Selasa, 05 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 05 November 2024   |   WIB
Perlu Peta Dasar Detil dan Akurat Guna Sukseskan Ekspedisi NKRI 2015

Cibinong, Berita Geospasial BIG - Peta dasar yang termasuk ke dalam Informasi Geospasial Dasar yang diselenggarakan BIG, yang detil dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan, akan sangat membantu dalam Ekspedisi NKRI 2015. Berbagai hal dapat dilakukan dengan peta dasar dalam Ekspedisi NKRI adalah untuk acuan kegiatan penjelajahan dan untuk verifikasi di lapangan serta sebagai acuan dasar dalam menyelesaikan permasalahan perbatasan dan konflik fungsi lahan.

Adalah tugas BIG dalam menyediakan Informasi Geospasial Dasar (IGD) yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, terlebih untuk mendukung Ekspedisi NKRI 2015, demikian kata Titiek Suparwati, Plt. Kepala BIG yang juga Sekretaris Utama BIG dalam sambutannya.  Lebih jauh Titiek mengatakan bahwa BIG akan mendukung penuh kegiatan ekspedisi NKRI 2015 tersebut, karena hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (IG). Kepulauan Nusa Tenggara yang merupakan lokasi ekspedisi NKRI 2015 juga dirasa tepat karena wilayah tersebut bagus untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan kemaritiman dan potensi sumber daya alam pada kepulauan perbatasan. Dengan memfokuskan kegiatan pada pedesaan, daerah perbatasan dan kemaritiman juga termasuk dalam program strategis pemerintahan "Jokowi - JK" dan telah dijabarkan dalam strategi "Quick Wins" dan Nawacita. Selain mendukung dalam penyelenggaraan IGD, BIG sebagai lembaga pembina kegiatan pemetaan tematik juga mendukung dalam hal kegiatan pemetaan tematik yang bersifat integrasi maupun penyelenggaraan pemetaan tematik strategis. "Untuk itu saya menginstruksikan kepada jajaran di BIG, dari Kedeputian IGD, IG Tematik dan Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG) untuk mendukung kegiatan ini secara optimal sesuai lingkup tugas fungsi masing-masing kedeputian"  ungkap Titiek menegaskan.

Kita ketahui bersama bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terdiri dari 13.466 pulau (bernama dan berkoordinat) ini amat luas terbentang dari Sabang sampai Merauke. Adalah menjadi tugas dan kewajiban seluruh bangsa Indonesia untuk menjaga kedaulatan Indonesia ini. Dalam rangka untuk memperdalam pengenalan wilayah, pendataan potensi sumber daya alam, penelitian ilmiah, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan nasional di daerah terpencil dan terisolir di wilayah NKRI, maka dirasa perlu untuk menyelenggarakan Ekspedisi NKRI.  Ekspedisi yang sudah berlangsung sejak tahun 2011 ini, pada tahun 2015 akan diselenggarakan di Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur yang disebut dengan Koridor Kepulauan Nusa Tenggara.

Penyelenggaraan Ekspedisi NKRI meliputi kegiatan penjelajahan, peningkatan akses perhubungan dan komunikasi, pelayanan kesehatan dan bhakti sosial, peningkatan wawasan kebangsaan dan bela negara, pelestarian alam dan reboisasi, dan lain-lain. Sebagaimana diamanatkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 41 Tahun 2014 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara Tahun 2015, Badan Informasi Geospasial (BIG) menjadi anggota dalam susunan panitia tersebut. Termasuk di dalam kepanitiaan antara lain : Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertahanan, Menteri Kehutanan, Menteri Pekerjaan Umum, dan lain-lain, sementara ketua panitia adalah Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Sehubungan dengan itu pada hari Rabu, 26 November 2014, Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) mengadakan sosialisasi ekspedisi NKRI 2015 ke BIG.

Sementara itu Doni Monardo, Komandan Jenderal KOPASSUS dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema pada kegiatan ekspedisi NKRI 2015 adalah "Peduli dan Lestarikan Alam Indonesia". Kegiatan ini penting untuk dilakukan karena selama ini banyak temuan yang belum pernah dicatat dan diketahui publik. Peta dasar yang detail dan akurat dibutuhkan sebagai acuan dalam kegiatan penjelajahan, serta sebagai alat bantu dalam melakukan kegiatan verifikasi di lapangan. "Terutama hal-hal yang menyangkut masalah perbatasan dan keterbatasan lahan. Bila Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Pertanian menyediakan data suatu lahan yang berbeda tentu akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan di pemerintahan" kata Doni. Oleh karena data dari BIG berupa peta akan membantu untuk proses validasi di lapangan, sehingga tidak ada lagi fungsi lahan yang tumpang tindih ataupun data yang berbeda-beda. Doni juga memaparkan kegiatan yang dilakukan pada ekspedisi NKRI dalam rangka melestarikan alam Indonesia, yaitu dengan melakukan kegiatan penanaman pohon di lahan kritis, maupun bantaran sungai seperti yang dilakukan di Kali Ciliwung. Selain itu, dilakukan juga pembibitan dimana hasil bibit itu akan dibagikan secara gratis kepada para petani.

Acara selanjutnya adalah paparan dari Deputi IGT BIG, Nurwadjedi dan sosialisasi ekspedisi NKRI 2015 dari KOPASSUS yang diwakili oleh Kolonel Inf. Wisnu Sidharta. Nurwadjedi menjelaskan rencana bentuk dukungan BIG pada ekspedisi NKRI 2015 antara lain berupa dukungan peta rupabumi, materi pembekalan bagi peserta ekspedisi, integrasi kegiatan Ekspedisi Geografi Indonesia (EGI) tahun 2015 yang diarahkan untuk mengkaji secara terpadu wilayah di Kepulauan Nusa Tenggara, dan penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) secara terpadu antara peserta EGI BIG dengan peserta ekspedisi NKRI 2015. Kemudian Wisnu turut memberikan paparan terkait pelaksanaan ekspedisi NKRI 2015 yang akan dilangsungkan dari bulan Februari sampai Mei tersebut. Peserta ekspedisi NKRI 2015 diperkirakan berjumlah sekitar 1.181 orang, yang terdiri atas sipil, militer, dan Polri pusat dan kewilayahan. Kegiatan ekspedisi akan dibagi dalam beberapa tim yang terdiri dari : Tim Penjelajah, Tim Penelitian, Tim Pengabdian Masyarakat, serta Tim Basisdata dan Publikasi. Personil dalam setiap tim merupakan gabungan dari beberapa orang yang ahli dan menguasai bidangnya. Dengan adanya pembagian yang jelas, diharapkan sasaran yang telah ditentukan akan lebih mudah dicapai. Sehingga nantinya data hasil ekspedisi NKRI 2015 nantinya akan berguna bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. (LR/TR).