Ruang wilayah perlu ditata dan dikelola dengan baik agar dapat memberikan manfaatnya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Kabupaten Bojonegoro mempunyai cita-cita menjadi miniatur Indonesia yang lebih baik. Untuk itu diperlukan perencanaan pengelolaan wilayah dengan memanfaatkan informasi geospasial yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur, merupakan daerah yang kaya akan sumberdaya minyak dan gas bumi (migas), dimana produksinya menyumbang 20% produksi migas nasional, disamping itu kabupaten ini kaya sumberdaya hutan jati, 98.000 ha juga pertanian yang menjadikan kabupaten ini surplus produksi beras sebanyak 500.000 ton pada tahun 2013.
Untuk meningkatkan produksi pertanian serta menata wilayah Bojonegoro sesuai dengan cita-cita yang diinginkan dan menjadikan Kabupaten Bojonegoro sebagai contoh atau miniatur Indonesia yang lebih baik, Kabupaten Bojonegoro melakukan kerjasama salah satunya dengan Badan Informasi Geospasial (BIG).
Kerjasama dimulai dengan adanya Penandatanganan Kesepahaman Bersama (MoU) pada 6 Maret 2014, di Ruang GSCC (Geospatial Support Command Centre) BIG Cibinong. Penandatangan dilakukan oleh Sekretaris Utama BIG, Budhy Andono Soenhadi dan Bupati Kabupaten Bojonegoro, Suyoto. Kesepahaman Bersama tersebut dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi informasi geospasial guna mendukung pembangunan daerah Kabupaten Bojonegoro. Implementasinya meliputi pembangunan kelembagaan simpul jaringan Kabupaten Bojonegoro, berbagi pakai informasi geospasial, penggunaan Standar Nasional Indonesia terkait dengan informasi geospasial, pembangunan dan pengelolaan data dan informasi geospasial Bojonegoro, peningkatan pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung kemudahan akses serta, penyelenggaraan kegiatan peningkatan kompetensi sumber daya manusia.
Bupati Kabupaten Bojonegoro, Suyoto bersama rombongan diterima Kepala BIG, Asep Karsidi. Pada sambutannya Asep Karsidi mengatakan Kabupaten Bojonegoro merupakan mitra BIG dalam penyelenggaraan Informasi Geospasial. Untuk penyelenggaraan Informasi Geospasial Kabupaten Bojonegoro dapat memanfaatkan Infrastruktur Data Spasial yang dikoordinasikan BIG melalui simpul jaringan yang terintegrasi secara nasional. Sementara itu Bupati Kabupaten Bojonegoro, Suyoto mengatakan, Informasi Geospasial sangat penting untuk membangun Bojonegoro. Kepada SKPD di Kabupaten Bojonegoro agar memanfaatkan Infrastruktur Data Spasial melalui Ina-Geoportal dan menjadi bagian simpul jaringan dalam pemanfaatan informasi geospasial. “Mulai sekarang Kabupaten Bojonegoro akan kembali ke jalan yang benar dengan menggunakan informasi geospasial yang dapat dipertanggungjawabkan, salah satunya melalui ina-geoportal, kita tinggal menggunakan tidak harus membangun sendiri” tukas Suyoto dengan berapi-api.
Kunjungan kerja ini juga dihadiri Deputi IIG, Yusuf Surachman, Deputi Bidang IGD, Dodi Sukmayadi dan Deputi Bidang IGT, Nurwajedi serta pejabat di lingkungan BIG. Selain menyajikan kemanfaatan ina-geoportal, maka dipaparkan Ina-GRES (Indonesia Green and Resilient Cities), suatu kegiatan yang diinisiasi BIG dan Kemenristek untuk tahun 2013–2020 yang fokus pada climate change adaptation/climate proof, low carbon and innovation/economic cluster cities, dimana Kabupaten Bojonegoro akan menjadi pilot project kegiatan ini. Pada kunjungan kerja ke BIG, selain mengunjungi ruang GSCC, Bupati Bojonegoro dan rombongan juga mengunjungi Data Centre BIG.(ATM/TR)