Selasa, 05 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 05 November 2024   |   WIB
Pengembangan SDM-IG dan Berbagi Pakai Informasi Geospasial, Mewarnai Kuliah Umum Kepala BIG dan Deputi IIG BIG di Unhas Makassar

Makassar, Berita Geospasial BIG - Bagaimana menyiapkan kompetensi SDM-IG di Regional Timur Indonesia dan bagaimana berbagi pakai informasi geospasial dibahas dalam Kuliah Umum yang disampaikan oleh Kepala BIG dan Deputi Bidang IIG-BIG di Universitas Hasanuddin, Makassar.

Kuliah umum diselenggarakan usai penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (NKB) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) pada Jumat, 27 Februari 2015 di Gedung Rektorat Unhas.  Kuliah umum ini sebagai sebuah proses penanaman atau transfer nilai dan aturan kepada mahasiswa Unhas dari berbagai disiplin ilmu, mulai yang berhubungan dengan kebumian hingga mahasiswa yang mempelajari ilmu-ilmu sosial, karena pada dasarnya informasi geospasial bukan hanya menjadi milik mahasiswa bidang kebumian saja, namun semua disiplin ilmu dapat memanfatkan informasi geospasial.

Kepala BIG, Priyadi Kardono memberikan kuliah umum bertema "Peran Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial (PPIDS) dalam Penyelenggaraan IG Nasional", sementara Deputi Bidang IIG BIG, Yusuf S. Djajadihardja memberikan kuliah umum bertema "Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial".  Kuliah umum yang diikuti oleh lebih dari 200 Mahasiswa Program S2 dan S3 berbagai disiplin ilmu ini dihadiri pula olehWakil Rektor IV Unhas, Dekan Fakultas Pertaniandan sejumlah dosen Unhas lainnya. 

Pada pembukaan, Kepala BIG, Priyadi Kardono menyatakan bahwa tingginya kebutuhan akan Data Geospasial (DG) dan Informasi Geospasial (IG) perlu diantisipasi dengan jaminan ketersediaan DG dan IG nasional yang akurat, dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan standar.Saat ini pemanfaatan DG dan IG pada proses penyusunan rencana pembangunan dan kebijakan publik masih belum optimal. Oleh karena itu diselenggarakanRakorda dan Rakornas IG yang dihadiri sejumlah perwakilan dari berbagai Kementerian/Lembaga (K/L), Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dari seluruh Indonesia. Disampaikan pula bahwa peta tata ruang di daerah harus dikonsultasikan ke BIG. Selama ini, BIG banyak mengoreksi peta dari pemerintah provinsi maupun kabupaten/ kota yang petanya dibuat oleh perusahaan, dengan hasilyang tidak dapat dipertanggungjawabkan, oleh karena itu SDM-IG di daerah mutlak diperlukan.

BIG sangat konsen dalam pengembangan SDM-IG di daerah. Oleh karena itu, dengan adanya PPIDS di Unhas yang akan mendapat dukungan hardware untuk menunjang operasionalisasinya, dapat menjadi perpanjangan tangan BIG sebagai tempat uji kompetensi IG serta sebagai penasehat dalam penyelenggaran IG di daerah, terutama kawasan Timur Indonesia. Keuntungan lain, Unhas dilibatkan dalam pengambilan kebijakan dan kegiatan PPIDS nasional serta mendapatkan University License Grantdari ESRI.

Sementara itu, Deputi Bidang IIG BIG, Yusuf S. Djajadihardja menjelaskan bahwa Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) ada untuk memberikan kemudahan dalam berbagi pakai dan penyebarluasan informasi geospasial.  Untuk itu perlu mengoptimalkan Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN) dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di bidang IG. Pemerintah Indonesia punya laman untuk berbagi pakai IG yaitu Ina-Geoportal yang dikelola oleh BIG yang bisa diakses melalui alamat website: www.tanahair.indonesia.go.id.

Yusuf memperlihatkan contoh aplikasi Ina-Geoportal berupa peta dasar dari BIG yang di-overlay-kan dengan peta jalur transportasi mudik dari Kementerian Perhubungan dan peta sungai dari Kementerian PU. Disampaikan bahwa jika masyarakat mau mudik dari Jakarta ke Jawa Tengah misalnya, masyarakat bisa melihat Ina-Geoportal untuk melihat mana jalur yang rawan kemacetan dan mana yang lancar, sehingga bisa mengantisipasi jalur mudiknya.

Pada saat demo, Yusuf memperlihatkan cara untuk menambahkan informasi ke dalam aplikasi Ina-Geoportal dengan data sebaran masjid dalam bentuk excel. Syaratnya harus ada koordinatnya atau lintang dan bujur. Data dalam format excel itu di-drag dan drop ke aplikasi Ina-Geoportal dengan mudahnya. Dosen dan para mahasiswa Unhas tertarik dengan aplikasi Ina-Geoportal tersebut, namun karena waktu yang membatasi, kuliah umum harus diakhiri. Harapannya, semoga para mahasiswa semakin ngeh dengan IG, semoga. (ATM/LR)