Tokyo, Berita Geospasial BIG - Tahun 2014 merupakan tahun diselenggarakannya pertemuan penting untuk memperingati 20 tahun berlakunya the United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) atau Konvensi Hukum Laut Internasional. BIG turut menghadiri peringatan yang diselenggarakan di Tokyo Jepang pada 28 November s.d. 3 Desember 2014 dengan mengirimkan perwakilannya. UNCLOS sendiri entered into force (mulai berlaku) pada tanggal 16 November 1994.
Acara tersebut diselenggarakan berbarengan dengan peringatan 10 tahun the United Nations - Nippon Foundation Fellowship Programme. Perwakilan dari BIG adalah Sora Lokita, Plt. Kepala Bagian Hukum, yang juga merupakan salah satu the United Nations Fellows mendapat undangan dan pembiayaan khusus dari the Division for Ocean Affairs and the Law of the Sea (DOALOS), Office of Legal Affairs, United Nations untuk menghadiri kedua acara tersebut.
Acara yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang tersebut dihadiri oleh sekitar 80 peserta yang mewakili lebih dari 65 negara. Selain itu, dihadiri pula oleh beberapa petinggi dari PBB antara lain Mr. Miguel de Serpa Soares,the Under-Secretary-General for Legal Affairs and United Nations Legal Counsel, dan Ms. Gabriele Goettsche-Wanli, Direktur Division for Ocean Affairs and the Law of the Sea serta Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, Mr. Uto Takashi dan Chairman Nippon Foundation, Mr. Sasakawa. Selain beberapa pejabat tinggi tersebut, pertemuan juga dihadiri beberapa Professor dari berbagai perguruan tinggi ternama di dunia yang bergerak di bidang kelautan dan hukum laut internasional.
Selama 6 hari acara berlangsung, dibahas berbagai isu pengelolaan kelautan terkini, baik yang bersifat regional maupun internasional. Berbagai fakta disajikan oleh seluruh peserta untuk didiskusikan sehingga menjadi sebuah rekomendasi bagi para pemangku kepentingan, terutama untuk menjadi masukan bagi pembahasan di forum PBB. Beberapa materi yang dibahas dan menjadi bahan rekomendasi adalah mengenai usaha untuk optimalisasi penyelesaian sengketa kedaulatan dan pengelolaan kelautan melalui jalur damai. Rekomendasi ini muncul mengingat di seluruh kawasan, masih terdapat sengketa kelautan, seperti penetapan batas zona maritim.
Selain itu juga dibahas mengenai pentingnya pengelolaan sumberdaya kelautan yang berkelanjutan. Hal ini merujuk kepada fakta bahwa di beberapa belahan dunia, eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya kelautan, seperti ikan, telah masuk kepada taraf yang sangat mengkhawatirkan. Berbagai spesies ikan konsumsi semakin sulit ditemukan. Hal ini juga berdampak kepada masalah pemberdayaan nelayan-nelayan tradisional di seluruh dunia. Apabila eksploitasi ikan skala besar terus berjalan seperti yang ada saat ini, maka nelayan tradisional akan semakin terjepit.
Masalah keamanan laut dan pelayaran juga menjadi perhatian di dalam pertemuan. Berbagai kejadian pembajakan kapal masih terjadi di beberapa area, meskipun angkanya terus menurun akibat turun tangannya banyak negara untuk mengatasi hal tersebut. Direkomendasikan bahwa kerjasama regional dan internasional harus terus ditingkatkan untuk menciptakan alur pelayaran yang aman bagi seluruh pihak.
Secara khusus disinggung pula oleh seluruh delegasi yang hadir mengenai arti penting data pengelolaan kelautan. Akan sangat sulit dibayangkan bila pengelolaan kelautan dilakukan tanpa tersedianya data spasial mengenai suatu tematik tertentu. Sebagai contoh adalah, akan sulit menentukan batas maritim di lautan tanpa informasi geospasial. Akan sulit pula memetakan zona penangkapan ikan dan pengelolaan sumber daya kelautan lainnya tanpa didukung informasi geospasial yang mumpuni. Pada tahapan ini, Sora Lokita memandang bahwa BIG sebagai penyelenggara IGD dan pembina penyelenggara IGT nasional harus terus meningkatkan hasil dan kapasitasnya di dalam mendukung pengelolaan kelautan nasional, seiring pembangunan nasional yang saat ini difokuskan pula di sektor kemaritiman.
Berbagai hasil diskusi yang ada, dirangkum dan dijadikan rekomendasi sebagai sumbangsih the United Nations Fellows di dalam pengelolaan kelautan internasional. Selamat ulang tahun UNCLOS. Selamat ulang tahun Deklarasi Djuanda 13 Desember. Semoga pengelolaan batas wilayah laut dan sumberdayanya dapat menjadi sumber harapan bagi semua lapisan masyarakat dunia. (OKI/TR)