Selasa, 05 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 05 November 2024   |   WIB
One Map Policy untuk Pengelolaan Sumberdaya Kelautan yang Berkelanjutan

Sebagai salah satu negara yang berada di kawasan terumbu karang, Indonesia terus berupaya untuk melindungi dan mengelola keanekaragaman hayati biota laut secara berkelanjutan. Pelestarian lingkungan khususnya sumberdaya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil tidak terlepas dari dukungan data dan IG. Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai lembaga penyelenggara dan pembina IG berperan dalam pelestarian sumberdaya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil melalui pencanangan one map policy.

Sejalan dengan itu, BIG berpartisipasi dalam kegiatan World Coral Reef Conference (WCRC) 2014 yang diselenggarakan di Manado, pada 14-17 Mei 2014. Tema WCRC 2014 adalah “Coral Reefs for Sustained Fisheries, Food Security and Eco-Friendly Bussines”. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 250 peserta dari 25 negara yang berasal dari unsur pemerintah, organisasi regional dan internasional, NGO, pelaku bisnis serta para ilmuwan/peneliti dan akademisi.

WCRC Manado menghasilkan 10 Komunike Manado yang disepakati oleh enam negara yang tergabung dalam Coral Triangle Initiative (CTI) untuk sepakat mengelola terumbu karang dan aktivitasnya secara berkelanjutan. Selain perhatian terhadap keanekaragaman terumbu karang, komunike ini juga memberi lebih pada pulau-pulau kecil dan pesisir laut karena daerah tersebut rentan terjadi perubahan iklim sehingga dapat menyebabkan bencana alam baik tsunami, badai maupun abrasi. Komunike Manado juga menetapkan pentingnya peran ekosistem terumbu karang untuk ketahanan pangan dan nutrisi.

Selain mengikuti seminar dan konferensi, BIG juga ikut ambil bagian dalam Coral Reefs Exhibition yang diikuti sejumlah Kementerian dan Lembaga (K/L), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Perusahaan yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan, dan sebagainya. Dalam pameran ini, BIG menampilkan berbagai produk unggulan terutama mengenai kelautan, diantaranya Peta Coral Reef Indonesia, One Map IGT, Peta Mangrove dan Terumbu Karang Indonesia serta Ina-Geoportal sebagai sarana berbagi pakai IG. Stand BIG mendapat kunjungan Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Sarundajang.

WCRC diselenggarakan untuk mencapai kesepahaman bersama dalam mengelola sumberdaya laut, utamanya terumbu karang dan lingkungannya agar lestari dan berkesinambungan. Sebagaimana diketahui, terumbu karang merupakan tempat tinggal yang ideal berbagai biota laut. Keanekaragaman biota laut ini akan meningkatkan nilai ekonomi yang bisa dimanfaatkan bagi masyarakat, tentunya dengan tetap memperhatikan lingkungan.

Rangkaian kegiatan WCRS secara resmi dibuka oleh Wapres RI Boediono pada Jum’at 16 Mei 2014 di Grand Kawanua Convention Center, Manado. Dalam sambutannya, Wapres Boediono mengatakan bahwa terumbu karang adalah bagian dari ekosistem dunia dan Indonesia memiliki banyak keanekaragaman biota laut tersebut. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar  di dunia terkait terumbu karang. Selain membuka acara WCRC, Wapres Boediono pada hari sama juga meresmikan Gedung Sekretariat Regional Coral Triangle Initiative (CTI) di Manado.

Perubahan iklim global, kebijakan maritim yang tidak berwawasan lingkungan, limbah industri, penangkapan ikan yang berlebihan mengakibatkan kerusakan kawasan laut. Sebagai negara yang menandatangani CTI, Indonesia bersama negara-negara CTI lainnya sejak Tahun 2010 secara proaktif mengadakan berbagai upaya untuk menyelamatkan kawasan laut.

Agar terumbu karang Indonesia dan dunia dapat dimanfaatkan secara optimal untuk sektor perikanan, keamanan makanan laut dan bisnis yang berwawasan lingkungan, hendaknya memanfaatkan IG. Dalam kaitan ini Kepala BIG, Asep Karsidi menyatakan bahwa BIG mendukung pelestarian lingkungan laut, pesisir dan pucil dengan menyediakan IG baik dasar maupun tematik sebagai rujukan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak terkait. BIG telah berkoordinasi dengan K/L terkait untuk menghasilkan 12 Kelompok Kerja (pokja), diantaranya pokja kelautan, pesisir dan pulau-pulau terkecil.

Selain dihadiri oleh Wakil Presiden RI Boediono, kegiatan ini dihadiri pula oleh Menteri Kelautan dan Perikanan,  Cicip Soetardjo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Maria Elka Pangestu, berbagai Kepala Lembaga termasuk Kepala BIG, Asep Karsidi, Gubernur Sulut, para Bupati dan SKPD se Sulut, pejabat sipil dan militer serta para peserta WCRC dari berbagai negara anggota CTI termasuk peserta dari tuan rumah Indonesia.

Sebagai penutup, maka dilaksanakan kunjungan lapangan (fieldtrip) yaitu ke Taman Nasional Bunaken melihat hasil restorasi dan rehabilitasi terumbu karang dan ke Tomohon melihat pembangunan dan bisnis pariwisata yang bersahabat dengan alam dan berwawasan lingkungan. Fieldtrip ke Tomohon, peserta diajak melihat berbagai lokasi wisata diantaranya Danau Tondano dan Danau Lino yang memiliki 3 (tiga) warna.