Selasa, 26 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 26 November 2024   |   WIB
Dukung Nawa Cita, BIG Sediakan Citra Satelit Tegak Resolusi Tinggi

Bogor, Berita Geospasial BIG - Perkembangan teknologi dan pengetahuan dalam bidang penginderaan jauh (inderaja) semakin pesat. Data yang dihasilkan pun semakin cepat dan akurat dari waktu ke waktu. Sesuai dengan tugas fungsinya, BIG menyediakan citra satelit tegak resolusi tinggi untuk keperluan survei dan pemetaan.

Hal tersebut selaras dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2012 tentang Penyediaan, Penggunaan, Pengendalian Kualitas, Pengolahan dan Distribusi Data Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi, dimana BIG bertugas diantaranya membuat citra tegak satelit penginderaan jauh resolusi tinggi untuk keperluan survei dan pemetaan, melaksanakan penyimpanan dan pengamanan citra tegak satelit penginderaan jauh resolusi tinggi dan melaksanakan penyebarluasan citra tegak satelit penginderaan jauh resolusi tinggi melalui Infrastruktur Data Spasial Nasional.

Dalam rangka mendukung Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XX dan Kongres MAPIN VI pada 5-6 Februari 2015 bertempat di Gedung Thoyib Hadiwijaya, Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor, BIG mendukung penuh acara ini, juga mengikuti pameran, menampilkan Performance Angklung Dharma Wanita BIG dan memberikan paparan mengenai dukungan BIG dalam Nawa Cita Pemerintahan.

Hadir untuk memberikan paparan pada 5 Februari 2015 adalah Nurwadjedi, Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik (IGT) yang mewakili Kepala BIG, Priyadi Kardono. BIG memberikan penjelasan terkait pemetaan skala rinci sebagai kontribusi BIG dalam mendukung Nawa Cita sebagai agenda pembangunan nasional dalam RJMN 2015-2019. Dalam dokumen tersebut disebutkan adanya kebutuhan peta dasar skala 1:5.000 yaitu untuk penyusunan RDTR kawasan perkotaan, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis nasional, dan daerah prioritas lainnya, dimana total terdapat 491 kabupaten/kota. Lalu kebutuhan untuk penetapan batas wilayah hutan sepanjang 189.056,6 km, peta dasar untuk pemetaan desa sebanyak 74.093 desa dan penyelesaian batas wilayah administrasi.

Selain Deputi Bidang IGT BIG, hadir juga sebagai narasumber adalah Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin; Deputi TPSA BPPT, Ridwan Djamaluddin; Kepala Balitbang Kementerian Pertanian, Haryono; dan Kepala Pusdatin BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Para narasumber menyampaikan materinya sesuai dengan tema penyelenggaraan PIT XX dan Kongres MAPIN VI yaitu: Perkembangan Penginderaan Jauh di Indonesia dan Pemanfaatannya untuk Perencanaan Wilayah, Pengelolaan DAS, dan Mitigasi Bencana Alam.

Menjawab kebutuhan yang tertera dalam RPJMN 2015-2019 yang terkait dengan perencanaan pembangunan nasional, BIG juga memiliki tugas untuk menyediakan peta dasar skala 1:5.000 untuk penyusunan Recana Detil Tata Ruang (RDTR) pada Kawasan Strategis Nasional (KSN) dan daerah yang diprioritaskan. Ada beberapa spesifikasi untuk peta dasar skala 1:5.000 antara lain: ketelitian geometri/posisi, kedetilan konten informasi tematik/semantik. Untuk itu BIG menyediakan citra satelit tegak resolusi tinggi (CSTRT) sebagai sumber data untuk pemetaan desa, RDTR, dan kepentingan lainnya.

Penyelenggaraan CSTRT di BIG melalui beberapa tahapan, yaitu: pengadaan data Digital Elevation Model (DEM), pengukuran Ground Control Point (GCP), pelaksanaan koreksi geometrik (orthorektifikasi), peningkatan kapasitas data center di penghubung simpul jaringan, penyelenggaraan penyimpanan dan pengamanan, penyelenggaraan penyebarluasan CTRT. Beberapa program atau rencana kerja yang akan dilakukan BIG pada tahun 2015 ini meliputi: pengadaan citra satelit resolusi tinggi sebagai data dasar pemetaan desa dan alternatif sementara untuk penyusunan RDTR; pengadaan DSM untuk wilayah Papua Utara dan wilayah Indonesia lainnya; penambahan modul pengolahan pada software Pixel Factory untuk mengakomodasi citra satelit dengan resolusi 50-60 cm; perapatan pengukuran GCP; dan pengolahan orthorektifikasi. Selain penyelenggaraan CSTRT, pada tahun 2013-2014 BIG telah mengakuisisi foto udara dari beberapa daerah, yaitu: Kawasan Bandung Urara, Bandung Selatan, Samarinda, Balikpapan, Tarakan, Tanjung Selor, dan Bogor, kesemuanya itu untuk pemetaan skala besar yang telah dimulai sejak tahun 2012.

Melalui PIT MAPIN ini BIG dapat mensinkronkan kegiatan strategisnya di tahun 2015 ini dengan K/L lain yang terlibat. Manfaat dari inderaja sendiri dapat dirasakan dalam berbagai bidang, seperti untuk mendukung dan memperkuat ketahanan pangan, energi, air, serta sebagai dukungan data dalam mitigasi dan penanggulangan bencana. Peserta PIT MAPIN merupakan kalangan ahli dan profesional di bidang inderaja, diharapkan akan didapatkan masukan dan pengetahuan yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang ini. Dukungan pemerintah dalam hal pembiayaan juga penting untuk pengembangan inderaja nasional, agar hambatan-hambatan yang selama ini mempengaruhi dapat teratasi. (LR-BS/TR)