Selasa, 26 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 26 November 2024   |   WIB
BIG-UGM Perpanjang Kerja Sama Bidang Informasi Geospasial Guna Mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi

Yogyakarta, Berita Geospasial BIG - Badan Informasi Geospasial yang dahulunya Bakosurtanal telah bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada dalam jangka waktu yang tidak pendek. Kerja sama yang sudah dilaksanakan telah menghasilkan banyak penemuan dan telah menelorkan banyak sarjana, master bahkan doktor di bidang informasi geospasial. Setiap lima tahun Nota Kesepahaman Bersama selalu diperpanjang demikian juga Peranjian Kerja Sama sebagai implementasinya. Tahun 2015 ini untuk yang kesekian kalinya kerja sama BIG-UGM diperpanjang dan diperbaharui dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi dan kebijakan nasional.

Berkenaan dengan hal tersebut pada Rabu, 18 Februari 2015, bertempat di Ruang Rektorat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dilakukan penandatanganan Kesepahaman Bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BIG Dr. Priyadi Kardono, M.Sc dengan Rektor UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. Pada kesempatan yang sama ditandatangani juga MoU antara UGM dengan PT. ESRI Indonesia yang dilakukan oleh Rektor UGM dengan CEO ESRI (Environmental System Research Institute) Indonesia, Bima Priadi.

MoU ini penting untuk dilakukan menilik UGM merupakan salah satu penyokong kebutuhan Sumber Daya Manusia Bidang Informasi Geospasial (SDM-IG) di masa depan dalam menghadapi pasar bebas perdagangan Asia, kata Kepala BIG Priyadi Kardono. Kesemua ini untuk menciptakan sinergi yang harmonis terkait dengan triple helix antara pemerintah, perguruan tinggi dan industri informasi geospasial. Hal ini yang paling mendesak adalah untuk memenuhi kebutuhan SDM IG dalam mengelola Negara Indonesia yang sangat luas yang bersifat kepulauan yang membutuhkan perencanaan pembangunannya secara komprehensif.

Lebih jauh, Kepala BIG Priyadi Kardono mengatakan, bahwa BIG yang dahulunya Bakosurtanal, sudah berkerjasama dengan UGM dalam berbagai bidang diantaranya inventarisasi dan evaluasi sumber daya alam, termasuk peningkatan kompetensi SDM dengan adanya PUSPICS. Menganggapi tentang PPIDS, maka ke depan peran PPIDS akan dikembangkan tidak hanya meningkatkan kompetensi SDM IG di daerah namun juga sebagai pusat penelitian dan pengembangan informasi geospasial. Dengan adanya bantuan dari ESRI akan bisa menambah kualitas dan kuantitas SDM IG, oleh karena itu BIG terbantu dengan tercetaknya SDM IG dari kampus UGM.

Sementara itu Rektor UGM Dwikorita, di dalam pertemuan sebelum penandatanganan, menjelaskan bahwa dalam mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi riset, pendidikan dan pengabdian, BIG sangat dibutuhkan terutama untuk ilmu-ilmu yang berhubungan dengan informasi kebumian, dan di UGM ini mempunyai fakultas yang berhubungan dengan pemanfaatan informasi geospasial banyak sekali. Untuk itu sangatlah tepat apabila membangun Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial (PPIDS) di UGM. Ke depan PPIDS yang semula di Teknik Geodesi, akan diposisikan di bawah rektor, agar fungsi dan kemanfaatannya semakin luas meliputi semua fakultas yang menggunakan informasi geospasial untuk riset, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakatnya, tambah Prof. Dr. Suratman Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

NKB yang berjangka waktu 5 (lima) tahun ini untuk mewujudkan pemanfaatan data dan informasi geospasial dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi informasi geospasial guna mendukung pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang lain yang dibutuhkan oleh kedua belah pihak. Dengan diperpanjangnya MoU ini sebagai payung hukum, maka BIG dengan UGM dapat melaksanakan berbagai kerja sama yang lebih kongkrit untuk menunjang tugas dan fungsi kedua belah pihak. (TR).