Surabaya, Berita Geospasial BIG - Simpul Jaringan sangat penting dalam penyelenggaraan Jaringan Informasi Geospasial Nasional. Untuk itu perlu dilakukan pembinaan secara rutin antara lain melalui Focus Group Discussion (FGD), Workshop dan Rapat Koordinasi Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial tahun 2014.
Simpul Jaringan merupakan institusi yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pengumpulan, pemeliharaan, pemutakhiran, pertukaran dan penyebarluasan Data Geospasial (DG) dan Informasi Geospasial (IG). Untuk menyelenggarakan integrasi simpul jaringan secara nasional dibutuhkan penghubung simpul jaringan, dalam hal ini adalah Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagaimana tertulis dalam Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN). JIGN adalah suatu sistem penyelenggaraan pengelolaan IG secara bersama, tertib, terukur, terintegrasi, berkesinambungan, serta berdaya guna. JIGN perlu dioptimalkan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di bidang IG, baik pusat maupun daerah, untuk memberikan kemudahan dalam berbagi pakai dan penyebarluasan IG.
BIG sebagai penghubung simpul jaringan telah bekerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia dengan membangun Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial (PPIDS). Secara umum PPIDS bertugas melakukan pembinaan kepada simpul jaringan yang berada di wilayah sekitar Perguruan Tinggi atau PPIDS berada. Sampai 2014 ini tercatat telah terbangun 8 PPIDS yang tersebar di seluruh Indonesia. Secara rutin BIG menyelenggarakan pembinaan kepada PPIDS tersebut melalui Forum Group Discussion (FGD) dan Workshop. Oleh Karena itu pada Rabu-Kamis, 5-6 November 2014, BIG menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) PPIDS 2014 yang mengambil tema "Penguatan Kelembagaan dalam Pembangunan Simpul Jaringan IG" yang berlangsung di Hotel Swiss Bell-Inn, Surabaya.
Rakor tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 10 universitas, perwakilan dari ESRI Indonesia dan dari BIG tentunya. Sebanyak 8 universitas yang hadir telah menjadi PPIDS, yaitu: Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH), Universitas Negeri Padang (UNP), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Tanjungpura (UNTAN) dan Universitas Mulawarman (UNMUL). Sementara 2 universitas lain, yaitu Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM), dan Universitas Hasanuddin (UNHAS) merupakan calon PPIDS.
Rakor dibuka oleh Yusuf Surachman Djajadihardja, Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG) BIG. Pada kesempatan itu Yusuf Surachman membacakan sambutan dari Kepala BIG yang sejatinya akan menghadiri acara tersebut. Disampaikan bahwa kerjasama antara BIG dengan PPIDS dalam rangka pembinaan simpul jaringan daerah. Simpul Jaringan tersebut adalah Badan Pembangunan dan Perencanaan Daerah (BAPPEDA) Provinsi dan Kabupaten/Kota yang ada disekitar wilayah Perguruan Tinggi tempat PPIDS berada. Hal ini diselenggarakan agar pembangunan Infrastruktur Informasi Geospasial secara mudah dan cepat dapat terwujud. "Dengan adanya PPIDS ini diharapkan simpul jaringan dapat berkonsultasi mengenai teknis membangun Infrastruktur Informasi Geospasial bagi kemajuan negara kita. Secara sederhana diharapkan PPIDS dapat menjadi kepanjangan tangan BIG dalam pembangunan Infrastruktur Informasi Geospasial Nasional" lanjut Yusuf dalam membacakan sambutan Kepala BIG. Pada kesempatan itu dilakukan pula serah terima perangkat simpul jaringan secara simbolis kepada PPIDS dan penyerahan peta NKRI.
Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan demo pemanfaatan perangkat simpul jaringan PPIDS oleh Trias Aditya dari UGM, Bambang Setiaji dari ITB, dengan moderator Antonius B. Wijanarto, Kepala Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial BIG. Setelah itu diteruskan dengan FGD yang mengupas tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Lembaga Pengembangan Jasa Informasi Geospasial (LPJIG) oleh Sumaryono Kepala Bidang SDM dan Pengembangan Kelembagaan BIG, serta materi dari ESRI Indonesia yang diwakili oleh Bima Priadi dan Fikriyah. "Rencananya akan diselenggarakan kaji materi SKKNI agar proses standarisasi bisa berjalan dengan baik. SKKNI sangat penting bagi peningkatan SDM BIG" terang Sumaryono dalam paparannya. Semua itu dilakukan agar SDM IG Indonesia tidak kalah dengan dengan negara ASEAN lainnya.
Selanjutnya dilakukan paparan kegiatan dari masing-masing PPIDS dimana paparan dibagi dalam 2 tahap, untuk Hari Pertama (5 November) dilakukan oleh ITS, UGM, UNP dan UNSYIAH dan Hari Kedua (6 November) dilakukan oleh ITB, UNDIP, UNTAN, UNMUL, UNLAM, dan UNHAS. Dengan diselenggarakannya Rakor seperti ini, diharapkan proses integrasi antara simpul jaringan daerah dan PPIDS bisa berjalan dengan lancar dan semakin terintegrasi. (LR/TR)