Senin, 25 November 2024   |   WIB
id | en
Senin, 25 November 2024   |   WIB
Workshop Nasional “Sumberdaya Alam Nasional dan Pemanfaatannya”

Yogyakarta, 29 Mei 2013, telah dilaksanakan Workshop Nasional "Sumberdaya Alam Nasional dan Pemanfaatannya".  Workshop ini merupakan salah satu kegiatan dari Kelompok Kerja (Pokja) Kesekretariatan Inventarisasi dan Evaluasi Sumberdaya Alam-BIG, yang merupakan kegiatan lanjutan dari Pra Workshop dengan judul yang sama yang telah dilaksanakan di Jakarta pada 30 April 2013.

Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya dengan sumberdaya alam, namun sejauh ini kita tidak memiliki data yang handal yang dapat dipakai sebagai referensi untuk pengambilan keputusan secara nasional. Untuk itu sumberdaya alam Indonesia yang melimpah ini perlu diinventarisasi dan dievaluasi secara sistematis agar dapat diketahui kuantitas, kualitas dan persebarannya. Pokja Kesekretariatan Inventarisasi dan Evaluasi Sumberdaya Alam-BIG dibentuk agar permasalahan inventarisasi dan evaluasi sumberdaya alam dapat dibahas dengan lebih fokus dan terpadu bersama dengan Kementerian dan Lembaga terkait.

Workshop  dibuka oleh Deputi Bidang IGT, Dr. Priyadi Kardono. Dalam sambutannya  Priyadi Kardono menyampaikan bahwa  Pokja Kekayaan Sumberdaya Alam  sebenarnya sudah diinisiasi sejak 1975, namun hingga saat ini kinerjanya masih perlu ditingkatkan.  Wujud dari hasil kerja ini masih perlu dirumuskan. Beberapa permasalahan masa lalu terkait dengan ego sektoral telah menjadi salah satu kendala.  Namun, sekarang sudah  tidak lagi, seiring dengan adanya Kebijakan Satu Peta - "One Map Policy". Permasalahan penggunaan dan akses terhadap informasi geospasial dasar khususnya peta dasar akan bisa diatasi dengan kebijakan perolehan peta dasar bebas bea (gratis) untuk instansi pemerintah.

Narasumber dan peserta workshop berasal dari berbagai kementerian, universitas dan BIG sendiri yang  mencapai 100 orang, dengan diskusi dibagi menjadi dua sesi. Pembicara  sesi pertama Prof Dr. Hartono (UGM), Dr Budi Sulistiyo (KKP), Dr. Endar Parawansa (Kemendagri) dan Bp. Paryanto, S.Si (Direktorat Minerba - ESDM), dengan moderator Prof. Dr. Fahmi Amhar (BIG).

Pada sesi kedua, setelah rehat makan siang menghadirkan pembicara Ir. Retno Maryani, MSc (Kementerian Kehutanan), Dr. Dewayani (BIG), Ir. Rina Wahyuningsih (Kementerian ESDM), Ir. Ni Made Sumiarsih, M.Eng (Ditjend PSDA, Kementerian PU), yang moderator Ir. Sigit Purnomo M.Si.

Beberapa poin penting yang dapat disarikan dari workshop ini antara lain:

  • Sumberdaya alam baik darat maupun laut sifatnya tidak statis, tetapi dinamis karena  aktifitas manusia di atasnya berpengaruh pada kuantitas dan kualitas SDA.
  • Indonesia memerlukan indikator kekayaan nasional yang terintegrasi, terkonsilidasi, terunifikasi, terpetakan dan termutakhirkan agar dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
  • Evaluasi sumberdaya alam harus dilakukan secara spasial dengan menggunakan pendekatan pada  aspek pola, struktur, proses, interaksi, asosiasi, organisasi, tendensi, perbandingan dan sinergi  spasial.
  • Estimasi Valuasi SDA diintegrasikan dari data oer sektor dengan memperhatikan nilai pasar dan nilai produksi. Valuasi berbeda sesuai kondisi lokasi dan kurun waktunya
  • Inventarisasi dan Evaluasi SDA dapat difokuskan pada sektor utama sesuai dengan kebutuhan terkini.
  • Pokja Kesekretariatan INEV SDA setidaknya dapat menghasilkan status SDA dan proyeksi ketahanan SDA yang disertai dengan informasi geospasialnya.

Oleh: Agung TM