UU-IG), BIG selain sebagai penyelenggara tunggal Informasi Geospasial Dasar (IGD) di Indonesia, juga memiliki tugas utama lain, yaitu mengkoordinasikan IG di Indonesia. Salah satu bentuk koordinasi yang dilakukan BIG adalah menjalin kerja sama dengan sejumlah kementerian/ lembaga, perguruan tinggi, pemerintah daerah dan swasta,melalui Nota Kesepahaman Bersama (NKB) / Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS). Salah satu kerja sama dengan perguruan tinggi yang dilakukan BIG untuk menyokong kebutuhan Sumber Daya Manusia di bidang Informasi Geospasial (SDM-IG) di Regional Timur Indonesia untuk menghadapi pasar bebas perdagangan dunia, yaitu kerja sama dengan Universitas Hasanuddin.
Sebagai payung hukum kerja sama tersebut, maka diselenggarakan Penandatangan NKB dan PKS antara BIG dan Unhas yang dilaksanakan pada Jumat 27 Februari 2015 di Gedung Rektorat Unhas. Penandatanganan NKB tentang Pemanfaatan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terkait Informasi Geospasial, dilakukan oleh Kepala BIG Dr. Priyadi Kardono. M.Sc. dengan Rektor Unhas Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu, MA. Sedangkan PKS tentang Pembentukan Divisi Penelitian dan Pengembangan Informasi Geospasial Universitas Hasanuddin dilakukan oleh Kepala Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja Sama BIG Dr. Wiwin Ambarwulan, MSc dengan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Ir. Sudirman, M.Pi.
Penandatanganan NKB dan PKS dihadiri oleh Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG), Dr. Yusuf Surachman, M.Sc dan sejumlah pejabat lainnya dari BIG, sementara dari Unhas dihadiri oleh Wakil Rektor (Warek) IV Unhas, Prof. dr. Budu, Ph.D, Sp. M (K), M.Med.ED, Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) Prof. Dr. Armin, M.Si, dan Dekan Fakultas Pertanian Unhas Prof. Dr. Sumbangan Baja, M.Phil dan pejabat lainnya.
Dalam sambutannya, Kepala BIG Priyadi Kardono menjelaskan bahwa BIG harus bekerja sama dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, terutama yang mempunyai jurusan atau fakultas ilmu-ilmu kebumian (misal: Geodesi, Geografi, Geomatika, Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan dsb). Hal ini karena negeri ini masih kesulitan dalam menyiapkan SDM-IG di daerah. SDM-IG saat ini masih terkonsentrasi di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bogor, Depok, Bandung, Yogyakarta, Semarang dan Surabaya. “Jikapun ada mahasiswa dari luar Jawa yang belajar di Jawa, kebanyakan mereka tidak kembali ke tempat asal karena lowongan kerja di bidang IG kebanyakan berada di Pulau Jawa”, ungkap Priyadi. Untuk itu perlu dikembangkan berbagai industri di bidang IG di wilayah Regional Timur Indonesia, itulah urgensinya kerja sama dengan Unhas ini dilaksanakan, tambah Priyadi.
Sementara Prof. Budu mewakili Rektor Unhas yang berhalangan hadir, dalam sambutannya berharap agar hasil dari NKB dan PKS antara Unhas dengan BIG dapat segera terealisasi dan dapat berjalan dengan baik. Budu mengungkapkan bahwa Unhas diminta oleh Kementerian PPN/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk membuat “Pelayanan Rakyat” yang memuat pulau-pulau kecil dan jalur-jalur transportasinya, yang bertujuan untuk memetakan potensi wilayah Indonesia Timur. Dengan adanya kerja sama dengan BIG, maka tugas ini tentu menjadi lebih mudah dan dapat diselesaikan dengan cepat.
Selain dengan BIG, Unhas juga menandatangani NKB dengan ESRI. Dari ESRI, Unhas mendapat software aplikasi IG berupa ArcGIS secara gratis dengan lisensi yang tidak terbatas. Diharapkan fasilitas ini akan menjadikan mahasiswa Unhas, khususnya yang berasal dari banyak daerah di Indonesia Timur menjadi semakin melek IG dan dapat memanfaatkan melalui berbagai penelitiannya untuk pengembangan Indonesia Timur. Dengan demikian penyebarluasan IG dengan sumber daya manusia IG-nya akan semakin merata di Nusantara, sehingga proses pengambilan kebijakan pembangunan di Indonesia berdasarkan pada IG yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan sumber daya alamnya.
Diharapkan dengan adanya kerja sama BIG dengan Unhas yang telah dilegalformalkan dengan payung hukum berupa penandatanganan NKB dan PKS ini, maka Divisi Penelitian dan Pengembangan Informasi Geospasial pada LP2M Unhas yang berfungsi sebagai Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial (PPIDS) menjadi corong dalam pengembangan SDM-IG dan industri IG di Regional Timur Indonesia. (ATM/LR/TR)