Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan salah satu andalan negara Indonesia dalam meningkatkan devisanya. Tahun 2013 devisa dari wisman tercapai US$10. Untuk meningkatkan peranan dalam membangun informasi geospasial kepariwisataan, diperlukan adanya infrastruktur informasi geospasial yang memadai.
Perangkat pengolah informasi geospasial bermanfaat dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif secara terintegrasi, sebagai alat bantu yang menambah ketajaman analisis, konsolidasi, dan integrasi antar sektor, yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja kepariwisataan dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Sehubungan dengan itu, Badan Informasi Geospasial (BIG) menyerahkan perangkat Pengolah Informasi Geospasial berupa hardware dan software kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Gedung Sapta Pesona Jakarta, 7 Mei 2014.
Penyerahan perangkat ini dilaksanakan dalam rangka pengembangan simpul-simpul jaringan informasi geospasial di seluruh instansi pusat dan daerah yang kemudian diintegrasikan dan divisualisasikan dalam satu portal bernama ina-geoportal yang beralamat http://tanahair.indonesia.go.id. Ina-geoportal merupakan portal resmi yang dapat digunakan oleh instansi pemerintahan dan para pemangku kepentingan guna berbagi pakai informasi geospasial. Tiap-tiap instansi mempunyai data dan informasi geospasial yang berbeda-beda sesuai dengan tugas fungsi (tusi) masing-masing. Oleh karena itu, portal ini tidak akan dapat berfungsi dengan optimal apabila di tiap-tiap simpul (instansi pusat maupun daerah) tidak menyediakan data yang akurat, lengkap dan up-to-date.
Menparekraf, Mari Elka Pangestu menyambut baik penyerahan perangkat ini, mengingat potensi kepariwisataan dan ekonomi kreatif Indonesia yang tersebar di seluruh nusantara perlu dilakukan pendataan secara komprehensif dalam upaya meningkatkan kualitas pengambilan keputusan serta sebagai dukungan pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif, yang dilakukan dengan proses perencanaan serta analisis potensi, kekuatan, kelemahan, dan promosi.
Kepala BIG, Asep Karsidi mengharapkan penyediaan dukungan sistem data spasial dapat digunakan untuk perencanaan berbasis keruangan dalam membuat kebijakan dan aplikasi pemanfaatan data spasial untuk penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di wilayah potensi kepariwisataan dan pengembangan industri kreatif di daerah. Oleh karena itu, kerjasama antara BIG dan Kemenparekraf sangat strategis untuk mendukung pembangunan dan ekonomi kreatif Indonesia.