Jakarta, Berita Geospasial BIG - Badan Informasi Geospasial telah melaksanakan kajian mengenai skenario pengembangan wilayah berbasis tata ruang 7 pulau besar. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan pemodelan dinamika spasial. Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Kementerian PPN/Bappenas untuk mendukung RPJMN 2015-2019.
Adalah Plt. Kepala Badan Informasi Geospasial sekaligus Sekretaris Utama BIG, Titiek Suparwati menyampaikan hasil Kajian Skenario Pengembangan Wilayah Berbasis RencanaTata Ruang Pulau kepada Menteri Negera Perencanaan Pembanguan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, pada 17 Oktober 2014. Hasil kajian ini telah digunakan oleh Bappenas dalam rangka menyusun dokumen Buku III RPJMN 2015-2019. Dokumen hasil kajian ini disajikan dalam bentuk buku yang terdiri dari 7 buku yang merepresentasikan skenario pengembangan wilayah di 7 pulau besar yaitu Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Pada kesempatan ini, Plt. Kepala BIG Titiek Suparwati, menjelaskan bahwa kajian skenario pengembangan wilayah ini merupakan bagian dari implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial yang mengamanatkan bahwa pemanfaatan Informasi Geospasial untuk perencanaan pembangunan. Hal ini sejalan dengan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 31, yang mengamanatkan bahwa "perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan". Hasil ini juga merupakan salah satu implementasi dari Nota Kesepahaman antara Kementerian Perencanaan Pembangunan/Badan Perencanaan Pembagunan Nasional dan Badan Informasi Geospasial Nomor: 04/NKB/HK/M.PPN/2013 dan Nomor: B-88/KA.BIG/RT/7/2013, tanggal 8 Juli 2013 tentang Penyelenggaraan, Pengembangan dan Pemanfaatan Data, Informasi dan Infrastruktur Geospasial untuk Perencanaan Pembangunan Nasional.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menyambut baik dan mengapresiasi hasil ini, dan kembali menegaskan bahwa data dan informasi (spasial) yang akurat memegang peranan penting dan harus berada pada bagian awal sebuah perencanaan, konsep seperti ini harus terus dijadikan sebagai salah satu platform perencanaan wilayah kedepan. Ini berarti juga bahwa tugas dan fungsi BIG kedepan sangatlan strategis, terutama dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan wilayah. Acara ini diteruskan dengan audiensi kepada Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Dr. Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, MA. Sudah diketahui bersama, bahwa Lukita Dinarsyah Tuwopada beberapa kesempatan, menyatakan secara tegas mendukung dan menekankan pentingnya BIG sebagai salah satu elemen pemerintah dalam penyediaan informasi geospasial yaitu sebagai salah satu pilar penting dalam perencanaan pembangunan nasional dan daerah.
Pada akhir 2014 nanti, kerjasama ini akan menghasilkan kajian skenario pengembangan wilayah di 34 provinsi yang juga akan digunakan sebagai masukan dalam Buku III RPJMN 2014-2015 bersama-sama dengan Rancangan Teknokratis yang sedang dikerjakan oleh Bappenas. Penyusunan kajian skenario pengembangan wilayah ini menggunakan instrumen pemodelan sistem dinamis dan spasial dinamis. Adapun tujuannya adalah untuk memberikan hasil skenario yang lebih akurat dan komprehensif, dimana basis perencanaan wilayah yang selama ini lebih pada pendekatan data statistik (non spasial), akan menjadi lebih mantap dengan pemanfaatan pemodelan spasial yang dapat memasukkan unsur-unsur sumberdaya alam, lingkungan, tata ruang dalam bentuk informasi geospasial yang digunakan sebagai intervensi pengembangan wilayah.
Pada kesempatan ini, Plt. Kepala BIG Titiek Suparwati yang didampingi oleh Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas, Dr. Suprajaka beserta Habib Subagio, Agung Indrajit, dan Syahrudin yang mewakili Tim Teknis Pemodelan Spasial, menjelaskan lebih lanjut bahwa BIG telah menjalin kerjasama dengan Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Bappenas dalam rangka menunjang kebutuhan penyediaan dataset Informasi Geospasial baik IGD maupun IGT untuk mendukung proses perencanaan yang lebih luas. Oleh karena itu, BIG berterimakasih atas terjalinnya kerjasama ini, sehingga peran Informasi Geospasial masuk pada data strategis untuk perencanaan pembangunan nasional, dan BIG akan terus berupaya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas data dan informasi geospasial sehingga menjadi informasi geospasial yang andal dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana yang didampingi oleh Staf Ahli Meneg PPN Bidang Tata Ruang dan Kemaritiman, Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, M.Sc., menyambut baik upaya BIG dalam menyusun kajian ini. Hal ini tentu sangat tepat momentumnya, karena kedepan informasi geospasial akan digunakan sebagai salah satu landasan utama dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan dan pembangunan nasional. Oleh karena itu kedepan harus terus dilanjutkan kerjasama ini dan ditingkatkan intensitas komunikasi antara BIG dengan Bappenas, sehingga BIG dapat berperan lebih besar lagi. Selain itu tantangan akan tuntutan penyediaan IG yang berkualitas yang mencakup seluruh wilayah NKRI juga semakin tinggi, terutama dalam mengantisipasi isu strategis nasional kedepan, seperti kebijakan pemerintah baru dimana konsentrasi pengembangan wilayah kemaritiman menjadi perhatian utama. Dengan demikian BIG harus segera merespon dengan cepat dan membuat desain penyediaan IG yang berbasis pada kebutuhan-kebutuhan prioritas nasional, seperti penyediaan IG untuk kawasan maritim yang masih membutuhkan dukungan penyelenggaraan IG yang sangat besar. (SPR-HS/TR)