Selasa, 26 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 26 November 2024   |   WIB
BIG Jalin Kerja Sama dengan BP Batam dalam Penggunaan Fasilitas Disaster Recovery Center

Batam, Berita Geospasial BIG - Setelah berbagai rapat koordinasi dilaksanakan antara BIG dengan BP Batam, maka setelah tercapai kata sepakat, keduanya melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dan  Perjanjian Kerja Sama sebagai payung hukum dan landasan kerja keduanya dalam memperoleh manfaat secara bersama.

Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) diselenggarakan pada 17 Desember 2014 di BP Batam. Penandatanganan MoU dilakukan oleh kedua Kepala Badan, yaitu Priyadi Kardono selaku Kepala BIG dan Mustofa Widjaja selaku Kepala BP Batam. Sedangkan untuk penandatanganan PKS dilakukan oleh kedua Kepala Pusat, yaitu F. Wahyutomo selaku Kepala Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja Sama BIG dengan Donald Panjaitan selaku Kepala Pusat Pengolahan Data dan Sistem Informasi BP Batam.

MoU tersebut adalah tentang Penyelenggaraan, Pengembangan, Pemanfaatan Data dan Informasi Geospasial, sedangkan PKS untuk Pemanfaatan Fasilitas Disaster Recovery Centre/Data Centre. Melalui MoU ini diharapkan kedua institusi pemerintah ini dapat melakukan sinergi, kerjasama yang erat dan memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki bagi Penyelenggaraan Informasi Geospasial Nasional yang akurat dan detil dalam rangka mendukung dan mensukseskan pembangunan nasional.

Sedangkan Perjanjian Kerja Sama yang dilakukan memang sangat diperlukan BIG untuk sarana backup data server yang terletak di Kantor BIG, yaitu di Cibinong, Jawa Barat. Mengingat secara geografis letak Cibinong berdekatan dengan beberapa gunung yang berada di kawasan Bogor, Jawa Barat, sehingga dikhawatirkan akan terjadi aktivitas pergeseran lempeng bumi ataupun gempa bumi yang mempengaruhi data server di BIG,selain itu kawasan Cibinong merupakan kawasan berkapasitas petir yang sangat besar dengan frekuensi yang sangat sering. Namun posisi wilayah Batam merupakan daerah yang bisa dibilang tidak begitu banyak ancaman bencana alam. Selain itu, ditambah BP Batam telah membuat Data Centre berstandar internasional, mulai dari daya tenaga yang dijamin tidak akan mati/turun listrik dalam waktu 24 jam untuk setiap harinya,hingga sistem keamanannya yang sangat ketat mulai dari pengamanan di luar maupun dalam gedung.

Sebelum penandatanganan MoU dan PKS, Kepala BIG Priyadi Kardono menyampaikan beberapa hal yangterkait dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang mengamanatkan bahwa seluruh kegiatan pembangunan harus direncanakan berdasarkan data baik spasial dan non spasial serta informasi lainnya yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Disini dapat dilihat pentingnya peran informasi geospasial bersama-sama dengan informasi non-geospasial sebagai dasar perencanaan pembangunan nasional. "Tanpa Informasi Geospasial kita tidak akan dapat membuat perencanaan yang optimal, kita juga mengetahui bahwa tumpang tindih pemanfaatan ruang, kurang optimalnya pembangunan dan maraknya konflik lahan diakibatkan salah satunya, karena tidak memanfaatkan Informasi Geospasial ke dalam perencanaan pembangunan" tandas Priyadi dalam sambutannya. Dalam kaitan kerja sama untuk penggunaan fasilitas Disaster Recovery Centremilik BP Batam untuk mirroring data dan informasi geospasial sangatlah tepat, karena memang Pulau Batam secara geografis bebas dari gangguan bencana alam, sehingga sangat cocok untuk kebutuhan BIG dalam pengamanan data dan informasi geospasial yang dikelolanya, tambah Priyadi.

Sementara itu, Kepala BP Batam Mustofa Widjaja juga mengatakan bahwa MoU ini sangat penting, hal itu dikarenakan sebelum Kota Batam berkembang, sekitar tahun 1971, pada waktu itu belum terbentuk kepemerintahan di Batam, pada masa itu sangat terasa betapa pentingnya pemanfaatan data dan informasi geospasial dalam pembangunan kota. Informasi Geospasial sangat dibutuhkan dalam pembangunan kota salah satunya adalah tata ruang agar membuat kota lebih tertib pembangunannya dan tertata.

Setelah pertukaran cinderamata dan foto bersama, Mustofa Widjaja mengajak Priyadi Kardono beserta rombongan untuk melihat Disaster Recovery Centre/Data CentreBP Batam yang akan digunakan untuk sebagai backup Data CentreBIG di Cibinong. (YI/LR/TR)