Senin, 25 November 2024   |   WIB
id | en
Senin, 25 November 2024   |   WIB
Guru Sebagai Ujung Tombak Pengembangan SDM Geospasial

Peranan guru sangat penting dalam dunia pendidikan karena selain dituntut memberikan pendidikan karakter dan menjadi contoh karakter yang baik bagi anak didiknya, guru juga berperan mentransfer ilmu pengetahuan ke peserta didik. Guru khususnya dalam pelajaran geografi memiliki peran penting dalam pembinaan dan peningkatan SDM Informasi Geospasial (IG) sehingga menjadi ujung tombaknya.

Perkembangan ilmu pengetahuan berkaitan dengan Informasi Geospasial (IG) telah berkembang sangat pesat, oleh karena itu diperlukan penyamaan langkah bagi para Guru Geografi agar perkembangan ilmu pengetahuan tentang Informasi Geospasial itu dapat dimanfaatkan dan dapat ditransfer bagi peserta didik, sehingga generasi muda dapat memiliki wawasan dan kecerdasan spasial yang lebih baik di masa yang akan datang.

Pembelajaran IG sejak dini akan menciptakan SDM IG yang berkualitas yang ke depan diharapkan dapat membangun IG yang andal dan dapat dipertanggungjawabkan untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial. Demikian dikemukakan Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Dr. Asep Karsidi, saat menjadi Pembicara Kunci pada“Workshop Geospasial untuk Guru Geografi se-Indonesia”, pada 22 Mei 2014, di Cibinong.Workshop yang dibuka oleh Sekretaris Utama BIG yang diwakili oleh Inspektur BIG Ajum Muhtardiikuti sekitar 100 orang perwakilan Guru Geografi Tingkat SLTP/SLTA dari seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah, Dr. Ing. Khafid, pemahaman yang benar tentang kedaulatan negara melalui peta sangat penting bagi guru geografi sehingga ilmu yang diajarkan ke siswa juga benar. Sebagai contoh, informasi jumlah pulau di Indonesia, sebagian besar mengetahui terdapat sekitar 17.000 pulau, ternyata dari data yang diverifikasi tim dari Tim Nasional Penamaan Nama Rupabumi (TNPNR) dan telah didaftarkan ke PBB adalah 13.466 pulau yang merupakan jumlah pulau bernama dan berkoordinat. Jumlah negara yang berbatasan dengan Republik Indonesia juga ternyata masih belum banyak diketahui siswa atau bahkan guru,bahwa Indonesia berbatasandengan 10 negara, dan  sebagian besar hanya diketahui berbatasan dengan negara-negara kawasan ASEAN, dimana Indonesia juga berbatasan dengan negara India dan Republik Palau,tandas Khafid.

Lebih lanjut disampaikan oleh Fandy Tri Atmajaya, dari Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik BIG, produk-produk Informasi Geospasial Tematik (IGT) yang dihasilkan oleh BIG,  seperti Atlas Cetak maupun Elektronik, dan peta-peta tematik lainnya, dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran siswa agar lebih mengenal fisik, potensi, sosial dan budaya dari wilayah Indonesia. Berbagai Produk IGT dari BIG tersebut telah dibuat dengan mengacu  Informasi Geospasial Dasar (IGD) yaitu Peta Rupabumi Indonesia, sehingga andal dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Internet yang telah menjadi kebutuhan dan gaya hidup bagi sebagian siswa harus dimanfaatkan para guru untuk menyampaikan pelajaran, salah satunya melaluiaplikasi website Ina-Geoportal yang dapat diakses di alamat http://tanahair.indonesia.go.id, sebagai media pembelajaran yang gratis, interaktif dan dinamis. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial BIG, Antonius B. Wijanarto, saat melakukan demo aplikasi Ina-Geoportal.

Saat ini telah banyak layanan internet menyediakan tampilan citra satelit yang sering tentunya bagi kebanyakan siswa dan banyakdigunakan untuk melihat berbagai penampakan di bumi seperti tempat-tempat menarik, rumah, sekolah, dsb. Dr. Wiwin Ambarwulan dari Balai Diklat BIG yang membawakan materi Penginderaan Jauh/Remote Sensing, menekankan pentingnya pemahaman mengenai penginderaan jauh bagi guru, supaya dapat mengarahkan siswa untuk dapat menggunakan berbagai citra satelit untuk hal yang lebih bermanfaat.

Dr. Dewayany Peneliti Utama dari Pusat Penelitian, Promosi dan Kerjasama BIG memberikan materi Geografi Pertanian. Materi ini sangat bermanfaat bagi Para Guru Geografi yang akan membimbing siswanya untuk mengikuti Olimpiade Geografi Tingkat Nasional maupun Internasional.  Workshop ditutup dengan materi Global Positioning Systems (GPS), mengenai cara kerja dan manfaatnya bagi pembelajaran Geografi maupun untuk kehidupan sehari-hari.(SB-HR/TR)