Selasa, 05 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 05 November 2024   |   WIB
BIG Akan Lakukan Riset Bersama Antar Lembaga Indonesia-Amerika Bidang Kelautan, Biodiversitas dan Iklim

Riset dalam bidang kelautan, biodiversitas dan iklim merupakan riset yang melingkupi areal yang global dan mempunyai dampak yang luas juga.  Untuk itu semua maka beberapa lembaga di Indonesia dan Amerika melakulan riset bersama.  BIG sebagai lembaga penyelenggara IG di Indonesia turut lalukan riset bersama tersebut.

Hal tersebut dibahas dalam pertemuan yang dilakukan melalui Digital Video Conference (DVC) di Kedutaan Besar Amerika tersebut berlangsung Selasa, 20 Mei 2014 malam hari. Tujuannya untuk merencanakan kegiatan riset bersama antar lembaga Indonesia dan Amerika. Pertemuan kerjasama riset bersama tersebut dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Ngurah Nyoman Wiadnyana Kepala Balai Riset Perikanan Perairan Umum Balitbang KP dan Dr. Zainal Arifin Kepala P2O, LIPI dan diikuti peserta dari KKP, Kemenristek, LIPI, BIG, NFS, USFS, NOAA, Smithsonian  dan USAID. Hal penting yang perlu dilakukan pihak Indonesia adalah memantapkan kerangka kerja dan menyamakan persepsi terhadap kegiatan ini. Selanjutnya, Perjanjian Kerja Sama perlu disusun sebagai turunan MoU antara Kementerian Ristek dan pihak Amerika.

Diskusi meliputi progres dari tiga tema utama dengan institusi terkait yaitu Biodiversitas oleh LIPI, NFS & Smithsonian; Geospasial oleh BIG, NFS, USFS & NOAA; dan Kelautan & Perikanan oleh Balitbang KP & NOAA. Untuk kerjasama bidang geospasial, dilaksanakan antara BIG dan USFS dengan menyusun SOP integrasi data pemetaan partisipatif ke dalam Ina-Geoportal. Diusulkan dua kegiatan pemetaan yaitu terumbu karang dan mangrove.

Pemetaan terumbu karang adalah dalam menentukan metode untuk mendelineasi luas terumbu karang di Indonesia. Selama ini, luas terumbu karang hanya berdasarkan citra satelit yang hanya mampu mengidentifikasi sampai kedalaman 10 meter. Perlu dikaji penggunaan aspek batimetri dan morfologi dasar laut untuk menentukan terumbu karang di kedalaman lebih dari 10 meter.

Pemetaan mangrove adalah dalam menentukan metode untuk mengestimasi karbon pada kawasan mangrove dengan menggunakan citra satelit. BIG telah memiliki 211 sampel mangrove meliputi kerapatan, jenis dan karbon di Sumatera yang dapat dijadikan sebagai bahan validasi untuk interpretasi citra satelit. 

Dijelaskan oleh Dr. Leonard Hirsch dari Smithsonian bahwa terdapat beberapa kegiatan verifikasi terumbu karang dan seagrass yang bisa dikolaborasikan.  Sedangkan dari NOAA Staci Rijal & Rusty, bersedia menyediakan citra dan bekerjasama, dan Kent Elliot dariUSFS menyatakan dapat membantu di pemetaan lahan basah termasuk lahan gambut dan mangrove.

Sebagai tindak lanjut maka akan dilakukan rapat koordinasi antara LIPI, KKP, dan BIG untuk menyamakan persepsi dan kerangka kerja untuk kerjasama dengan pihak Amerikadengan membuat proposal yang akan dikomunikasikan via email, dimana untuk setiap kegiatan ada counterpart Indonesia.