Selasa, 26 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 26 November 2024   |   WIB
Data dan Informasi Geospasial Penting untuk Perencanaan Pembangunan Indonesia

Bogor, Berita Geospasial BIG – Data dan informasi geospasial mempunyai peranan penting dalam perencanaan pembangunan di Indonesia, disamping data statistik. Oleh karena itu keberadaan Badan Informasi Geospasial sangat penting dalam mendukung arah pembangunan di Indonesia dengan berbasis spasial.

Demikian disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago saat melakukan kunjungan kerja ke  Badan Informasi Geospasial (BIG), pada 12 November 2014. Lebih lanjut Andrinof menyampaikan bahwa Badan Informasi Geospasial adalah lembaga penting yang menunjang Pusat Data Nasional selain Badan Pusat Statistik (BPS).  

Lebih jauh, Andrinof menegaskan akan pentingnya penggunaan data geospasial yang telah dibangun oleh BIG, data geospasial ini untuk memperbaiki kualitas perencanaan pembangunan Indonesia. “Dengan adanya simulasi/proyeksi perkembangan tutupan lahan yang bisa memberikan gambaran apa yang akan terjadi di daerah proyek dalam radius 10 km untuk jangka waktu 10 atau 25 tahun, tentu akan membantu perencanaan dalam hal fisik, tanah, dan sebagainya, sehingga diharapkan tidak akan timbul masalah atau konflik lahan” tukas Andrinof.  Fasilitas data geospasial dari BIG sudah tentu harus menjadi bagian dari daya dukung sistem perencanaan pembangunan. “Kita akan memperkuat kelembagaannya, agar terintegrasi dalam perencanaan nasional. Dalam pelaksanaan proyek nasional atau mega proyek, selain dibutuhkan perencana ekonomi, harus ada pula perencana geospasial” demikian disampaikan oleh Andrinof. Ada dua pilar dalam perencanaan pembangunan yaitu data statistik dari BPS dan data geospasial dari BIG, keduanya ini haruslah saling mengisi, saling bersanding, sehingga pembangunan yang dilaksanakan terarah dan padat fungsi, tambah Andrinof. Kementerian PPN/Bappenas bertugas untuk merencanakan pembangunan nasional, dengan adanya data geospasial dari BIG tentu akan mendukung perencanaan agar lebih terintegrasi dan optimal.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago, melakukan kunjungan ke Badan Informasi Geospasial (BIG) dalam rangka untuk koordinasi dan konsolidasi dengan jajaran staf dan pejabat yang ada di BIG. Kunjungan ini merupakan kunjungan yang pertama dilakukan oleh Andrinof semenjak dilantik sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas Kabinet Kerja 2014-2019. Kementerian PPN/Kepala Bappenas melaksanakan tugasnya dalam bidang perencanaan dan pembangunan nasional terutama dalam hal pengambilan kebijakan, koordinasi, think-tank, dan administrasi melalui berbagai program yang bertujuan untuk mendukung perencanaan pembangunan nasional yang terintegrasi dan merata. 

Kunjungan tersebut dilakukan di Kantor Badan Informasi Geospasial yang berlokasi di Jalan Raya Jakarta-Bogor Km. 46, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Sekitar pukul 09.00, Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago diterima oleh Plt. Kepala/Sekretaris Utama BIG, Titiek Suparwati, di Gedung Utama BIG. Menteri PPN/Kepala Bappenas dan rombongan mendapatkan sambutan dan paparan dari Plt. Kepala BIG/Sekretaris Utama BIG terkait tugas dan fungsi pokok BIG. Titiek menjelaskan bagaimana transformasi Bakosurtanal menjadi BIG, serta kedudukan, tugas dan fungsi BIG, dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (IG) yang menjadi tonggak BIG dalam menyelenggarakan IG di Indonesia. Titiek menjelaskan pula kebutuhan IG dalam perencanaan pembangunan nasional yang cukup vital. “IG dibutuhkan berbagai pihak untuk mengimplementasikan lebih dari 171 peraturan perundangan” ungkap Titiek. Oleh karena itu dirasa perlu untuk mempertimbangkan kedudukan kelembagaan BIG agar mampu mendukung seluruh kebutuhan Kementerian/Lembaga (K/L), Pemerintah Daerah (Pemda), dan masyarakat. 

Sementara itu Menteri PPN/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago memberikan arahanhya tentang Arah Pembangunan Nasional Kabinet Kerja atau Agenda Nawa Cita. Andrinof menjelaskan bahwa tujuan yang ingin dicapai Indonesia adalah menjadi negara yang memiliki kedaulatan pangan, energi, dan pengelolaan sumber daya maritim dan kelautan; menikmati peningkatan kesejahteraan berkelanjutan; serta warganya berkepribadian dan berjiwa gotong royong, dan masyarakatnya memiliki keharmonisan antar kelompok sosial, antar sektor ekonomi, dan antar wilayah. “Diharapkan juga Indonesia bisa menjadi poros maritim dunia, mengingat luas wilayah kita ini sebagian besar merupakan laut” demikian dijelaskan Andrinof. Pada kesempatan itu dijelaskan pula prioritas pembangunan nasional, yaitu mencakup prioritas sektoral, prioritas kewilayahan, dan prioritas yang wajib dengan sendirinya. Prioritas sektoral meliputi bidang pangan, energi, maritim dan kelautan, serta pariwisata. Prioritas kewilayahan meliputi bidang desa, daerah pinggir, dan kawasan timur (termasuk Kalimantan). Sementara prioritas yang wajib dengan sendirinya meliputi dalam hal pendidikan, kesehatan, dan perumahan yang diharapkan pada tahun 2014 ini sudah tersedia 15 juta unit.

Setelah paparan acara dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dari BIG berupa plakat dan Peta NKRI 2014 kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas yang dilanjutkan dengan foto bersama. Menteri PPN/Kepala Bappenas menyambut dengan antusias dengan Peta NKRI yang diterimanya, nantinya akan dipasang di ruang rapat dan ruang kerja di Kementerian PPN/Bappenas.

Setelah itu rombongan menuju Geospatial Support Command Centre (GSCC) BIG untuk mendapatkan penjelasan tentang Ina-Geoportal dan pengolahan data informasi geospasial dasar.  Adalah M. Arief Syafi'i Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim yang memberikan demo Ina-Geoportal dan foto udara anaglyph 3D yang menampilkan datangnya rombongan Menteri PPN/Kepala Bappenas ke BIG. Foto udara tersebut diambil menggunakan Pesawat Tanpa Awak (PUNA) atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV).  Foto diambil mulai dari saat mobil Menteri PPN/Kepala Bappenas memasuki Komplek Kantor BIG. Menteri PPN/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago juga dipersilahkan untuk melihat tampilan foto udara anaglyph tersebut menggunakan kamera 3D yang telah dipersiapkan dan juga dipersilahkan mencoba layar touchscreen yang ada di GSCC untuk mengaplikasikan Ina-Geoportal.

Dari GSCC Menteri PPN/Kepala Bappenas dan rombongan mengunjungi National Geospatial Data Center (NGDC) BIG yang terletak di Gedung D Lantai 1 BIG. NGDC merupakan pusat data dan informasi geospasial nasional, yang dapat melayani pengelolaan informasi geospasial di Indonesia, yang nantinya akan menjadi sumber data untuk Pusat Data Nasional yang akan dibangun. Kunjungan kerja ini diharapkan menjadi inisiasi awal untuk menuju Indonesia yang lebih baik demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. (LR/TR).