Selasa, 05 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 05 November 2024   |   WIB
BIG Sajikan Proses Pemetaan Batas Negara dan Peta Pulau-Pulau Terluar Indonesia dalam Pameran Terpadu Pengelolaan Perbatasan Negara

Nusantara sebagai negara kepulauan memiliki 13.466 pulau yang berkoordinat dan terdaftar serta sudah diakui oleh dunia internasional melalui PBB. Dengan ribuan pulau tersebut Indonesia memiliki wilayah daratan dan lautan yang luas terbentang dari Pulau Rondo sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Ndana. Hal itu menyebabkan Indonesia memiliki negara tetangga sebanyak 10 negara yang berbatasan di darat maupun di laut yaitu  Australia, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, India, Republik Palau, Singapura, Thailand, dan Vietnam.  Kawasan perbatasan selalu menjadi topik yang hangat untuk diperbincangkan dengan pro dan kontranya.

BIG sebagai penyelenggara tunggal Informasi Geospasial Dasar (IGD), dimana  batas wilayah termasuk batas negara menjadi salah satu layernya. Untuk itu  BIG selalu menyediakan informasi geospasial yang andal dan dapat dipertanggung jawabkan. Dalam rangka mewujudkan implementasi IG yang menyeluruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, BIG secara rutin menggelar pameran untuk lebih mengenalkan produk dan aktivitasnya kepada masyarakat luas. Salah satunya melalui Pameran Terpadu Pengelolaan Perbatasan Negara 2014 yang diselenggarakan di Grand Ballroom Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Acara yang berlangsung pada 23-24 September 2014 tersebut diselenggarakan dalam rangka untuk mensosialisasikan wilayah, kebijakan, program, potensi peluang usaha, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan daerah perbatasan untuk menopang kesejahteraan masyarakat.
 
Pameran terpadu tersebut dibuka oleh Menteri Dalam Negeri  selaku Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), yang diwakili oleh Sekretaris Utama BNPP Triyono Budi Sasongko. “Diharapkan pameran ini dapat menjadi momentum dalam mewujudkan kawasan perbatasan negara yang terintegrasi” ungkap Triyono. BNPP memberikan perhatian kepada kawasan perbatasan untuk lebih meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. “Kami juga ingin memastikan masyarakat di perbatasan tidak terisolasi dan terbelakang. Melalui kegiatan semacam ini diharapkan potensi kawasan perbatasan akan semakin dikenal, sehingga dapat meningkatkan tingkat investasi ke wilayah tersebut” jelas Triyono lebih lanjut dalam sambutannya.

Untuk mendukung itu semua maka pemetaan wilayah perbatasan menjadi suatu prioritas utama, karena wilayah perbatasan merupakan garda terdepan suatu negara.  Selain itu pulau-pulau terluar perlu dipetakan untuk mengetahui posisi, sumberdaya yang dikandungnya dan aktivitas perekonomian yang dijalankan.  Oleh karena itu pada pameran ini BIG menampilkan proses pemetaan batas negara di wilayah darat, peta pulau-pulau terluar Indonesia yang tersaji dalam bentuk poster dengan gambar pulau-pulaunya. Sebanyak 92 pulau-pulau kecil terluar yang berada di kawasan perbatasan yang telah dipetakan, antara lain Pulau Sentut, Pulau Mangkai, Pulau Fani, Pulau Subi Kecil, Pulau Kawio dan Pulau Marore. 

BIG juga menampilkan metode pembuatan peta Rupabumi Indonesia yang dilakukan di BIG, mulai dari skala kecil, menengah, hingga besar dalam bentuk poster agar lebih mudah dipahami. Ditampilkan juga proses pemberian nama unsur rupabumi atau toponim ke dalam peta, dimana sebagian besar unsur rupabumi yang tersebar di Indonesia masih belum bernama, dan unsur rupabumi yang sudah bernama masih memerlukan pembakuan. Untuk proses pembakuan nama rupabumi tersebut dikoordinasikan oleh Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi, yang mana BIG termasuk di dalamnya. BIG juga menyajikan peta NKRI 2014 dan buku-buku geospasial yang dibagikan kepada pengunjungnya.

Melalui kegiatan ini diharapkan kesadaran masyarakat akan guna IG semakin meningkat. Dalam acara pameran tersebut ditampilkan juga beberapa tarian dan kesenian tradisional dari daerah-daerah yang terletak di kawasan perbatasan. Salah satunya adalah Tari Pendet dari Bali, Tari Datu Julun dari Kalimantan Timur, serta permainan alat musik khas dari Nusa Tenggara Timur, Sasando. (LR/TR).