Kebutuhan Sumber Daya Manusia di Bidang Informasi Geospasial (SDM IG) sangat besar. Hal ini untuk mengelola Negara Indonesia yang sangat luas yang bersifat kepulauan. Untuk itu BIG menjalin kerjasama dengan berbagai universitas untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM IG.
Sehubungan dengan hal tersebut pada Selasa, 8 Juli 2014,bertempat di Geospatial Support Command Centre (GSCC) Gedung A Lantai 2 BIG, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (NKB) atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Institut Teknologi Padang (ITP) dan Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor. NKB ini penting untuk dilakukan menilik kedua universitas tersebut merupakan salah satu penyokong kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)IG di masa depan.Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BIGAsep Karsididengan Rektor ITP Padang Hendri Nofriantodan Kepala BIG Asep Karsidi dengan Rektor UIKA E. Bahruddin.
Pada sambutannya, Hendri NofriantoRektor ITPmenyampaikan apresiasinya pada BIG atas terselenggaranya acara penandatanganan NKB tersebut. Hendri menyampaikan bahwa SDM sangat penting dalam mendukung terselenggaranya IG yang andal dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karenanya NKB ini sebagai langkah awal kerjasama antar dua instansi untuk kerjasama yang lebih mendalam lagi di masa datang. Hendri menyatakan kesiapannya untuk mendukung kebutuhan SDM IG. Sejalan dengan Hendri, E. BahruddinRektor UIKA juga mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya NKB ini. Ia menyampaikan bahwa IG berperan penting dalam pengambilan keputusan terutama terkait pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA). Tantangan besar bagi banyak pihak terutama untuk membangun Jaringan Informasi Geospasial Nasional di Indonesia. Ia juga mengemukakan kesiapannya dalam mendukung implementasi UU Nomor 4 Tahun 2011.
Di ITP menyelenggarakanProgram Studi Teknik Geodesi dan Geo-Informastika untuk tingkat Sarjana (S1). Sedang di UIKA terdapat Program Studi Geo-Informatika untuk Sarjana (S1) pula, kesemuanya ini menjadi tulang punggung dalam penyelenggaraan IG. Menilik hal tersebut, Asep Karsidi Kepala BIG, menyampaikan agar NKB ini tidak hanya berhenti untuk lulusan S1 dan S2 saja, namun nantinya akan mencakup D1 dan D2 juga. Apalagi setelah disahkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk bidang IG yang meliputi terdapat 6 sub bidang, yang menjadi persyaratan dalam uji kelayakan, termasuk di dalamnya tolok ukur yang didapatkan dari tingkatan studi D1 dan D2. Diharapkan di masa depan putra-putri Indonesia bisa menghasilkan program dan aplikasi IG agar tidak perlu tergantung pada produk luar negeri.
Ruang lingkup NKB antara BIG dengan ITP dan BIG dengan UIKA melingkupi : penyelenggaraan informasi geospasial; pemanfaatan bersama dan berbagi pakai data dan informasi geospasial;penyebarluasan data dan informasi geospasial; Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang informasi geospasial; penyelenggaraan kegiatan peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia; pengembangan Simpul Jaringan Informasi Geospasial Nasional; dan kegiatan lain yang dipandang perlu dan disetujui oleh para pihak. Acara hari itu diakhiri dengan demo aplikasi ina geoportal yang dapat diakses melalui : http://tanahair.indonesia.go.id. Diharapkan dengan NKB ini kesempatan untuk kerjasama yang lebih luas di masa depan akan semakin terbuka lebar dan dukungan akademisi dalam percepatan penyediaan SDM IG yang andal akan semakin berkembang lagi. (LR/TR).